03

4 1 0
                                    

     suasana menjadi kekok, mungkin mereka menunggu penjelasan melinda bagaimana boleh berkenalan dengan Lee Darius .

" airi.. sampai bila nak berdiam macam ni? aku penat doh " tanya dariel memecahkan suasana kekok tadi.

" oh hehe sorry. abang darius tu kawan abang aku lah , Zinho. " jawab melinda.

" airi memang orang london atau china?" tanya puan hayra , wajahnya seperti ingin tahu sangat - sangat. hah sudah.

" ah, saya orang jepun. duduk sini dengan kakak dan saya sambung belajar disini. haha " jawab melinda sambil ketawa hambar.

" oh nama panjang airi apa? " tanya puan hayra lagi. okay situasi sekarang ni perkenalkan diri.

" nama saya melinda airina " jawab melinda santai.

" takde nama jepun pun. menipu je kau . " kata dariel selamba

" kau nak tengok aku punya passport ke? " tanya melinda geram.

" boleh jugak. serius nama kau tak macam orang jepun pun. muka apatah lagi. mata tak sepet pun. " usik dariel sambil menahan ketawa.

" ee kau ni!! tak semua orang jepun mata sepet! kau tu lahir dekat london mata tak bulat pun sepet macam cina bukit je! " marah melinda. dariel meletuskan ketawanya. puan hayra disebelah anaknya ikut ketawa juga.

" aku tak lahir sini lah ri. aku lahir dekat china. hahahaha " kata dariel sambil ketawa terbahak-bahak.

" menipu " balas melinda sambil menjeling dariel. sakit hati!

" mata lee agak sepet sebab dia ikut nenek dia. nenek lee orang china atuk lee pula orang sini. " puan hayra memberitahu melinda.

" oh okayy " kata melinda sambil terangguk-angguk.

     Mata terkebil-kebil mendengar kata-kata puan hayra. seakan tidak percaya, mana mungkin melinda boleh tidur di rumah itu. 100% akan dibantah oleh airisa dan pakciknya Tadashi .

" airi? airi okay ke? " tanya puan hayra, macam impossible je ajakkannya terhadap melinda.

" saya nak call kakak saya kejap, nak mintak izin hehe. " pinta melinda sebelum bangun keluar dari ruang tamu lalu ke dapur.

nombor airisa di-dail, kali pertama tak dapat. kali kedua panggilan dijawab oleh airisa .

" risa , airi tak balik malamni. mommy dariel ajak tidur dekat rumah dia, bolehkah? " tanya melinda , agak lama melinda menunggu jawapan dari airisa.

" boleh, airi dah besar pandai jaga diri. jaga adab dekat rumah orang . akak busy, akak letak dulu. bye! " airisa memberi kata putus. melinda tersenyum gembira.

panggilan dimatikan oleh airisa, melinda meletakkan telefonnya didada sambil tersenyum girang. melinda menarik nafas dalam lalu mengawal reaksi wajahnya. melinda mula membuka langkah untuk kembali ke ruang tamu.

" ha, airi kakak kau cakap apa? mesti dia tak bagi kan? dah jom aku hanta— " tanpa sempat dariel menghabiskan kata-katanya melinda memotong laju.

" kakak aku bagi. " kata melinda sambil tersenyum.

" okay jom tengok movie sambil makan bertig jagung. selepas aktiviti tu, kita bercerita pula, okay? " puan hayra memberi cadangan. melinda memandang dariel sekilas sebelum mengangguk laju, tanda setuju.

" Nice! okay jo pergi ruang mini pawagam. " ajak puan hayra girang sebelum meninggalkan melinda dan dariel di ruang tamu.

" oi ri! kenapa kau setuju dengan cadangan mak aku? kau akan menyesal. " marah dariel sebelum melangkah pergi, cepat - cepat melinda mengikuti dariel dari belakang takut sesat.

" aku terlalu excited. rumah aku dekat jepun tidaklah sebesar rumah kau. rumah pakcik aku disini pun hanya biasa-biasa tiada ruangan pawagam macam rumah kau. maaflah. " kata melinda agak sedih. bestfriend marah siapa tak sedihhuh?

langkah dariel terhenti diikuti dengan melinda. dariel memusingkan posisi badannya menghadap melinda yang tertunduk seperti anak kecil menangis.

" janganlah sedih, aku cuma tanya je memanglah aku marah, tapi sikitje. sebb aku takut kau bosan . " pujuk dariel sambil memeluk melinda. dia tak nangis , dia hanya sedih.

" kau tak pernah marah aku doh dariel " balas melinda . cringe bodoe.

" serius lah? tipu kambing, dahlah kau " kata dariel sebelum melepaskan pelukannya dan lari meninggalkan melinda yang sedang terkebil-kebil.

     Mata melinda tibatiba ditutup oleh satu telapak tangan. melinda meronta , eh siapa ni suka - suka je!

" kau takboleh tengok, kau masih budak kecik nanti rosak mata " bisik dariel. puan hayra sudah tidur sejak 30 minit cerita dimulakan.

" aku dah 20 tahun lah!! " marah melinda

" shh senyap sikit, mak aku tengah tidur tu! " bisik dariel lagi. melinda diam. telapak tangan dariel juga dilepaskan dari mata melinda.

" dariel, aku mengantuk. " adu melinda sambil menggosok-gosok matanya.

" tidur lah, nanti aku angkat kau letak dekat basement " usik dariel. melinda acah ingin memukul lelaki itu.

" tak adalah, bangun. aku hantar kau balik apartment . " kata dariel. melinda menjeling dariel. dia ni srsla taknak aku tidur dekat rumah dia?

" kau ni jahatlah " kata melinda sambil bangun dengan perlahan.

" hahahaha aku gurau je bongok. jom aku bawak kau pergi bilik tetamu. "  kata dariel sambil menarik tangan melinda.

Happiness depends upon ourselve

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 13, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Until We Meet AgainWhere stories live. Discover now