Part kemarin masih ada yang belum vote? Ayuk vote sekarang ya!!So here we go!💛
__________________________
Suara lonceng cafe terdengar ketika seorang lelaki berpakaian kemeja putih dengan celana panjang hitam memasuki tempat itu, lelaki berhidung mancung dan berwajah tampan yang mampu membuat kaum hawa menggila itu mendekati tempat pembayaran "Cafe gimana Git?"
Perempuan berhijab yang sedang membersihkan meja kasir terkejut mendengar suara bass dari lelaki yang sudah berdiri di depannya "Loh mas Eza tumben kesini, cafe aman terkendali kok"
Lelaki itu menatap sekeliling cafe yang sedang ramai, banyak pengunjung dari usia remaja sampai dewasa "Iya, udah lama gak ngeliat cafe"
"Oh iya mas Eza" ketika lelaki berkemeja putih itu hendak melangkahkan kakinya, perempuan berhijab itu memanggilnya.
lelaki itu menoleh "Gita mau kasih tau kalau ruangan atas yang biasanya cuman mas pake sekarang ada pelanggan juga yang nempatin"
"Yang pake cewek mas, cantik banget." Sambung Gita
"Kok dia bisa tau kalau di lantai atas ada ruangan Git?"
"Waktu itu dia cuman liat - liat ke lantai atas, eh terus keseringan duduk disana sambil mesen coklat panas"
Lelaki itu mengangguk, ruangan atas tadinya kantor ia untuk mengontrol cafe, tapi karena sudah jarang di tempati sekarang ruangan itu hanya digunakan untuk menyendiri dan melihat kenampakan matahari terbenam.
"Git... Nanti tolong anterin coklat panas keatas ya"
"Siap mas!"
Lelaki itu melangkahkan kakinya menuju lantai atas ke ruangan favoritnya yang ada di cafe ini, dulu cafe ini milik ayahnya. Tapi karena kecelakaan yang terjadi sekitar 8 tahun lalu, membuat ia harus mengikhlaskan sang ayah tersayangnya, dan sudah hampir 1 tahun cafe ini diambil alih oleh lelaki muda yang bernama Alexi Elvan Syahreza. Lelaki berkemeja putih dan lelaki yang baru saja memesan coklat panas. Lelaki berhidung mancung yang sering dipanggil dengan sebutan Eza oleh karyawan di cafenya.
"Makasih Git" ucap Alex
"Mas Eza jadi sekolah di Jakarta?"
Alex memang baru pindah dari Bandung sekitar 1 tahun yang lalu, dan ia berniat akan menetap di jakarta, tempat ia lahir dan tempat dimana ia memiliki banyak kenangan bersama seseorang.
"Jadi Git, tapi masih banyak yang harus di urus. Mungkin 1 mingguan lagi baru selesai"
"Sekolah dimana mas?"
"Deket - deket cafe aja sih niatnya, biar gampang kalau mau ngontrol"
"SMA Rajawali mas?"
Alex mengangguk dan meminum coklat panas favoritnya. Gita pun pergi melanjutkan pekerjaannya di bawah. Alex memperhatikan langit yang sudah mulai gelap, hari ini ia terlambat untuk melihat matahari terbenam. Ia sangat suka melihat senja entah apa alasannya, setiap ia melihat senja ia merasa sedang mencari seseorang yang sangat penting di kehidupannya. Tapi ia tidak tau siapa seseorang itu, Alex hanya mengingat kalau seseorang itu mempunyai senyum pipit yang mampu membuatnya tersenyum.
_______________
"Khansaa, nanti kalau Lexi pergi kamu mau ikut kan?" Tanya anak lelaki berwajah polos
"Memang Lexi mau pergi kemana? Kamu mau ninggalin aku?" Balas anak perempuan cantik dengan tatapan bola matanya yang hitam
Lelaki berwajah polos itu menggeleng "Lexi gak mau pergi kalau Khansa gak ikut"
KAMU SEDANG MEMBACA
FLEXI
Teen FictionCinta pertama? Apakah kamu percaya cinta pertama? Apakah kalian punya cinta pertama? Menyenangkan kah? Atau sebaliknya? Apakah cinta pertamamu sekarang sudah bisa kau miliki? Atau kah cinta pertamamu telah pergi seperti cerita ku? Apakah kehilangan...