Wahai angin yang menepuk lembut angan,
Membawanya jauh ke antah berantahMenjatuhkannya kepada jurang jurang harapan
Tempat berkumpulnya kesedihan
Palung dari segala rasaBerteriak riak
Meminta segala ekspetasi terwujud
Mengubah tari ritme pikiran manusia
Yang menjadikannya binatangWahai waktu, tutuplah semua cekungan ini
Yang menghilangkan dari aku yang aku
Sehingga terkelupas aku dari kemanusiaan
Yang selalu meminta derah maupun darah
Yang selalu berserah tapi serakah
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi
PoetrySetiap hal memang harus berbalas, dan aku memilih berbahas. Selamat dan sukses para pembaca.