01.Pertemuan pertama

62 4 0
                                    

Sinar matahari mulai menunjukan eksistensinya pagi ini, membuat secerca cahaya masuk dan menyusup diantara bentangan luasnya langit.

Suhu udara perlahan menghangat, pohon-pohon mulai memainkan daunnya, seolah tengah menyambut sinar sang mentari pagi dengan gembira.

Namun lain halnya dengan seorang gadis bersurai cokelat, ia malah enggan membuka kedua kelopak matanya padahal matahari sudah bersinar dengan pongahnya.

Suhu yang hangat malah kian membuat gadis belia itu terbuai dan enggan beranjak dari tempat tidurnya, meskipun jam wekker yang ada didalam kamarnya sudah berbunyi dengan nyaring sedari tadi.

Suara bising yang ditimbulkan oleh jam wekkernya itu sukses membuat seorang remaja laki-laki mengumpat kesal karena merasa terganggu, tanpa permisi ia masuk kedalam kamar si gadis yang bernotabene sebagai adiknya itu, Jeon Hanny.

Sebut saja namja itu Jeon Guanlin, remaja berperawakan tinggi, dan tampan itu terus mengumpat kesal saat mengetahui jika adik kesayangannya tersebut masih terlelap, tanpa bergeming sedikit pun padahal suara bising seakan menyeruak menyakiti gendang telinga.

Pada dasarnya, Hanny sapa saja begitu. Adalah seorang gadis yang jika tidur seperti orang mati, alias ngebo. Jadi jangan heran jika suara bisingnya jam Wekker tidak membuat tidur nyenyaknya terganggu.

"Astaga Dragon, Punya adek satu-satunya kok gini amat? Susah banget bangun pagi. Molor udah kaya orang mati pula," Keluhnya sambil berkacak pinggang. Guanlin lantas menghampiri ranjang tempat Hanny tertidur,

"Anak itik, bangun woy udah pagi!" Ujarnya sambil mengoyang-goyangkan tubuh sang adik dengan tidak santai.

"Apaan sih lo bang, pagi-pagi ganggu orang tidur aja!" Keluh Hanny dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.

Guanlin berdecak kesal. "Pagi-pagi pala lo peang, liat noh ini udah siang PE'A. Perawan spesies apa sih lo? Susah banget bangun pagi, padahal jam wekker udah berkokok dari tadi." Ujarnya sambil terus mengguncang-guncang tubuh Hanny yang masih berbalut selimut.

"Argghhh....Gue masih ngantuk Bang, gara-gara semalem ngerjain hukuman dari LuhanTu Sseam sialan itu. Lagian yang berkokok itu ayam, bukan jam wekerr." Jawab Hanny dengan suara yang sedikit merengek,

"Gue itu sampe 3, kalo lo masih molor aja. Gue bakalan berangkat sekolah sendiri. Lo berangkat sekolahnya pake angkot aja," Ancam Guanlin.

Dengan perasaan yang dongkol Hanny terpaksa menyibakan selimutnya, lalu beranjak dari tempat tidurnya menuju toilet. Untuk bersiap kesekolah.

"Ya, ya...gue bangun nih!, punya abang satu hobinya ngancam mulu. Idih, ogah gue harus naek angkot. Desak-desakan, panas bau lagi." Hanny menggidikan bahunya ngeri, membayangkan betapa tersiksanya ia jika harus naik angkot.

Apa kata teman-temannya nanti? Seorang Jeon Hanny, anak konglomerat terkenal di Korea. Pemilik perusaan Jeon Company yang terkenal dengan bisnis Nasional yang gemilang, naik angkot? Mau ditaroh dimana mukanya?

"Gue beri lo waktu 15 menit, jangan lama-lama." Ujar Guanlin sambil menjitak kepala Hanny dengan sengaja, hingga membuat siempunya meringis kesakitan.

"Sakit woy, lo kira kepala gue gong apa? Maen jitak-jitak seenaknya." Kesal Hanny. Guanlin hanya terkekeh pelan saat melihat raut ekspresi Hanny yang berubah menjadi kesal.

"Kalo gak di jitak, otak lo nanti mogok gak jalan lagi." Cibir Guanlin dengan iringan kekehan kecil.

"Lo kira otak gue motor apa? Pake acara mogok segala." Sungut Hanny tidak santai.

"Ya kali aja, lo kan sering ada gejala pemogokan otak. Kaya ngebo misalnya," beber Guanlin, Hanny nampak makin kesal karena ucapan Random dari Guanlin. Tangannya mengepal kuat-kuat, seakan gatal ingin membalas jitakan remaja jangkung itu, tapi sayang tinggi badannya dengan Guanlin berbeda jauh. Bagaikan langit dan bumi.

MY ENEMY MY MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang