Sajak untuk Araya

26 0 0
                                    

Hal tersulit dihidup 21 tahunku adalah melupakan 4 tahun lalu
Selalu ada beban tersirat dikepala
saat jam 3 pagi ; namamu yang tersesat dikepalaku Tak tahu Jalan pulang kepada tuannya

Hari hari terberat adalah hari jum'at
Sebab dulu aku sering berbohong kepada tuhanku sendiri agar dapat menatap matamu.

Kau semestaku: aku selalu pergi kesudut dunia lalu berakhir dikehampaan galaksi kekecewaan

Tapi cintamu seperti ribuan bintang Araya;
Yang selalu kupandang dan kusambangi terangnya dan Tak jarang cahayamu redup saat kuhampiri, Hingga aku terperosok kembali keruang Hampa itu.

Araya,
Kau tahu?

Deritaku ini selalu menemukan kata tapi
Hingga hati tak pernah dibuat keberatan dan
Logikaku tumpul entah dimakan apa.


Araya,
Cinta hanyalah cinta,
Dan cintaku mungkin terlalu dalam kepadamu
Hingga tak bisa lagi ku eja nama nama luka
Terdalam manusia.

Setelah dan sebelum ay,

Mungkin kita adalah pertunjukan romantis
Di tanah surga
Atau
Komedi sabun yang sering tuhan tertawakan

Kuharap kita dapat menemukan lagi
Dunia kesamaan kita
Dan kita tak harus lagi berada di dimensi
Paralel ini.

Salam ay,
Semoga kamu menjadi pohon yang terus
Tumbuh di pegunungan tinggi
Dan kelak aku bisa menyapamu melewati dingin angin kabut sore hari,

Karna aku ingin menjadi awan ay
Yang tau rumah untuk aku hujani.

PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang