***
Hanny terus meretuki dirinya sendiri, malu rasanya saat hal yang berhubungan dengan aset berharga dilihat oleh orang asing. Dengan langkah yang sedikit terseok karena masih merasa sakit diarea bokong, Hanny berjalan menuju lapangan basket dengan semberawut rona wajah yang belum memudar. Masih merah karena menahan malu yang teramat.
Siapa namja itu? Kenapa dia ada disini? Dan masih banyak lagi pertanyaan yang menggerayangi pikiran Hanny prihal asal-usul namja berwajah aspal itu. Sumpah demi apapun Hanny kesal sekaligus malu kepada namja itu, kesal karena ini adalah kali pertamanya seorang Jeon Hanny di permalukan seperti ini. Malu, jelas kalian pasti tahu kenapa alasannya bukan?
Sesampainya diarea tribun basket Hanny lekas menghampiri teman-temannya yang tengah duduk dibarisan depan, Hanny terus mendengus kesal sambil menghentak-hentakan kaki bak banteng yang siap menyeruduk siapa saja saat ini juga. Kejadian memalukan yang baru saja dirinya alami terus terngiang-ngiang didalam kepalanya. Ingin rasanya Hanny menelan bulat-bulat namja berwajah datar itu agar rasa malunya menghilang.
"Lama banget sih lo, abis dari mana?" Tanya Yiren saat Hanny sudah mendaratkan bokongnya dibangku tribun.
Hanny menarik nafasnya dalam, wajahnya bak langit yang berkabut. Suram tidak enak dilihat.
"Kenapa mukanya di tekuk kaya gitu? Jelek tahu," Cibir Lisa.
"Arghhh, Gue kesel. Gue kesel, Bedebah, bajingan, Kampret, keparat." Umpat Hanny sambil mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat, sontak saja hal tersebut meninggalkan pertanyaan besar didalam benak sahabat-sahabat Hanny, gadis Jeon itu kenapa?
"Lo kenapa sih Han? Datang-datang udah marah-marah." Tanya Jihyo menatap Hanny penuh pertanyaan.
Hanny menarik nafas panjang, berharaf emosinya bisa sedikit mereda.
"Gue kes----" Namun saat Hanny akan mulai bercerita tiba-tiba saja seisi tribun bersorak histeris, membuat Hanny tidak dapat meneruskan perkataannya karena suara sorakan yang begitu bising.
Semua atensi seisi tribun jatuh kepada Tim yang mereka tunggu-tunggu yaitu Tim TXT yang diketuai oleh Guanlin Dan Tim NCTD sebagai lawan sekaligus rival, Member dari kedua Tim tersebut satu persatu mulai menampakan pesona mereka.
Detik itu juga, atensi Hanny berfokus kepada satu oknum yang beberapa menit lalu sudah membuatnya malu.
"Jadi dia salah satu member NCTD?" Gumam gadis bersurai coklat itu menatap lamat kearah namja yang entah siapa namanya, Hanny pun tidak tahu dan tidak ingin tahu.
"Argghhh....Si Daehwi bener, Member Tim basket sebelah cogan-cogan." Teriak Lisa, Yiren dan Jihyo yang sukses membuat telinga Hanny terasa berdengung nyeri. Suara ketiga human itu seakan membuat seisi alam baka bergetar, saking kencangnya.
Hanny menatap horor kearah ketiga temannya itu. "Kalian bisa kan gak usah teriak-teriak kaya gini? Gendang telinga gue rasanya mau pecah tahu gak." Bentak Hanny yang sukses membuat ketiga temannya itu bungkam seketika. dan beginilah Hanny, saat sedang kesal dan marah akan berubah menjadi singa betina yang menakutkan.
"Lo napa sih? Sensian amat. Kita bertigakan EXITID tahu." Celoteh Jihyo yang diangguki oleh Lisa dan Yiren.
Hanny memijat pelipisnya jengah. Pandangannya kembali iya fokus kan kearah namja yang sudah membuatnya serasa tidak punya harga diri itu.
"Kira-kira tuh human namanya siapa? Kok gue baru liat dia ikutan tanding yah?" Tanya Hanny kepada dirinya sendiri.
"Lo liatain siapa sih? Kok gitu amat?" Tanya Jihyo yang menyadari jika sang sahabat nampak serius memperhatikan seseorang. Hanny hanya menoleh sekilas kearah Jihyo, lalu gadis Jeon itu kembali fokus kearah namja itu tanpa ada niatan menjawab Sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ENEMY MY MINE
Teen FictionTidak ada yang tahu soal rumitnya sebuah perasaan, Matematika, kimia sampai-sampai ilmiah pun tidak ada yang bisa memecahkannya!