Awal Pertemuan Sella dan Amar

17 2 1
                                    

Di dalam kamar mandi, tepat di depan kaca, aku menangis sejadi-jadinya. Aku rindu Diaz, padahal ia sudah punya kekasih dan bersekolah di Australia sekarang. Aku masih belum bisa melupakan kenangan indah ini.

“Aku kangen kamu, Diaz.”

Hampir 10 menit menangis, aku memutuskan keluar kamar mandi karena tak ada gunanya juga menangisi Diaz yang mustahil jika ia juga menangis karena merindukanku. Saat keluar kamar mandi, aku nyaris bertabrakan dengan laki-laki yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Iya, tampan tapi biasa saja bagiku.

“Eh maaf, Kak. Aku nggak sengaja,” katanya.

“Iya, aku juga salah kok. Maaf ya.”

“Kakak habis nangis ya, kok matanya sembab gitu?”

“Ee.. enggak, aku cuma kelilipan aja. Lagi sakit mata,” jawabku mencoba meyakinkannya.

“Oh ya udah, btw kakak nama nya siapa dari kelas berapa?” tanyanya.

“Sella, Marsella dari kelas X IPA 2.”

Belum jadi aku berjabat tangan dengannya, kepala ku mendadak pusing. Tubuhku lemas seolah tak sanggup lagi untuk berdiri. Benar saja, aku pingsan saat itu juga. Tak tau berapa lama, tiba-tiba aku sudah berada di UKS saat membuka mata dan laki-laki itu ada di sampingku sambil tertidur memegangi tanganku.

“Eee.. eh, siapa yang bawa aku ke sini?” tanyaku.

“Aku, maaf lancang tapi aku khawatir kalo liat cewe pingsan,” katanya kaget saat aku mengatakan itu.

Aku melamun memikirkan perkataannya. Dia memang laki-laki yang peduli. Tapi aku masih tak tertarik padanya.

“Amar, X IPA 1. Murid baru di sekolah ini. Pindahan dari Surabaya,” katanya sambil tersenyum kepadaku.

Batinku ini dia murid baru yang dibicarain temen-temen. Ganteng juga.

“Iya, salam kenal.”

“Kamu tinggal di mana, La?”

“Perumahan Asri, K-7.”

“Nanti pulang bareng aku ya? Aku mau sekalian beli buku.”

“Aku ada acara OSIS, maaf nggak bisa.”

“Oh gitu, ya udah lain kali,” jawabnya sambil tersenyum.

Sejujurnya aku tak ada acara begituan, cuma aku kurang suka pergi sama laki-laki, apalagi yang baru kenal. Aku paham kalau temen-temen tau aku menolak ajakannya pasti kecewa denganku. Tapi, aku harap mereka juga mengerti tentang perasaanku saat ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Princess Koala & Prince PopcornTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang