masa lalu

17 4 0
                                    

"Bunda" lirihnya bergetar

Mendengar suara anaknya, Diva lalu berusaha menghapus air mata di pipinya.

"Eh Aurora kamu sudah pulang nak, sekarang kamu ganti baju dulu setelah itu kita makan siang bersama, bunda sudah membuat kan makanan kesukaanmu" Aurora tidak dapat menahan air matanya lagi, ia lalu memeluk ibunya itu.

"Bunda, maafin Rora, Rora udah ngerepotin bunda, Rora bakal kerja buat bantu bunda ya" tangisnya.

"Sayang.. Aurora gak merepotkan bunda kok, justru bunda yang minta maaf karena tidak bisa memenuhi keperluan sekolah kamu, bahkan kamu harus berjalan kaki ke sekolah, kamu gak perlu kerja cukup sekolah dengan rajin, biar bunda yang bekerja ya" mohonnya sambil mengusap rambut Aurora sengan sayang.

"Iya bunda, sekarang bunda jangan nangis lagi, rora sedih liatnya"

"Iya, sekarang kamu ganti baju setelah itu kita makan siang sama sama ya nak"

"Iya bunda"

Setelah itu Aurora naik ke lantai dua dan masuk ke kamarnya sekedar mengganti baju sekolah dengan baju rumahannya, lalu ia makan siang dengan ibunya.

     Jam menunjukkan pukul 9:45, di kamar yang dominan dengan warna putih itu terlihat seorang gadis yang tengah mengerjakan tugas sekolahnya. Seolah tidak menghiraukan rasa kantuknya, aurora terus terfokus dengan buku tulis dan penanya, 10 menit kemudian ia menutup buku tulisnya, menggosok gigi dan mencuci muka, lalu berbaring terlentang di atas kasur.

     Aurora memikirkan nasibnya selama ini, mengapa nasib keluarganya sangat buruk? Apa ayahnya tak pernah memikirkan bagaimana kondisi keluarganya sendiri? Ia kasihan melihat ibunya yang harus bekerja dari pagi sampai malam untuk mencukupi perekonomian keluarganya, juga untuk melunasi hutang hutang ayahnya yang menumpuk itu, ia tidak tega membiarkan ibunya berusaha sendiri. Sebenarnya saat pulang tadi, aurora ingin mengatakan bahwa SPP nya harus di bayar 5 hari lagi karena sudah menunggak selama 3 bulan, tetapi ia tidak mampu mengatakannya.

     Tidak salah lagi, ia akan bekerja juga agar dapat memenuhi kebutuhan keluarganya, keputusannya sudah bulat. Selesai merenung,  Aurora lalu mematikan lampu kamarnya dan tidur.







Assalamu' alikum readers, maaf udah ngaret cerita, kalau dihitung-hitung udah 8 hari.


Semua itu gak lepas dari sebuah alasan, kliese sih, sebenarnya kouta thor habis, ya gitu deh jadinya, Lala minta maaf klo cerita aku tuh terlampau pendek, karena ini first time aku bikin cerita, sedangkan cerita lain aja bisa sampe kurang lebih 1000 word, nah sedangkan aku aja cuma 300 an kata, mohon dimaklumin ya readers:)

30 days in RamadhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang