02

2 1 0
                                    

lama mata melihat pagar rumah agam dihadapan mata. tiba tiba ada seseorang menegur dari belakang.

" cik, cik cari siapa? " tanya wanita yang sedikit berusia itu pada melinda .

" oh saya cari dariel, ini rumah dariel ke? " tanya melinda pula.

" iya rumah dariel, cik ni siapa ya? aunty mama dariel , Hayra . " puan hayra mengenalkan dirinya.

mata melinda membuntang , oh tidak. cepat - cepat melinda menukar riaksinya, melinda tersenyum manis.

" oh mama dariel, saya airina kawan dariel. saya datang sebab nak bincang pasal prom night yang akan berlangsung lagi 3 minggu " kata melinda sopan. puan hayra terangguk angguk mendengar sebab kenapa melinda datang kerumahnya.

" oh macamtu, jomlah kita masuk dulu. dariel tak ada dia pergi main basket ball. " kata puan hayra sambil pelawa melinda masuk ke dalam rumahnya.

persoalannya, puan hayra dari mana?

mata meliar memandang ruang tamu rumah itu. besar.

" airina minum dulu, nanti aunty tunjuk bilik dariel. " arah puan hayra.

melinda senyum kecil sebelum mengambil cawan bunga yang berisi air teh itu lalu disisip sedikit.

" dah? okay jom. " kata puan hayra sebelum bangun dan menarik lembut tangan melinda

     lama mata melihat muka pintu bilik yang tergantung board bertulis private itu. mungkin dariel tidak bersocial dengan keluarganya.

" kenapa airina tak masuk? " tanya puan hayra.

" eh aunty, hahaha aunty boleh panggil saya rin je. " kata puteri kekok.

" okay rin kenapa tak masuk? haha " tanya puan hayra kali kedua sambil tertawa kecil.

" haha okay saya masuk, terima kasih " ucap melinda sebelum masuk kedalam bilik dariel.

mulut ternganga melihat bilik dariel. cantik. lagi cantik dari bilik puteri sendiri. rupanya dariel ini gamers haha. tak sangka pula.

kaki terasa letih, puteri duduk di birai katil sambil melihat setiap penjuru bilik dariel. kemas.

sambil menunggu dariel pulang dari bermain basket ball, melinda mengeluarkan iphone miliknya lalu membuka youtube. entah tiada yang menarik tengok jelah apa yang ada.

even when the night change
it will never change me and you

sambil mulut terkumat kamit menyanyi mengikut lagu tidak sedar kehadiran tuan bilik dihadapan.

" hoi " tegur dariel.

" oh makcik kauu hoi " latah melinda mengundang tawa dariel. tetapi ketawanya ketawa hambar.

" pandang sana, aku tukar baju " arah dariel.

" eee kau tak mandi ke, dah peluh - peluh bersukan hanya tukar baju je? nanti tak— " belum sempat melinda habiskan ayatnya dariel menutup mulut melinda

" macam mana aku nak mandi kalau kau ada dalam bilik aku ? " tanya dariel sambil kening kirinya dijungkit-jungkit.

" bukannya aku nak tengok kau pun! " marah melinda lalu dia memalingkan pandangan nya ke dinding. haah dinding tengok aku, aku tengok dinding. tahulah sweet.

" ha iyela tak pandang, nanti curi - curi pandang " perli dariel.

" oh kawanku dariel, saya bukan seorang yang seperti anda fikir. tidak ferguso tidak. " kata melinda lembut .

" apa bangang HAHAH " dariel ketawa terbahak-bahak haih melmel.

dalam hati menyumpah seranah. melinda diam sambil menguatkan volume phone-nya ke max.

melinda mendengar pintu bilik air ditutup, melinda berpaling melihat kalau dariel sudah masuk ke dalam bilik air. selamat.

volume diperlahan. 20 minit sambil mendengar lagu, kepala tersengguk-sengguk menahan ngantuk.

" kalau ngantuk tu tidur jela rin " kata dariel sambil mengelap rambutnya basah.

" mana ada aku mengantuk " nafi melinda. hakikat ngantuk bagai nak gila.

" heleh , pergi basuh muka. nanti kau tak tumpukan perhatian masa bincang prom night . " arah dariel.

melinda bangun dengan mata beratnya, terus membuntang biji mata melinda melihat dariel yang tidak memakai baju itu. melinda menjerit sebelum menutup matanya lalu lari masuk ke dalam bilik air.

guess what.. buk!! melinda melanggar pintu bilik air dengan kuat dan jatuh seperti nangka busuk.

dariel ketawa terbahak-bahak. comel.

" jangan lah gelak! " marah melinda sebelum bangun lalu memulas pintu bilik air .

melinda melihat dirinya di pantulan cermin bilik air, merah menyala mukanya. malu , malu , malu ! cepat - cepat melinda membasuh mukanya.

melinda menahan ketawa melihat dariel yang memakai baju badut yang dibuat oleh makciknya. dariel sudah memberi amaran untuk tidak gelak , kalau puteri gelak dariel akan beritahu puan hayra yang puteri tidak malu melihat badan dariel hahaha tidak masuk dek akal hahaga.

" comellah lee ni , macam badut sebenar tapi versi hensem " perli melinda sambil tersengih.

" diam la rin, bocor rahsia kang " ugut dariel. melinda hanya tersenyum.

" dariel, rin jom pergi taman. " ajak puan hayra.

" jap nak tukar baju " kata dariel.

" tak payah, lee lupa ke harini hari sabtu, lee kena hiburkan kanak - kanak di taman ? " puan hayra melarang keras.

oh jadinya setiap hari sabtu petang dariel akan memakai baju badut dan menghiburkan kanak - kanak di taman. okay.

" hahahaha diorang tak takut dengan kau ke lee? hahahaha " rasa kelaka pula panggil dariel dengan panggilan lee.

" aku ni badut hensem siapa je nak takut " kata dariel . ceh nyampahhhh!

sewaktu ingin keluar dari rumah dariel abang dariel iaitu Lee Darius muncul.

" eh mel, buat apa dekat sini? " tanya darius mesra, melinda menggaru kepalanya yang tidak gatal.

dariel dan puan hayra melihat melinda dengan penuh tanda tanya. macam mana boleh kenal?


" turn your wounds into wisdom "

Until We Meet AgainWhere stories live. Discover now