"Dan Bam"
Sapaan itu menghangatkan Taehyung seiring dengan segelas soju mengalir di tenggorokannya.
"Dan Bam"
Namun, di penghujung malam ini dingin kembali menyapa, sebab tak ada lagi tawa dan tangan yang menuang botol soju di gelas kecilnya. Yang...
Looks like winter bear You sleep so happily I wish you good night Good night, good night
_Winter Bear – V BTS_
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~*~*~
Hidup di Seoul ternyata tak seburuk yang Wheein pikirkan. Seperti yang ibunya bilang, akan ada yang menggantikan sesuatu yang kita lepaskan.
Sebelum ia memantapkan hati untuk pindah dan masuk ke universitas di Seoul, ibunya adalah satu-satunya alasan yang membuatnya menahan diri untuk beranjak dari Jeonju. Ia telah hidup lama berdua dengan ibunya, saling mengisi kesepian, saling menopang kelemahan, juga saling menemani karena keluarga 'kecil' mereka butuh pilar ekstra tanpa peran seorang lelaki.
Mungkin ia tak perlu khawatir sebab ibunya telah menemukan pengganti Wheein untuk menemani di rumah, yang juga menjadi juga pilar baru di rumah tangga mereka. Pengganti peran ayah yang terlambat dan membuat Wheein hanya menganggap beliau tak lebih dari suami dari ibunya.
Lalu bagaimana dengan Wheein? iatak yakin bisa sekuat ibunya.
Ia terlalu berteman baik dengan kesunyian, lebih mudah menerima seseorang dari pada mengundang orang lain.
Begitupun cara Ahn Hyejin yang kemudian menetap di salah satu bagian hidupnya hingga sekarang. Berawal dari kisal klise anak SMP yang dibumbui drama opera sabun, Hyejin mendatanginya bak seorang gangster lalu menyuruh Wheein menjadi temannya dengan alasan bahwa Hyejin terpesona dengan perkenalan keren gadis itu. melalui keabsurdan itulah persahabatan mereka berawal.
Syukurnya mereka diterima di universitas yang sama meski mereka memilih jurusan yang berbeda. Setidaknya Wheein bisa menemukan pelukan hangat saat ia butuh seseorang ketika ia dihantui mimpi buruknya kembali.
Dan lebih beruntungnya, ia dapat tinggal dengan keluarga hangat bibinya yang baik. Sesuatu hal baru yang belum pernah ia rasakan. Keluarga lengkap dengan suasana ramainya rumah.
"Whee... Whee..., kamarnya tak perlu kau bereskan. Eonni saja yang mengerjakannya, aku masuk kelas siang hari ini."
Wheein yang tengah mencuci piring menoleh pada gadis yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk tersampir di pundaknya. Jung Eunji, sepupunya juga sunbae-nya satu fakultas meski mereka berbeda jurusan.
"Kalau begitu aku akan bereskan sketsa di mejaku. Tenang, malam nanti aku yang rapikan kamar sebelum tidur." jawab Wheein.
Eunji hanya mengangkat jempol, dan mengambil piring untuk sarapan. Ia baru saja bangun setelah semalaman mengerjakan tugas akhir untuk meraih gelar wisudanya. "Kau sudah sarapan? Ayo makan bersama."
Wheein yang baru selesai dengan tugas rutin paginya mengambil duduk disamping Eunji. Ia mengambil cokelat panas dan roti. "Eonni tidur sampai jam berapa tadi malam? Matamu sudah seperti panda."
