About hyun

42 7 9
                                    

Kau masih memiliki karisma yang sama ternyata, sebuah senyum manis dengan mata eyesmile yang membuat siapa saja akan melemah. Bertahun tahun,kupikir tidak ada yang berubah sedikitpun darimu.

Gadis itu menarik nafas panjang merasa bahwa ini adalah sebuah perasaan yang sama sekali membuatnya tidak tenang, walau saat ini dia sedang dikelilingi berbagai bunga bunga harum yang ada dicafe tepat ia berada sekarang. Tapi tetap saja membuat dada nya sesak tak terkendali.

"Hai Rin, sudah lama menungguku?"_parkJino. Pria itu mendaratkan bokongnya tepat didepan rin berada.

"Tidak ji. Kau ingin pesan minuman?"_tanya rin pada pria itu.

Jino hanya menganggukan kepalanya dan melambaikan tangan memanggil waiter cafe.

"Mbak kopi latte 2 ya."_pesan jino

Rin berkerut "kenapa dua?"_

"Kau dan aku"_jelas jino

"Tidak tidak, mbak maaf. Saya mengganti pesanan nya, coklat panas 1 dan kopi latte 1"_ terang gadis itu.

Waiter itu hanya mengangguk dan menulis pesanan mereka sebelum beranjak pergi.

"Jadi, apa yang membuatmu mengajakku bertemu dicafe Flower ini rin? Ayo mulailah bercerita."_ tanya jino yang menatap rin serius.

"Apa wajahku terlihat sedang menyimpan beribu cerita hm? Kenapa kau mudah sekali menebaknya?"_tanya rin

"Oh ayolah rin, Kau tidak bisa membohongiku, katakan"_ucap jino lagi.

Rin membenarkan posisi duduknya menjadi lebih tegak.

"Jino... Kau tau kan dimana tempat pelatihan magangku yang dipilih pak Gino?"_rin memulai ceritanya dengan menyebutkan nama guru ekonominya yang juga bertugas sebagai pembina magang untuk mahasiswa akhir seperti mereka.

"Ya,aku tahu, kantormu dan aku hanya berjarak beberapa meter rin, kita bisa pergi dan pulang bersama-sama. Bahkan, kita bisa makan siang dan menghabiskan waktu istirahat ditaman kota, bukannya itu menyenangkan?"_jelas jino

Rin menarik nafas pendek.

"Bukan itu masalahnya ji"_keluh gadis itu

"Lalu?"_tanya jino mengerutkan keningnya

Gadis itu berdiam sejenak memberi jeda sebelum menceritakan keluhannya saat ini.

Mengumpulan keberanian penuh untuk menyebut nama seseorang yang akan ia ceritakan kepada jino.

"Rin kau baik baik saja?"_tanya jino semangkin kebingungan dengan sikap aneh rin.

"Ah- ya aku tidak apa ji."
Gadis itu menarik nafas panjang lagi sebelum menyambung kalimatnya.

"Begini, kau masih ingat seseorang bernama jihyun?"_suara rin terdengar gemetar saat menyambung kalimatnya.

Jino tampak berpikir keras sebelum bertanya kembali pada gadis itu.

"Maksudmu jeon jihyun? Jeon jihyun yang pernah menjadi orang yang special untukmu-kan?"_terang jino

Let go🍃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang