10

4.3K 109 2
                                    

haiii gesss jeje comeback maaf yaa jeje Hibernasinya lama banget huhuhuu😭😭😭😭

oke gak usah lama-lama dehh langsung baca aja yaaaa

Happy reading😘😘😘
















Setelah memastikan jeny baik-baik saja, Renjun memustukan untuk pulang kerumah orang tuanya. Dia tidak mengizinkan jeny untuk berkerja hari ini, ya kalian tau lah sebabnya.

Lagi pula kemungkinan Renjun tidak akan membiarkan Jeny bekerja lagi, ya dengan alasan dia akan menikahi kekasihnya itu. Kekasih? Ya sekarang Renjun mengakui jika Jeny adalah kekasihnya.

Tidak mungkinkan dia akan meninggalkan Jeny begitu saja, setelah dia merenggut harta paling berhaga bagi semua gadis. Dia tidak akan melakukan itu, walau dia nakal tapi dia masih punya rasa tanggung jawab.

Kediaman keluarga Huang

Renjun POV

Hari ini aku akan pulang kerumah orang tuaku. Semenjak masuk SMA aku memang tidak tinggal bersama orang tuaku. Alasannya, karna aku ingin mandiri. Dan sekarang aku tinggal di apartement, aku juga sangat jarang pulang ke rumah, ya bisa dihitung kemungkinan sebulan 5 kali.

Ya karna orang tuaku workaholic

"Aku pulang".ucapku saat memasuki rumah. Aku melihat sekeliling rumah, tidak ada yang berubah.

"Renjun?" panggil seseorang yang baru keluar dari arah dapur saat aku sampai di ruang tamu.

"Hai Ma"sapaku saat melihat wanita paruh baya menghampiriku dengan senyuman yang menawan. Dia mama ku nyonya Huang winwin, walaupun umurnya tak muda lagi, tapi percayalah dia masih sangat cantik, bahkan terlihat masih muda.

"Hai sayang, sudah lama kau tidak pulang kerumah, mama sangat rindu denganmu"ucap mama saat berjalan untuk memelukku, akupun membalas pelukannya.

"Maaf ma, aku sibuk. Lagi pula jika aku pulang setiap hari, aku pasti akan sendirian juga di rumah, karna mama dan papa pasti sibuk bekerja"jawabku masih berpelukan dengan Mamaku.

"Maaf sayang, tapi kau tahu sendir bukan bagaimana papamu"jawab Mama saat melepaskan pelukan kami dan memegang kedua pipiku.

"Tak apa, aku mengerti"jawabku sambil memegang kedua tangan Mama yang berada di kedua pipiku, dan Mamapun tersenyum menaggapinya

"Apa kau akan menginap hari ini?"tanya Mama sambil menggiringku untuk duduk di ruang tamu.

"Ya aku akan menginap hari ini, kebetulan juga besok hari minggu"jawabku sambil merebahkan badanku di sofa.

"Baguslah kalau gitu, kebetulan besok Mama dan Papa libur, kita bisa menghabiskan waktu bersama. Sudah lama kita tidak quality time bertiga"jawab Mama yang sepertinya merindukan moment berkumpul kita dulu.

Memang dulu Mama dan Papa tidak seperti sekarang yang workaholic, dulu kami masih mempunyai waktu untuk berkumpul bahkan jalan-jalan keluar kota.
Tapi semenjak Papa naik jabatan, Papa menjadi super sibuk. Awalnya hanya Papa yang sibuk, tapi semakin hari perusahaan Papa semakin meningkat, dan tak memungkinkan jika Papa bekerja sendiri.

Oleh karena itu, Papa meminta bantuan Mama. Sebenarnya Papa memiliki sekretaris, tapi Papa masih kurang puas jika bukan Mama yang langsung turun tangan ikut membantu.

Dan semenjak itu, Mamapun selalu ikut Papa berkerja, bahkan sekarang Mama menggantikan Sekretaris Papa.

Awalnya aku sedih, tapi setelah di pikir-pikir mereka seperti itu juga untuk diriku, mereka ingin masa depanku terjamin. Dan kerja keras mereka tidak sia-sia. Sekarang kami bisa tinggal dirumah yang besar, ya walapun rumah lama kami tidak terlalu kecil, tapi ini bisa di sebut dengan mansion. Ibu juga bisa membuka toko butik dan kue. Bahkan Papa bisa membuka perusahaannya sendiri ya itu  Huang Crop's. Kami bisa menikmati fasilitas super mewah juga berkat kerja keras Mama dan Papa.

"Sayang apa kau sudah makan?"tanya Mama yang sepertinya akan menuju kedapur.

"Aku sudah makan diluar, tapi aku ingin makan buah"jawabku sambil mengikuti Mama ke dapur".

Renjun POV end

Sekarang Renjun dan sang Mama sedang duduk menikmati makanan yang tersaji di meja makan.

Bukannya Renjun tidak ingin makan masakan sang Mama, hanya saja dia sudah makan bersama jeny bukan? Jadi dia hanya memakan buah saja

"Apa Papa masih bekerja?"tanya Renjun di sela-sela makan.

"Mungkin sebentar lagi Papamu akan pulang"jawab sang Mama yang tak melepas pandangannya dari piring yang tersaji makanan lezat.

"Ada apa?"tanya sang Mama mendongakkan kepalanya untuk melihat sang Putra.

"Tidak, hanya saja ada yang ingin aku bicarakan"jawab Renjun dengan sedikit nada serius.

Mama Renjun pun menatap sang Putra tak kalah serius, menebak-nebak apa yang akan Putranya ini katakan.

"Aku pulang"belum sempat sang Mama menanyakan lebih lanjut, sebuah suara muncul dari arah pintu utama.

"Papa sudah pulang"sambut sang Mama melihat kedatangan sang Suami. Yap itu adalah kepala keluarga Huang, tuan Huang yuta

"Kebetulan ada Renjun juga disini"ucap sang Mama senang.

Tapi ada yang aneh, sang Suami tidak pulang sendiri melainkan bersama perempuan cantik.

"Sayang dia siapa?"tanya sang Mama merasa tak asing dengan perempuan itu

"Apa kau lupa dia siapa?"tanya balik sang Suami

Sang Istri pun menatap sang Suami bertanya-tanya dan coba mengingat siapa kah gerangan perempuan di depannya ini. Tak lama wajah yang tadinya sedang berfikir kini berubah menjadi wajah senang dengan senyuman yang lebar tanda dia ingat sekaligus senang.

"Kau kan Lee yeji "pekik sang Mama tak percaya

"Hai Tante, apa kabar?"tanya yeji

"Tante baik sayang, bagaimana denganmu? Lama tak bertemu"jawab sanga Mama.

"Hmm, apa kalian melupakanku"lelucon sang Suami yang sedari tadi atensinya seperti dilupakan.

"Tentu saja tidak Paman, aku hanya ingin melepas rindu dengan Tante winwin karena lama tak bertemu"jawab yeji Spertinya mereka sangat akrab

"Ya sudah ayo kita makan dulu, tadi Tante sedang makan, dan ada Renjun disini"ajak sang Mama kepada dua orang tersebut.

"Benarkah? Sudah lama tak bertemu dengan Renjun"jawab yeji

"Ya sudah Ayo"

Dan merekapun jalan menuju meja makan, setelah sampai meja makan sang Mama pun memanggil renjun membuat dia menghap belakang melihat sang Mama yang memanggilnya tadi.

"Renjun, lihat siapa yang datang"panggil sang Mama dengan senyuman yang tak pernah luntur sejak kedatangan dua orang tersebut, atau lebih tepatnya kepada yeji

"Kau"tunjuk Renjun kepada yeji tak percaya

"Hai Renjun, lama tak bertemu"sapa yeji dengan senyuman manisnya.








TBC
SORRY YA GUYS KALAU CERITANYA TERLALU PANJANG DAN GARING

Tengkyuuu bangett banget buat WidiaMaharani9 yang udah bantu nulis chap 10 ini💜💜

My NERD (Nc18)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang