■□■□■
Yarz. Yars. Tapi orang paling sering bilang, begini kira-kira cara pelafalannya: Yarts. Padahal, ketika kau lintasi jalanan dari Kolkopf State menuju perbatasan tempat tersebut, ada tulisan yang digoreskan pada petunjuk jalan besi yang serasa beku tatkala dipeluk, katanya, "Jarz." Tanpa titik, tentu saja.
Orang bilang (hanya sedikit orang, sebab selama ini memang tak banyak yang mampir ke Jarz, bisa dihitung gigi) jalanan menuju Jarz terasa dingin sekaligus panjang dengan pohon-pohon pinus yang sepertinya nyaris colok mata hari, tetapi wilayah itu memiliki suasana musim panas yang berangin. Hangat, tapi lembap, dan asin. Padahal tak ada pantai sejauh mata memandang. Tapi sebaliknya, Kolkopf State adalah tempat yang dingin sekaligus berembun. Dan, percayalah, malam akan terasa lebih panjang ketika kau injakkan kaki di wilayah musim panas itu.
Tak ada bandar udara di Jarz, cuma di daerah Utara Kolkopf nan berseberangan dari perbatasan. Jauh sekali. Dua malam perjalanan dari bandar udara Kolkopf untuk sampai ke perbatasan. Dalam perjalanan tersebut, selain di Kolkopf sendiri, takkan kau temui suatu apapun kecuali jalanan aspal yang lurus, serta hutan pinus pada kanan-kirimu. Jadi, pastikan kau isi bensin dengan penuh sebelum tempuh perjalanan dua malam itu.
Di Jarz, tak ada bahasa lokal selain bahasa Kolkopf sendiri. Tapi orang-orang yang tinggal di Jarz punya cara penulisan kata yang berbeda dari bahasa Kolkopf, seperti dibalik dari z hingga a. Setiap pendatang wajib pelajari bahasa Kolkopf khas Jarz supaya bisa tinggal di sana. Ditambah kenyataan bahwa semua transportasi di sana (bentuknya kereta kuda, maaf tapi di sini tidak ada taksi) dilengkapi dengan sopir yang cuma bisa bahasa Jarz. Tanpa koma, pokoknya Jarz.
Setiap pagi, jangan abaikan sapaan Guten Morgen* mereka soalnya ini hal krusial. Jangan pakai celana pendek kalau kau perempuan, dan dilarang pakai kacamata hitam ketika melewati gerbang Jarz.
Maka, akhir kata, selamat datang di wilayah kami, Jarz.
°•°•☆•°•°
*Guten Morgen: bahasa Jerman yang berarti selamat pagi
____________________________________________
Note: aku ga tau bakal update ini kapan, lol.
KAMU SEDANG MEMBACA
JARZ
FanfictionSehabis dapati kematian kedua orang tuanya, Kai didesak dilema menyoal wasiat yang ditinggalkan sepasang nan tak pernah jalani peran sebagai orang tuanya itu. Hidup di wilayah Jarz atau bersama nenek yang bahkan sudah tiada sejak tiga windu lalu? Da...