My H for Hint

369 40 3
                                        

"Zwischen Immer und Nie. Zwischen Immer und Nie. 
Between always and never."

•・。V E N D E T T A 。・゚・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

・。V E N D E T T A 。・゚・

Mingyu tetap punya banyak pilihan untuk melakukan apa yang ia mau meski rasa letih dirasakan raga atau larut malam menghadangnya. Menurutnya, keputusan menghadiri undangan seorang inspektur kepolisian untuk sekedar minum teh di ruang kerja memang bukanlah hal buruk. Ia punya keyakinan bahwa Kang Daniel tidak akan membuang waktunya sia-sia hanya untuk sebuah acara minum teh bersama.

Namun kali ini rasanya ekspetasi yang ia harapkan harus pupus saat netra menangkap jam di dinding yang menunjukan pukul sebelas— pertanda tepat satu jam seorang Kim Mingyu duduk dengan kaki bertumpuk tanpa melakukan sesuatu yang berarti.

Helaan napas frustasi datang dari bibirnya dengan kepala yang ditengadahkan. Mingyu jelas punya pertimbangan bahwa bergelung dengan Wonwoo jauh lebih mengasyikan daripada menunggu rekan lamanya yang tidak tahu diri itu menyelesaikan kumpulan berkas memuakkan tanpa ada satu dua patah kata yang disampaikan padanya sebagai pembuka pertemuan mereka. Daniel memang pria sialan yang membiarkan Mingyu mengambil konsekuensi dengan hasil yang sama sekali tidak adil.

"Kau tahu bahwa aku kemari bukan untuk teh hijau yang sudah kau suguhkan di meja tua ini." Mingyu memutar bola mata dan beralih berdecak setelahnya guna mengintrupsi pria yang masih bergelut dengan pena dan kertas di meja kerja seberang tanpa mengindahkan eksistensi dirinya di ruangan ini. Tanpa menunggu balasan dari Daniel yang nampaknya tidak berniat untuk menyahut, Mingyu sebagai pria dengan tingkat kesabaran  rendah memutuskan bangun dari keterdudukannya guna menghampiri meja kerja mantan rekan perwiranya dulu, berniat menghakimi Daniel atas perilaku terkutuknya.

"Ayolah bung, jangan membuang waktuku sia-sia. Aku punya seorang pria yang menungguku pulang ke rumah untuk hal yang lebih penting daripada melihatmu bercinta dengan berkas-berkas tidak berguna itu."

Mingyu menghentikan langkah kakinya saat sampai di depan meja kerja Daniel. Ia memasukkan kedua tangannya di saku celana untuk menunggu balasan lanjut dari pria yang yang kini beralih menatapnya dengan kekehan kecil bersiap memberikannya kalimat.

"Kurasa dewan pimpinan salah memilih pemimpin pengganti SOU SWAT yang tidak sabaran sepertimu." Daniel melepas kacamatanya sesaat setelah selesai melontarkan sebuah sindiran pada Mingyu, kontak mata keduanya ia putuskan sepihak guna membawa tubuh dengan bahu lebar itu pergi ke laci kecil di sudut ruangan.

Tanpa menerima jeda dan menunggu jawaban dari Mingyu, pria itu memilih terus melanjutkan penjelasannya, "Kau ingat kasus penyelidikan yang coba aku pecahkan enam bulan yang lalu?" Daniel sedikit membungkuk setelah laci terbuka, tangannya mulai bekerja mencari-cari sesuatu di dalam sana, "Kali ini aku berhasil menemukan jejak mereka lagi, dan yang paling mengejutkan coba tebak—"

Sang inspektur membalikan tubuhnya, lantas mengambil barang lima langkah kaki untuk kembali pada meja kerjanya guna menunjukan suatu kejutan besar yang ia telah temukan pada Mingyu.

Vendetta [Meanie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang