BAGIAN 3

3.7K 147 1
                                    

VOTE DAN KOMEN GAYS
TINGGALKAN JEJAK

TERIMA KASIH DAN JANGAN LUPA 🌟🌟🌟

______________________________________

GRAYSON MANSION'S

Maxim menatap adiknya dengan perasaan bangga . " Kau memang adikku " Maxim memeluk Hazel dengan sayang kalau mengecup pucuk kepala Hazel .

" Kakak kira aku anak pungut hah ! " Kemudian kakak beradik itu tertawa dengan jenaka dan sesekali Maxim bercanda dengan adiknya rasanya sudah sangat lama tidak bercanda dengan adik kesayangannya . Karena tuntutan pekerjaan yang begitu mencekik dirinya .

Maxim pun sadar adik nya sama sibuknya dengan dirinya tapi anehnya adiknya ini bisa mengontrol semuanya . Bahkan ia memiliki jadwal syuting sebuah film dan sekarang masih berkutat di depan laptop dan dengan beberapa file .

" Jangan terlalu di paksakan Hazel " Hazel menatap kakanya kemudian tersenyum . " Aku menyukai pekerjaan ku kak " Hazel Kembali mengetik file yang harus segera ia selesaikan sebelum syuting di mulai .

" Baiklah kakak mengalah , jaga kesehatan yah " Maxim mendekat lalu mengelus dan mencium kepala adiknya laku meninggalkan nya sendiri di ruangan kerja . Dan Hazel tidak terpengaruh dengan itu ia kembali mengetik ia tak mau banyak tugas perusahaan yang ia biarkan begitu saja .

🔫🔫🔫

LOKASI SYUTING

Delia tersenyum begitu Hazel datang tepat waktu . Dan lawan mainnya kali ini adalah Eduardo  yang tak lain adalah seorang artis Hollywood terkenal selain karena kemahiran nya dalam akting Eduardo juga memiliki ciri fisik yang hampir sempurna dan mereka kini sedang membintangi sebuah film bergenre action . Hazel sangat menyukainya bukan karena menyukai aktornya karena Hazel sangat menyukai semua yang berbau action dan di sini Hazel berperan sebagai sebagai seorang pemimpin mafia yang sedang di buru oleh Eduardo .

" Cut ! " Sesi syuting sudah selesai dan mereka sudah boleh pulang , Eduardo mengusap kepala Hazel dengan senyuman nya . " Tadi sangat bagus Hazel " Eduardo terkekeh geli begitu melihat Hazel yang sangat mirip seperti mafia tapi tanpa latihan bela diri Hazel sudah mengetahui bagaimana mengalahkan lawan dan itu pun membuat sutradara berdecak kagum .

" Terima kasih , aku pamit " Hazel berjalan dengan santai ke arah mobil Lamborghini Gallardo Superleggera miliknya dan beberapa meter dari mobil sebuah peluru melesat dan .

Duarrrr

Suara ledakan begitu nyaring dan mengagetkan seluruh kru yang berada  di lokasi . Semua orang yang ada di tempat syuting berlari dan melihat Hazel baik - baik saja .

" Are you okey ? " Wajah sutradara itu sangat ketakutan karena baru kali ini ia melihat seseorang yang lolos dari ledakan besar tadi , sungguh mukjizat dari Tuhan .

" Yes " Hazel tersenyum kemudian membuka tasnya dan merogoh Ponsel dan menelpon Aaron agar menjemput nya di lokasi syuting .

" Mau ku antar ? " Eduardo menawari tadi Hazel menolak nya secara halus ia tak akan membahayakan nyawa siapa pun . Bagaimana pun peledakan mobil nya sudah di rencanakan oleh seseorang yang tak Hazel ketahui tapi Hazel akan menyelidiki nya degan mencari identitas pemilih peluru bom tersebut .

The Power of Affection Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang