OO. - Intro + Prologue

220 26 41
                                    


🌻༘⸻ Prologue·᳝∴̣࣭🌻

"Yohan bangun sayang," wanita cantik yang berstatus Ibu itu duduk disamping ranjang tempat seorang anak berusia 8 tahun yang saat ini masih betah tertidur pulas.

"Yohan bangun, udah mau jam 7 ini," kini sang Ibu mulai menepuk pelan pipi anak tunggalnya itu, yang kini menyebabkan sang anak menggeliat merasa tidurnya terganggu.

"Duh mamaaa, yohan masih ngantuk maaa."

Sang Ibu menggelengkan kepalanya melihat sang anak yang sepertinya akan kembali menuju mimpi.

"Udah jam 7 sayang, nanti kamu telat sekolah lho."

Ucapan sang Ibu ternyata bisa membuat si anak segera membuka lebar matanya. Tak hanya itu, Yohan tiba tiba langsung melompat dari tempat tidurnya dan berlari menuju kamar mandi sambil mengomel tak jelas.

"Mama kenapa nggak bangunin dari tadi sih!"

Sang ibu hanya bisa menggeleng - gelengkan kepalanya melihat tingkah sang anak. Ya, sebelum ia menyadari bahwa kasur anaknya itu sudah basah dan berbau tidak sedap.

"Yohaaaaan kamu ngompol lagi ya?"

         🌻༘⸻    

Yohan berjalan menyusuri lorong yang lumayan sunyi itu. Memang hanya sedikit yang berlalu lalang didaerah tempat tinggal Yohan.

Yohan dan keluarganya memilih tinggal didaerah itu karena udara dan suasananya yang sangat bagus menurut Ibu Yohan. Menurut Yohan sih biasa saja.

Daerah itu punya udara yang bagus karena tidak banyak bangunan atau pun pabrik disana, banyak kebun teh, kebun kopi, bahkan banyak hutan dan juga danau. Hampir sama dengan desa, tapi itu bukan desa. Itu sebuah kota kecil yang berada di provinsi Gangwon-do.

Yohan dari kecil sudah tinggal disana, sehingga ia sudah terbiasa dengan suasana seperti ini. Pergi ke pusat kota hanya untuk berbelanja atau pun jika ada acara keluarga.

Sebenarnya Yohan jarang berjalan kaki melewati jalan ini, karena biasanya ia akan diantar Papa nya ke sekolah. Tapi ia terlambat dan papa nya ada urusan penting di kantor sehingga tidak bisa menunggu Yohan.

"Duh pasti dihukum bu guru nih gara gara telat," anak berusia 8 tahun itu sedari tadi mengomel sendiri dalam perjalanannya.

"Barbie, kita jalan - jalan dulu yuk."

Yohan menghentikkan langkahnya, ia yakin ia mendengar sesuatu disekitar sini.

"Kayak ada suara," gumam Yohan.

Yohan mulai takut, ia yakin ia mendengar suara anak perempuan. Apakah ia mendengar suara hantu?

"Siapa sih?" gumamnya lagi sambil memperhatikan sekitar.

Yohan sudah berancang ancang untuk kabur namun niatnya terhenti saat melihat seorang anak perempuan dibalik pagar rumah besar yang berada sekitar 1 meter dari tempatnya berdiri.

Anak itu tampak berbicara dengan bonekanya. Yohan mendekati pagar rumah itu, untuk melihat dari dekat siapa anak perempuan itu.

"Wah, cantik banget dia," gumam Yohan saat sudah berada didepan pagar rumah tersebut. Namun sepertinya anak perempuan itu tidak menyadari keberadaan Yohan.

"Barbie, ayo jalan jalanー" ucapan anak perempuan itu terhenti kala ia menyadari keberadaan Yohan.

"H-hai bidadari cantik! Namaku Yohan! Nama kamu siapa?"

Yohan begitu sumringah sedangkan anak perempuan itu tampak bingung, terkejut dan takut.

Yohan bingung kenapa anak perempuan itu diam saja. Yohan ingin tanya, tapi tiba tiba ia langsung ingat bahwa ia telat ke sekolah.

[07] kita ; yena yohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang