▶play; Usik— Feby Putri
Seorang gadis meraung menangis di pojok kamar, banyak orang yang berhilir datang hanya untuk membuatnya terluka.
Ah, bahkan hancur tak berbentuk, seolah semesta menentangnya bahagia."Ibu, aku ingin cerita banyak tentang duniakku," lirih gadis itu.
Hening....
Ah, ia lupa. Bahkan ibu yang ia anggap rumahnya saja selalu menyakiti batinnya tanpa ampun, bagaimana ia bisa berbagi sedangkan ibunya saja tak peduli.
👩: "Jika boleh tau, siapa gadis menyedihkan itu?,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Antaraksa
PoetryAyok yok kaum rebahan merapat Kaum ambyar Kaum bucin Kaum nabi adam