Three

8 2 0
                                    

Gasuka dengan saya?  Oh tidak masalah saya hidup bukan buat anda terkesan.
~Adelia*
-
-
-


Hati" Typo bertebaran.

---------------------------

Keesokan paginya, adel sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Dia mengambil tas nya dan langsung keluar dari rumahnya .

***

Adel sudah sampai disekolah, tak lama kedua sahabatnya datang dan merangkul adel. Hampir saja adel melayangkan pukulannya pada seseorang yang berani merangkulnya. Namun dia urungkan saat melihat bahwa itu ulah kedua sahabatnya.

"Ampun bro " ucap kedua sahabatnya sambil cengengesan. Adel pun hanya menggelengkan kepalanya  melihat tingkah mereka.

Adel dan kedua sahabatnya pun langsung menuju kelas.

Sedangkan di sisi lain seorang pria tampan sudah berpakaian rapih dengan kemeja merah maroon dan celana bahannya.
Yup!  Siapa lagi pria tampan itu kalo bukan Rafa bagaskara

**********
Bagas pov

"Pagi ini aku mengajar dikelasku yaitu XI Mipa 3, dan kebetulan  gadis yang bernama adelia itu jugaa ada di kelas ku". Aku pun melangkah masuk saat sudah berada di depan pintu kelas.

"Selamat pagi".

"Selamat pagi,  pak ! "
     Teriakan yang terlalu bersemangat itu tidak membuat adel mengalihkan perhatiannya, merogoh tasnya dengan suara berisik yang mengundang sepasang mata elang itu bergerak kearahnya.

"sedang apa kamu?"
       Sandra memiringkan kepalanya, melotot ke arah adel yang sibuk mencari earphone nya.

"Adel, astagaa benar benar nih anakk !!! "

"Bentar bentar"
       Ujarnya mengambil earphone yang sudah ditemukan.

"Kemari !"
       Suara berat tegas itu lagi, akhirnya adel melirik kedepan kelas. Menatap pria dengan kemeja merah maroon yang melepas lengan kancing kemejanya dengan gerakan lambat, tidak peduli kaum hawa yang dikelas itu nyaris menumpahkan liurnya saat ia menggulung kemejanya hingga siku lalu terakhir membuka kancing teratas kemejanya.

"saya pak? "
        Cicit adel memecah keheningan, bergegas bangkit saat mendapat anggukan singkat dari pria bermata elang yang masih menatapnya kaku. 

"Siapa nama kamu? "
        Adel melangkah maju,  menarik kemejanya dan menunjuk tanpa tahu malu sulaman tepat emas di dada seragam sekolahnya.

Sama sekali tidak sopan.

"Bisa bacakan pak?"
          Pria itu menggeleng pelan menatap sepasang iris bening itu, bibir merekah diwajah cantiknya.
Tanpa sadar dia terpesona akan kecantikan gadis didepannya. Astaghfirullah ucapnya dalam hati.

"Saya bertanya ! ."
Adel memutar bola matanya malas dan berseru jengkel.

Kulihat gadis itu sepertinya sedang menggerutu.

"Adel pak , Adell ! "

"baik, jangan ulangi lagi saya tidak mau melihat kejadian tadi terulang lagi, mengerti !"

"Ngerti pak, ucapnya jengah "

"kembalilah ke kursimu,  sekarang ! "

Berani sekali gadis itu membentakku, benar-benar tidak sopan !. Baiklah gadis manis sepertinya kau memang butuh hukuman ucapnya dalam hati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang