Hari yang tenang tanpa adanya keribuatan dan angin pagi yang menghembus lembut diwajah seorang laki laki yang tengah bersantai sambil membaca, tempat seperti ini adalah salah satu favorit baginya, tempat dimana ia merasa damai dan tenang tanpa ada gangguan dari orang.
BRAK!!
Hentakan keras yang berasal dari luar membuat lelaki ini harus menghentikan sejenak kegiatannya, ia tidak suka bila ada yang menganggu suasana hatinya bahkan membuatnya harus menghentikan apa yang ia sukai. Ia pun beranjak dari tempat duduknya yang berada di pinggiran dinding dan berniat untuk keluar dari tempat tersebut dan mencari tempat lain. Namun, tanpa disengaja ada seseorang yang terjatuh di hadapannya dan terjadilah sebuah kecelakaan yang sama sekali tidak diingakan olehnya, yaitu ciuman dengan seorang laki-laki yang tidak ia kenali.
"WOI!!" teriak lelaki bernama Aksa itu sambil meludahkan air liurnya untuk menghilangkan bekas bibir lelaki tersebut.
"M—Ma—Maaf saya tidak senggaja"ucap lelaki itu sambil terbatah-batah.
Aksa hanya melihat kearahnya lalu melihat kearah dimana lelaki itu terjatuh dan ternyata ada beberapa cowo dengan bertampilan seperti preman tengah mengintip mereka dengan wajah ketakutan. Tanpa basa-basi Aksa langsung menghampir mereka dan
BUG
BUG
BUG
Hanya tiga tinjuan mampu membuat beberapa cowok yang bertampilan preman lari meninggalkan mereka. Setelah ia menghabisi para preman tersebut ia menghampiri lelaki yang masih terduduk menahan rasa sakitnya di bagian perut dan wajahnya.
"Itu sebagai contoh buat loe"ucap Aksa lalu pergi meninggalkan lelaki tersebut.
"T—Tunggu"ucap lelaki tersebut sambil meraih tangan Aksa. Aksa melihat tangannya dipegang oleh lelaki tersebut langsung menghempaskannya.
"S—Sorry, tapi bisa bantu gue ke basecamp gue"ucap lelaki tersebut. Ia sama sekali tidak perduli, ia melewatinya begitu saja.
"To—tolong gue gak bisa berdiri"
Aksa menghembuskan nafasnya berat lalu kembali dan menuntun lelaki tersebut kedalam rangkulannya.
"Nama gue Natthan Devano loe panggil gue atta tapi bukan atta halilintar loh ya, nama loe siapa kalo gue boleh tau?"ucap Atta
"Basecamp loe dimana?"tanya Aksa tanpa memperdulikan ucapannya
"Ohh, nggakterlalu jauh dari tempat ini loe Cuma tinggal belok kekiri kalo loe ketemu pintu kaca disitu tempatnya."
Aksa mengikutin alur jalan menuju tempat besacamp dan pergi meninggalkan lelaki gila sepertinya yang membuat Aksa muak. Lelaki yang berani menyentuhnya bahkan menciumnya , lelaki mana yang tidak waras seperti dia. Andai ia tidak mempunya hati mungkin ia sudah membuat lelaki di sampingnya menjadi mayat.
"Itu basecampnya, loe bawa gue masuk"suruh Atta tanpa memperdulikan lagi wajah Aksa yang memerah karena menahan rasa amarahnya.
Sesampainya mereka di basecamp, ruangan pertama yang Aksa lihat hanya ada sofa dan meja seperti ruang tamu namun setelah ia sampai didalamnya basecamp yang ia pikirkan jauh berbeda dengan basecamp yang ia pinjak sekarang. Lebih luas dan megah.
"Lah Ta napa tuh muka loe dapat make up darimana dah terus cowok ini siapa"ucap lelaki dengan anting disebelah kirinnya yang bernama virgo lalu menghampiri mereka berdua dan membawa atta ke sofa.
"Hahaha... bisalah gue kalah sama geng sebelah dan untungnya tuh bocah nolongin gue"ucap Atta sangat berbeda jauh dari awal Aksa melihatnya, dan ia bahkan berfikir bahwa lelaki ini adalah lelaki pengecut yang tak bisa melawan para preman tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
imposible
Randomapa yang terjadi bila seorang lelaki yang sama sekali tidak ingin berteman, dingin bahkan memiliki kepribadian yang sangat misterus dan harus menghadapi seorang gadis yang bertolak belakang dengan sifatnya. apakah laki-laki ini sanggup menhadapi gad...