“... aku menyatakan kalian sebagai suami dan istri katak. Ayolah berikan dia ciuman yang mesra. Seperti yang kubilang mencium sang puteri akan membatalkan kutukan..” batin querra membaca subtitle film yang berada di layar laptopnya itu
“huhhh benerkan pasti bakalan nikah ujungnyaa. Andaiii takdir gue seindah yang di film film pasti bakalan enak, semangat juga ngejalanin hidup” gumamnya setelah memberhentikan film “ the princess and the frog” dengan menekan spasi di laptopnya itu.
“Ra udah tid–"
“astaghfirullah! Kaget ih abang main masuk ajaa! Ketok dulu kek” protes querra kepada abangnya karena masuk ke kamar dia tanpa permisi
“yaelah ra.. namanya juga lupa. Eh ko kamu belom tidur? Bukannya besok ada janji katanya sama Alky?” Iya. Lupa ngetok pintu karena abangnya berlari untuk ke kamar Querra.
“ahh iya” gumam querra sambil menepuk dahinya sendiri dengan tangan lalu menolehkan kepalanya ke arah jam dinding yang berada ditembok depan kasurnya “ASTAGA BANG JAM 2?”
“Sssuuutttt oneng main teriak aja”
“hehe lupa” querra hanya cengengesan sambil menunjukkan jari berbentuk V.
“yaudah gih tidur nanti besok kesiangan lagi” abangnya baru saja ingin membalikkan badan untuk kembali kekanarnya tiba tiba querra memberhentikannya
“eh bang, abang tadi kesini mau ngapain?”
“ah ituu abang mau..” lalu abangnya pun kembali lagi ke kamar nya
“pasti takut yaa.. abis nonton film horror kan abang? Woo abang cemen”
“hah apaan si kamu? Orang abang mau cek kamu, udah tidur apa belum. Abang mau minjem stabilo buat ngerangkum tugas untuk kerja kelompok besok” sudah pasti abangnya terlihat bohong. Querra sudah sangat hapal dengan kebiasaan abangnya setelah menonton film horror. Pasti ia langsung ngibrit ke kamarnya untuk menenangkan dirinya sejenak dari keparnoan yang menghantuinya.
“yakinnn?” querra menatap abangnya dengan memicingkan matanya seperti ingin mengintimidasi.
“i- iya ih”
“yaudah ambil stabilonya tuh di tempat pensil” ia menunjuk tempat pensil berwarna merah muda dengan gambar strawberry di depan tempat pensil tersebut yang berada di atas meja belajarnya
“Ge. Gajadi. Abang udah gamood” ketus abangnya sambil berjalan menuju kembali ke kamar yang berada di depan kamarnya itu. Iya, itu kamar abangnya.
“HALAH BILANG AJA TADI TAKUT HAHHAHA” Ledek querra dengan suara yang sedikit kencang
“BACOT RA”
Setelah itu querra menutup laptopnya dan menaruhnya dimeja belajar. Lalu ia kembali membaringkan dirinya dan memejamkan matanya dengan harapan tidak bangun kesiangan karena besok ia akan pergi lari pagi bersama sahabatnya, Alky.
To Be Continued
Haiiiii
Jadi tadinya cerita ini mau dibikin cerita querra tentang keluarganya. Tapi setelah dipikir pikir kenapa harus di pisah tentang dia sama alky? Kenapa ga digabung aja? Ok akhirnya author memutuskan untuk menggabung cerita nya disini, lagian juga cerita querra sama alky di "patience" menurut author bahasanya masih susah buat di mengerti hahha asik.
Oiya niatnya juga tadinya cerita"patience" mau di revisi aja gtu, tapii ya bibgung deh hahaha
Kalo ada saran saran dong.
Jadi cerita patience di unpublish dulu ya..
Dulu juga masi alay gt hhahahha
Jadi ini cerita tentang querra ya.
Oiya author ganti namanya. Tapi tenang. Masih que nya alky ko hahhaaha.
Semoga suka ya
Semoga ga alay
Semoga bisa menghibur
Maaf kalo masih kaku hehe
Ganti visual querra ya? Hehesalam dari Queenarra Arshila Zervas, stay healthy guys:)
Jangan lupa vote ya?🥺aisyaadindaa
Love Horan
KAMU SEDANG MEMBACA
Querra
Teen FictionGreta Garbo said "Anyone who has a. continuous smile on his face conceals a toughness that is almost frightening." Apa karena itu berarti kita harus selalu tersenyum untuk menutupi sesuatu? Lalu bagaimana dengan wajah kita jika hati ini terpaksa? A...