PERKARA tentang sebuah penghianatan, biasanya sang lawan peran utama lah yang menjadi tokoh antagonis selaku pihak mengecewakan, tetapi berbanding sebaliknya, aku hanya sedikit tergoda oleh seorang kaum hawa yang telah memamerkan paha mulus nya didepanku, dengan tujuan penawaran atas pekerjaannya sebagai pelacur!.
Sangat konyol karena aku terciduk bercumbu dengannya disebuah bar ketika aku tengah mabuk, malam ini aku berlari secepat mungkin mengejar seorang gadis bertubuh ramping lengkap pakaian elegannya dengan Dress berwarna merah, sembari mencincing Higless yang membuat nya kesusahan untuk melangkah.
"Park Ahri!! Ku mohon berhenti!" teriakku tak kala dia malah semakin mempercepat lari nya.
Walau jarak kami terkesan lumayan jauh tetapi aku masih bisa mendengar gadis itu menangis, bagaimana cara nya aku meminta maaf jika kau sendiri tidak mau memberiku kesempatan untuk bicara? Suara dering ponsel ku kini bergetar membuat ku langsung saja mengangkat sambungan telfon tersebut tanpa menatap layar Handphone lebih dulu.
"Kau suka dipermainkan oleh takdir?"
Jantung ku rasanya berdebar hebat setelah mendengar sang penelfon bicara dari sebrang sana, langkah kaki ku perlahan berhenti ketika pandangan ini beralih melirik keatas gedung apartemen, dan melihat seorang pria yang ku tahu adalah pelaku penelfon ke nomor ku ini, hingga membuat ku sadar, apa yang akan dia lakukan?
"AHRI!!! berhenti!" Teriakku menyebut nama gadis itu kembali, namun sekali lagi dia tak menghiraukan dan kemudian berhenti lalu menengok kebelakang.
"Mari hancurkan hatimu tanpa aba-aba kawan"
Orang itu kembali bicara yang membuat ku langsung berlari menghampiri Ahri sebelum semua nya terlambat akan tetapi #DOR!! satu peluru berhasil lolos hingga mengenai dada gadis itu dengan cepat dan tanpa ada waktu luang untuk diriku menyelamatkan, tubuhku mematung seketika berhadapan dengan Ahri yang telah tertembak dari kejauhan.
"Kau pantas hidup sendiri Kim Taehyung"
Gadis itu perlahan menyentuh dada nya sampai darah pun membanjiri telapak tangan ketika mulut nya perlahan memuntahkan darah, aku tidak percaya bahwa apa yang ku saksikan ini adalah detik-detik kematian, tangan ku bergetar sampai Handphone yang ku pegang pun terjatuh "AHRI!!" tanpa pikir panjang langsung saja aku berlari kemudian memeluk tubuhnya sebelum dia jatuh.
Ku ambil posisi duduk sembari menyandarkan kepala Ahri diatas paha ku, air mata sudah tidak dapat terbendung lagi, aku menangis sejadi nya malam ini lalu membawa gadis itu kepelukanku "Mianhaeyo, maaf telah mengecewakanmu, ku mohon bertahanlah" aku berusaha bangun untuk menggendong Ahri namun sepertinya gadis itu menolak dan menggelengkan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET ME DOWN SLOWLY•KTH•
Romance🔞🔞"Sebelum nya aku pernah menjadi pria anggun dan bermartabat tinggi"-kth STAR : 07/03/2021 FINISH : - A story by Chae Apsi