Happy Reading...
Apakah perpisahan ini dapat membuatmu menyadarkan betapa indahnya kenangan dan kebersamaan kita lalui dengan canda tawa bersama?
--------------------asya18
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sudah 2 tahun lamanya Bella terpuruk akan kepergian anaknya tersayang. Bella yang masih saja terperangkap dalam rasa sesal mengharuskan dia meninggalkan semua jenjang karier yang ia punya.
Sedangkan Abraham selaku suami Bella sungguh sangat prihatin terhadap gangguan psikis yang telah diderita oleh Bella. Dan tak jarang pula ia tidak bisa menemani istrinya tersebut dikarenakan urusan bisnis yang tidak mungkin ia tinggal begitu saja.
" sayang, aku mau pergi perjalanan bisnis keluar kota. Kamu ikut ya?" tanya Abraham.
Bella hanya diam dan tidak memperdulikan perkataan suaminya. Ia malah asyik melihat foto yang menampilkan keluarga kecil mereka. Ya, disana terdapat Bella, Abraham dan Galen yang tertawa lepas ketika masih kecil.
Flashback
Hari itu keluarga kecil Abraham berencana akan melakukan piknik sederhana yang hanya mereka bertiga saja, istrinya, Galen dan dia. Sungguh mereka sangat menikmati momen itu di setiap detiknya. Galen yang sedang berlari-lari bersama Abraham, sedangkan Bella hanya melihat mereka dan sekali-kali tertawa melihat tingkah Galen yang begitu menggemaskan.
" Hikss...hikss.. hiks.. mamaaaa!!!!!!!" teriak Galen.
" Ya ampun Galen, kamu kenapa sayang?" tanyak Bella panik melihat keadaan Galen.
" alen tadi jatuh ma, terus beldalah.. huwaaaaaa" tangis pecah melihat kaki nya yang berdarah.
" cup...cup..cup.. udah ya sayang, kamu jangan nangis lagi. mama disini" tenang Bella dan membawa Galen ke pelukannya.
Dengan telaten Bella membersihkan luka Galen sambil menenangkan Galen yang tambah menangis ketika luka tersebut terkena alkohol. Abraham pun membantu Bella menenangkan anak sematawayangnya itu.
" Galen... udah ya sayang, jangan nangis lagi. Nanti, papa beliin ice cream yang banyak deh" seru Abraham. Sontak Galen menoleh cepat kearah papanya itu.
" Benelan pa! alen mau es klim yang banyak, janji ya pa!" seru Galen yang seketika melupakan rasa sakit yang dideritanya.
" ia papa janji" ucap Abraham meyakinkan anaknya.
Melihat itu Bella dan Abraham tertawa gemas akibat tingkah Galen yang cepat lupa kalau ia tadi menangis kuat akibat jatuh karena disogok ice cream. Galen yang tak tahu menahu pun hanya ikut tertawa,walau ia pun bingung apa yang lucu.
" alen sayang mama sama papa, jangan tinggalin alen ya pa,ma" seru Galen.
Air matanya mengucur deras kala mengingat kebersamaannya dengan anak sematawayangnya itu. Abraham yang melihat itu langsung mengambil foto itu dan memeluk istri tercintanya itu.
" kamu jangan gini terus, mas khawatir lihat kamu begini terus. Mas jadi ragu untuk ninggalin kamu sendiri disini. Ikut mas ya?" tanya lagi Abraham.
" Gak mas, aku disini aja .Maaf udah buat kamu khawatir aku gak papa kok. Ya sudah kamu kapan berangkatnya?" tanya Bella yang sudah tenang.
" Beneran kamu gak ikut mas? Mas nanti malam baru berangkat. Kalau kamu ingin ikut biar mas suruh bi sum bantu kamu kemas barang" ucap Abraham.
" Bener mas, aku gapapa kok.Kamu hati-hatinya berangkatnya" ucap Bella .
" Ya,sudahlah. Mas gak maksa kamu,kalau ada apa-apa kamu hubungi mas ya." sahut Abraham.
" ia mas" balas Bella.
" Mas,berangkat ya. kamu hati-hati dirumah" ucap Abraham.
Bella hanya menggangguk dan menatap punggung suaminya yang kian menghilang. Sebenarnya Abraham khawatir meninggalkan Bella sendirian disini walau ada bi sum, ART dirumanya itu. Bella pun kembali melamun yang membawanya mengingat kembali kenangan Galen anak sematawayangnya.
Bi sum yang melihat itu berinisiatif menawarkan sesuatu guna mengalihkan dunia Bella .
"nyonya... nyonya mau minum atau makan apa? biar bi sum buatin" tanya bi sum.
" ga usah bi" jawab Bella seadanya.
" Atau nyonya mau jalan-jalan?" tanya bi sum lagi. Ia tidak menyerah, ia tau bahwa kesalahan yang dilakukan majikannya dulu itu tidak bisa ditolerir. Tapi ia tidak ingin melihat majikannya terus-menerus begini.
Bella yang ditanya tersebut pun berpikir bahwa dia tidak ingin menyusahkan orang lain lain,cukup itu dulu. Ia ingin berubah. Dan akhirnya pun ia menyetujui ajakan bi sum tersebut. Bi sum pun senang mendengar hal tersebut.
" ya sudah bi, saya ingin ke taman komplek saja. Saya butuh udara segar" ucap Bella
" ya sudah nyonya, biar saya beri tahu mang ujang dulu biar memanaskan mobil" Ucap bi sum.
" Tidak usah bi.. saya ingin berjalan kaki dan bibi ikut sama saya ya" ucap Bella.
" baiklah nyonya" balas Bibi.
to be continue
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy Behind The Glasses
Teen FictionBara hanya seorang anak SMA yang sedang bertahan hidup. Ia hanya memikirkan hari esok yang tak ia ketahui untuk ia lalui. Ia hanya seorang anak sebatangkara dan anak yang selalu memakai kacamata . Tapi ketahuilah bahwa dibalik itu semua dia adalah s...