- Moon 1 -

1.3K 172 52
                                    

Fanfict ini saya buat untuk ikut memeriahkan event Chansoo Hours bersama chansoo_specter
Buat kalian yang ingin ikut juga bisa cek syarat dan ketentuannya di sana. Atau bisa baca Fanfict karya author lainnya dengan tagar #chansooday2020

Terima kasih dan selamat membaca ^^

Pada suatu sore yang sejuk, Chanyeol menepikan mobilnya di sebuah desa yang cukup terpencil, dekat dengan pegunungan dan hutan kecil yang indah. Ia memeriksa kembali secarik kertas sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan. Di ujung jalan yang sepi ia berhenti lagi, tepat di halaman rumah bertingkat dua yang besar dan nampak tua. Chanyeol keluar dari mobilnya dan bersandar, menatap rindu rumah itu. Senyum pahit terpatri di wajahnya.

Kenangan-kenangan indah di masa lalu berkelebatan di ingatannya. Ia tatapi satu persatu sudut luar rumah itu. Berusaha mengumpulkan kembali keping-keping kebahagiaan yang telah hilang. Rumah itu masih sama, ia masih sama, dan rasa itupun juga.

Seorang pria mungil keluar dari rumah kecil di seberang rumah besar itu. Tersenyum lebar saat melihat Chanyeol yang sedang menurunkan barang-barangnya.

"Hai, tetangga!" serunya riang. Chanyeol hanya menatapnya sekilas lalu kembali sibuk dengan kegiatannya. "Namaku Kyungsoo, Do Kyungsoo, siapa namamu?"

Chanyeol mengangkat koper besarnya dan membawanya ke dalam rumah. Kyungsoo, masih dengan tersenyum memutuskan untuk membantunya. Mengambil kotak terkecil yang ternyata sangat berat dan membawanya menyusul Chanyeol.

"Rumahku di seberang sana, mampirlah nanti malam untuk makan bersamaku. Kau pasti belum punya bahan makanan, kan?" Kyungsoo meletakkan kotak kecil Chanyeol di atas meja lalu bergegas berbalik  mengejar Chanyeol yang sudah kembali keluar. Chanyeol mengeluarkan sebungkus makanan cepat saji dari bangku penumpang mobilnya. Kyungsoo tersenyum malu. Chanyeol melewatinya begitu saja.

"Kau bekerja di mana? Apa kau sudah hapal jalan sekitar sini? Panggil aku jika kau butuh bantuan, ya?! Aku siap membantumu kapanpun kau butuh." Setelah membungkuk sopan, Kyungsoo berlari pulang ke rumahnya, meninggalkan Chanyeol yang menggosok hidungnya dengan kasar.

"Aku tak suka baunya, sangat menyengat!" Chanyeol menutup pintu rumahnya dengan rapat lalu menyemprotkan pewangi ruangan. Ia pun menarik napas lega saat merasa wangi rumahnya tak lagi dipenuhi oleh wangi parfum Kyungsoo.

Chanyeol mengeluarkan isi dari kotak kecil yang tadi dibawakan Kyungsoo. Barang-barang pentingnya ada di sana. Ia terhenti sejenak saat menata kalender meja, mengelusnya perlahan lalu bergumam, "Sebentar lagi saatnya tiba. Aku harap kali ini pun aku dapat melewatinya dengan baik."

Chanyeol menarik koper besarnya ke dalam ruang kamar yang sangat besar. Dekorasi kuno nan artistik mendominasi, dengan warna abu-abu menghiasi dindingnya. Chanyeol berhenti di depan sebuah cermin besar seukuran tubuhnya, menatap wajahnya sendiri. Ia mungkin terlihat sempurna, wajah tanpa cela dengan tubuh tinggi besarnya. Namun siapa sangka jika ia punya kehidupan yang terbilang tragis. Chanyeol menyembunyikan banyak rasa sakit di balik kesempurnaannya.
.

Keesokan harinya, Chanyeol pulang bekerja saat matahari sudah hampir tenggelam. Kyungsoo yang baru saja menutup pintu rumahnya kembali keluar. Menunggu Chanyeol keluar dari mobilnya dari balik pagar bambu rumahnya.

"Baru pulang, Tuan? Anda pasti sangat lelah," ujarnya ramah. Chanyeol menatapnya sebentar, lalu terusik dengan bulan besar yang tampak seperti berada di belakang Kyungsoo. Kyungsoo ikut berbalik mengikuti arah pandangnya.
"Ah, bulan purnama. Karena terlalu terang mereka bisa terlihat bahkan sebelum malam menjelang. Indah bukan, Tuan?" Kyungsoo menatap bulan itu dengan penuh kekaguman, hingga lupa ia sedang berbincang dengan Chanyeol. Suara pintu yang tertutup kencang membuatnya berbalik.

Not By the MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang