#1 PERTEMUAN TAK TERDUGA

154 52 354
                                    

🐨🐨🐨

"Selalu ada alasan dalam setiap pertemuan. Namun, aku harap itu bukanlah alasan untuk sebuah perpisahan."

🐨🐨🐨

Happy Reading🤗

"Mas Pandi! Jangan ditutup dulu gerbangnya!" pekik seorang gadis yang tengah berlari.

"Alice, Alice, kamu ini sering banget telat! Untung hari ini pak Madi lagi gak piket," ketus Mas Pandi sang satpam sekolah.

"Hehe ... makasih, Mas Pandi!"

Alice berjalan dengan tergesa menuju kelasnya yang berada di lantai tiga. Begitu sampai dan mendengar kelasnya masih berisik, menjadi pertanda jika belum ada guru yang memasuki kelasnya. Alice pun berniatan untuk menjahili teman-temannya itu.

Pintu yang sudah tertutup dengan sempurna, serta jendela yang ditutup oleh gorden membuat Alice semakin bersemangat menjahilinya. Sebelum melaksanakan aksi jahilnya itu, Alice meletakkan sepatunya di rak yang sudah tersedia di depan kelas dengan membungkukkan badan supaya tidak terlihat. Dibukanya pintu ruang kelas tersebut secara tiba-tiba.

Brakk...

Begitu terdengar suara pintu yang terbuka, sontak para teman-temannya langsung terlihat panik. Bahkan ada yang berlagak sedang membaca buku, padahal bukunya terbalik. Mereka yang sedang bermain game langsung mematikan ponselnya dengan segera dan memasukkannya ke dalam saku celana. Yang sedang tertidur pun, langsung duduk dengan tegak. Seketika kelas menjadi hening.

"Ahahahahaha ... lo semua lucu banget sih!" tawa Alice pun pecah begitu melihat berbagai reaksi teman-temannya itu.

"HEH! SIALAN LO ALICE, GAME GUE AFK NIH!"

"ANAK SETAN EMANG, LO!"

"BANGSAT!"

"GANGGU MIMPI INDAH GUE AJA LO, SIAL!"

Begitu lah ocehan yang terlontar dari mulut teman-teman Alice. Alice hanya terkekeh dan tangannya membentuk huruf V, kemudian berkata, "Peace."

Setelahnya, Alice langsung menuju tempat duduknya yang berada di paling belakang tepat di sebelah Athalla Argani –teman pertamanya di SMK – laki-laki bertubuh jangkung dengan bola mata berwarna hitam pekat.

"Telat mulu lo," ucapnya begitu Alice sudah duduk di sebelahnya.

"Gak ada angkutan umum, cu."

"Alesan lo, bilang aja kesiangan. Lagi pula lo kan bawa motor ya!" Alice yang mendengarnya hanya meringis, tidak ingin berdebat. Dia lelah karena sudah olahraga di pagi hari tadi. Athalla hanya menggeleng lalu melanjutkan kegiatannya lagi, yaitu bermain ML.

Alice memperhatikan sekeliling kelas, namun belum ada tanda-tanda kehadiran dari Vani. Karena penasaran, Alice pun menanyakan keberadaan sahabatnya itu kepada Athalla.

"Tha, Vani belum dateng?" tanya Alice.

"Sakit."

"Ha? Sakit? Sakit apaan? Semalem masih main di rumah gue," kata Alice dengan tampang tidak percaya.

Athalla memberikan sebuah amplop putih kepada Alice, namun pandangannya masih tetap fokus terhadap ponselnya. "Tuh, lo liat aja sendiri. Tadi abangnya yang nganter surat," jelas Athalla.

"Abang? Bukannya abang dia di Padang?"

"Gak tau."

Alice mengambil surat tersebut dan membukanya. Benar saja, nama Vani Anindya tertulis jelas di kertas putih tersebut dengan keterangan sakit perut. Alice hanya mendengus sebal. Gadis itu kemudian mengeluarkan ponselnya dan mengetikkan sesuatu.

My Forelsket StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang