"Jeny"
"iya kak changbin"
"Nanti kamu gantiin sif malamnya heji"
"iya, kak heji nya ada urusan penting katanya"
"kamu yakin? nanti kamu pulangnya gimana?"
"gak papa kak aku bisa jaga diri kok"
"nanti kalok pulang kabarin kakak nanti kakak anter kamu pulang"
"emang gak ngerepotin kakak"
"enggak kok"
"Okee"
"yaudah kalok gitu jeny lanjut kerja dulu yaa kak"
"iya semangat"
Tingggg
suara tentingan lonceng dan di susul datangnya 6 pemuda tampan yang memasuki cafe menarik perhatian pelanggan dan langsung menjadi pusat perhatian seluruh kafe.
"mau pesen apa nihh" jisung
"samain aja sung semuanya nanti renjun yang bayar hahah" Jaemin
"Hemm pesen aja sesuka kalian" renjun
"mbakkk"
"iya mas mau pesan apa"
skippp aja gesss biar palli hehehe
"Jeny anter ini ke meja nomer 15"
"iya mbak"
"Ini pesanan kalian selamat menikmati" jeny
"ehhh jeny" jisung
"kalian" jeny
"lo kerja di sini" chenle
"iya"
"selamat menikmati kalok gitu saya permisi"
"Gilakkk itu beneran jeny si anak Nerd ituu kok bisa cantik banget kek gitu sihhh" heran jeno
"iyaa gak nyangka gua ternyata jeny secantik ituu kalok kek gini yeri mahh kalah sama jeny" haechan
"bener trus apa notif nya dia berpenampilan nerd ke sekolah?"
"gak tau"
"menurut lo apa njun" tanya haechan
"hemm gak tau"
"Elahh njunn irit banget lo kalok ngomong" jeno
"iyaa kurang belayan selangkangan lo"
"BACOTT"
jeny kembali ke dapur dengan jantung yang berdetak sangat cepat kenapa dia bisa ada di sini?
ahhh jeny begok ini cafe umum jadi siapa aja bisa dateng.
Sebuah panggilan yang menggelegar mengmecahkan lamunan jeny dan membuat pemuda itu menjadi pusat perhatian
"JENY"
"kak hyunjin"
"ahhh kakak kangen banget sama kamu" kata hyunjin dengan memeluk erat jeny
"aku juga kangen sama kakak"
chupp
"kamu tambah cantik yaa sekarang"
"iihhh kak Hyunjin apaaan sihh" jeny dengan pipi yang merah
"ihh lucu dehh kalok lagi malu-malu gini"
"kak hyunjinn ihhh nyebelin"
" hahahhaha"
Tanpa mereka sadari mereka menjadi tontonan sekuruh isi cafe ada banyak pasang mata yang memperhatikan mereka dengan berbagai tatapan.
Tanpa mereka sadari ada sekelompok cowok yang memperhatikan mereka dan ada seorang cowok yang sudah mengepalkan tangan menahan Emosi
"lo gak papa njun" kata jeno
"Hemmm"
"lo gak akan berbuat macem-macem kan njun ke jeny",tambah haechan
"gua gak bisa janji"
"gak gak bisa dan iklas milik gua di sentuh orang" kata renjun dengan tatapan membunuhnya
