siuman?

264 16 0
                                    

" dan, mending lu makan dulu deh. Pipah gantian gua yang jagain. Lu juga ril,dev kalian mending pada makan dulu. Tenang aja ada gua sama fikri" ujar azar

Fikri dan azar prihatin melihat ketiga cowo itu yang biasanya terlihat sangar, galak, serem dan sekarang melow kaya kucing gitu

" gua aja deh yang jalan pergi beli makan, biar mereka makan disini aja" ujar fikri bangun dari duduknya lalu di balas anggukan oleh azar

Fikri pun melangkah kan kakinya keluar dari ruangan pipah. Lalu dia ter ingat akan sesuatu lalu dia memutuskan kembali lagi

" ngapain lagi?" tanya azar bingung melihat fikri yang balik lagi

" hm anu- "

" ituan loh anuann- " ujar fikri dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal

" apansi bego! Yang jelas" ujar azar kesal melihat fikri seperti itu

" gua lupa, kalo gua gada duit hehe" ujar fikri seraya menunjukkan deretan giginya membuat devano melemparkannya dengan sepatu. Dan untungnya fikri dengan sigap menangkapnya

" ngomong dong dari tadi!" ujar eril lalu menyerahkan uang berwarna merah itu kepada fikri

Dengan sigap fikripun mengambilnya lalu segera membelikan makanan untuk semuanya

" lu udah ngasih tau nyokap bokap lu dan?" ujar azar

" belum. Gua takut ngasih taunya. Mereka sayang banget sama pipah. Bisa bisa mereka lagi meeting langsung di tinggal aja dan  langsung mendarat kesini" jelas jordan

" yaudah mendingan ga usah dikasih tau deh ke om sama tante" ujar devano

" pipah kapan sadarnya ya?ko dia demen banget tidur lama si?" ujar eril

" diakan kebo" sahut devano

" pacar gua dev!" ujar eril menatap devano dengan tajam

"hett dah dev udah napa jan mulai" ujar azar

Mereka semua pun terdiam sampai akhirnya suara ketukan pintu memecahkan keheningan

" taraaa fikri yang ganteng sudah membawa makanan untuk kita semua" ujar fikri dengan ceria lalu menaru bungkus plastik itu di meja

Mereka semua melahap makanan masing masing hingga abis

" kalian pada laper banget ya?"

Asal suara itu membuat semuanya menengok ke arah ranjang

" lu udah sadar?"

" kapan sadarnya?"

" ada yang sakit ga?"

" gua panggilin dokter ya?"

" perut nya sakit ga?"

"pusing ga?"

Pertanyaan itu terlontar dari mereka semua secara berurutan

" kalian brisik gua jadi pusing!" ujar pipah

" diem diem diem" ujar fikri dan mereka pun diam hanya menatap pipah

" ko pada diem si?" ujar pipah kesal

" tadi katanya berisik, giliran diem malah bikin kesel" ujar eril

" seterah kalian lah" ujar pipah lalu membuang muka ke arah lain supaya tidak menatap muka mereka

" cowo selalu salah" ucap mereka berbarengan dengan kompak

" tuh nyadar!" teriak pipah membuat para lelaki itu hanya menghela nafas lalu mengusap dada masing masing

Mereka semua pun hanya diam sehingga terciptalah keheningan

" byy maaf" ujar eril duduk di samping ranjang pipah

" iyaa, kan kamu belum tau jadinya gapapa" ujar pipah

" manis banget kalo sama pacarnya mah!coba gua yang ada di omelinnn!" ujar devano

" sirik aja mblo" ujar pipah dan eril barengan

" astagfirullah kaum jomblo ternistakan" ujar devano

" lebay kutil" sahut azar

" maaf ya. Mulai sekarang aku bakal jagain kamu" ujar eril lalu di balas anggukan kepala oleh pipah

Ceklek

Ternyata dokter gaes yang masuk hehe

" maaf mengganggu, tapi saya harus memeriksa pasien" ujar dokter

Lalu dokter pun segera memeriksa pipah. Dan dia sudah boleh pulang besok karena dia hanya perlu istirahat yanh cukup dan makan yang teratur

Setelah dokter keluar pipah menatap sang abang

" mama, sama ayah kemana?" tanya pipah menatap jordan

" masih di sana, gua ga ngabarin mereka kalo lu sakit" ujar jordan

"terus?kalo mama sama ayah gatau. Siapa yang bayar rumah sakitnya?" tanya pipah

" udah di urus semua sama aku" ujar eril

" serius?emangnya eril punya uang?" tanya pipah kini dia menatap eril

" ngapain pake duit. Kan rumah sakit ini punya keluarga dia. Jadi lu tenang aja" ujar fikri santay

" astagfirullah. Abang jangan lupa ganti duitnya ke eril ya!" ujar pipah

" apasih byy. Kamu kan pacar aku! Jadi udah tugas aku yang kaya gini"

" tapikan -" belum sempat pipah melanjutkan omongannya. Mulutnya sudah di sumpal duluan

Iya di sumpal. Di sumpal pakai mulut eril. Biadap sekalii dan itu membuat semuanya tercengang

" lo gila ya!" kesal pipah

" berani banget lu men di depan abangnya" ujar azar takjub

" bagus dong. Yakan sayang?" ujar eril dengan mengedipkan sebelah matanya

"gila" ujar pipah

" sinting" sahut azar

" idiot" sahut devano

" pakyu lo semua" ujar fikri teriak

" gila lu ya. Ini rumah sakit bego!" ujar jordan kepada fikri. Dan orangnya hanya cengengesan aja huh.

" jadi gimana dev?rencana lu buat si ulet keket?"  tanya jordan

"sini sini gua bilangin" ujar devano

Mereka mengelilingi pipah membicarakan rencananya itu. Mereka semua pun mengerti lalu tertawa. Entah apa yang di ketawakannya itu

" tapi emang yakin dia bakal kapok?" tanya pipah

" ya itumah urusan belakangan aja" ujar devani santay dan dibalas anggukan oleh pipah

" btw si nesya mana?" tanya pipah. Karena sedari tadi dia tidak melihat batang hidungnya nesya

" balik duluan. Sebelum lu siuman" hanya dibalas oh saja oleh pipah

" gimana kalo pipah sembuh kita liburan?" ide eril

" palalu meletak! Gua baru masuk sekolah! Ibaratnya gua masih anak baru dan jangan sampe jelekin citra gua dulu lah dengan sakit. Ngotorin absen gua aja lu" ujar devano

" yaudah sabtu minggu aja. Sabtunya kita cabut dan nginep baru minggu nya kita balik" usul fikri

" boleh tuh, kita izin sakit aja " ujar azar dan di balas anggukan oleh mereka semua

📍📍📍📍📍📍📍📍📍📍📍📍📍📍📍📍📍📍
Gimana gaes?suka ga?huh

Semoga kalian selalu suka ya hehe!

Maapin banyak typo nya banyak gajelasnya hehe

Selamat menikmati ya guys saat membaca hehe

Lv u

MY POSESIV BADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang