[Prolog] Aviant

71 13 6
                                    

Upacara tengah berlangsung, siswa dan siswi tengah berdiri berbaris di barisan kelasnya masing-masing. Mereka semua tengah mendengarkan amanat sang pembina upacara dengan khidmat.

Berbeda dengan siswi yang berdiri di barisan paling belakang ini, dia tengah memegang dadanya yang tiba-tiba merasakan napas yang semakin sesak. Dia mencoba mengatur napasnya, sampai akhirnya dia merasakan detak jantungnya yang semakin tidak karuan. Pusing di kepalanya pun mulai menyerang, tubuhnya pun terlihat gemetar. Tak lama diapun terjatuh dengan keadaan napas yang tak beraturan.

"Pmr!" teriak salah seorang siswi. Sedangkan sebagian petugas pmr bergegas membawa tandu dan sebagian menghampiri gadis yang tengah terbaring di atas lapangan yang panas. Upacara pun terhenti, guru-guru pun menghampiri kearah siswi tadi.

Terlihat ada seseorang dari ujung sana berlari dan menerobos kerumunan lalu duduk di samping siswi tersebut. "Ta? Ta? Apa yang kamu rasain, Ta? Mau ke rumah sakit sekarang?" tanya orang itu cemas. Sedangkan siswi yang tengah tergeletak itu menggeleng dan mencengkeram tangan orang itu dengan kuat.

Tanpa aba-aba orang itu menggendong siswi yang tadi tergeletak, "Pak Darma, ayo kita bawa dia ke rumah sakit, ini gak bakal bisa ditanganin di UKS, Pak," ujar orang itu panik dan disetujui oleh guru yang bernama Darma itu.

Di perjalanan, siswi itu mencengkeram tangan orang itu semakin kuat.

"Tahan, Ta, jangan tutup mata kamu dulu. Aku tahu kamu kuat," ucap orang itu.

Tinggal beberapa menit lagi menuju rumah sakit, cengkeraman tangan siswi itu terasa melemah.

"Jangan, Ta, bertahan," lirih orang itu.

____________________________________________

Aviant [ on going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang