4

8 0 0
                                    

author pov

syeliana selesai berganti baju dan mandi pastinya sekarang menunjukan jam 17.00 syleliana malas untuk pergi ke bawah dia benar - benar nyaman dengan posisinya di atas kasur kesayangannya sampai syeliana memutuskan untuk membaca buku. meskipun malas yang sangat melanda tapi ia harus, ia harus memepertahankan nilainya yang terkadang dia mendapat peringkat 3 atau 2 dia ingin sekali mendapat peringkat 1 tapi karna malas untuk membaca jadi keinginan untuk menjadi rangking pertama pun selalu tertunda beda dengan kaka nya arkara dari awal masuk sekolah ia sealau mempertahankan angaka 1 itu terkadang syelian bangga akan kakaknya terkdang ia merasa malu karna nilainya tidak pernah bisa seerti kakaknya, tapi untungnya di sekolah tidak ada yang tau jika seyliana dan arkara adalah suadara jadi syeliana msih merasa lega {padahal mah udah rangking 3 atau 2 aja udah sykur ya:) }

saat di rasanya letih syeliana ber istirahat dia akhirnya memutuskan ke bawah untuk mengambil air putih sesampainya di dapur tiba - tiba cacing dalam perutnya menyapa syliana ia langsung teringat bahwa tadi sepulanh sekolah bi ira telah menyiapkan makanan, buru - buru ia pergi ke meja makan dan menyantap makanan yang telah dingin itu syeliana tidak peduli makanan nya dingin atau tidak, dia benar - benar sudah lapar setelah merasa puas memberi makan cacing - cacinya itu syeliana menyenderkan kepadalnya ke kursi yang ia duduki

" akhirnya diem juga nig cacing" sambi menepuk - nepuk perutnya

tidak lama setelah itu

Drttttttt

benda kotak kecil tipis yang berada di dalam saku celana gadis itu berbunyi dia tidak melihat nama kontak , dia langsung mengangkat karna syeliana pikir itu pasti andin kalo engga sila yang suka nelpon untuk sekedar curhat atau menanyakan keberadaan kakanya dasar bocah ingusan pengganggu😤 untungnya syeliana sudah biasa

" apa? " jawab syeliana ketus setelah menekan tombol hijau di layar ponselnya

" aku ganggu kamu ya"

syeliana terkejut karna yang menjawab syeliana di sebrang sana suara seorang laki - laki

syeliana melihat kembali layar ponselnya untuk mengecek nama kontak yang tertera di sana dan itu adalah no baru syeliana mengangkat sebelah halisnya, lalu mengatur emosinya

" siapa? " tanya syeliana dengan biasa

"arkan" jawabnya singkat yang membuat syeliana lagi-lagi terkejut ia sangka teddy yang menggati nomornya lagi tetapi dari suaranya memang beda:)

"oh" jawab syelian tak kalah singkat ya meskipun itu sahabat kakaknya sendiri dan Senior nya di sekolah tetap tidak merubah sifat dingin syeliana Entahlah rasanya reflex aja syeliana bersifat dingin seperti itu dan mungkin akan ada saatnya syeliana hangat kepada orang orang (tertentu tapi)

" aku ganggu kamu sesyel? "

syeliana mengerutkam kening ketika arka memanggilnya sesyel tapi seperdetik kemudian syeliana bodo amat arkan mau manggil apa yang penting bukan nama hewan yang dia sebut

" engga kak"

" arkaranya ada? "

"ada"

"di rumah ada siapa? "

"dapet no aku dari siapa?" bukannya nge jawab malah di balik nanya

"e-ehh emm itu da-dari emm A-arkara aku-"

Tutt Tuttt Tuttt

sambungan telpon terputus dari satu pihak

arkan heran apa syeliana marah jika dirinya nenyimpan nomor telponnya?

" aelah dasar cewe beku " ucap arkan sambil mengacak ngacak rambutnya

di sisi lain syelian terkejut akan kehadiran kakanya yang tiba tiba mengambil ponselnya dan mematikan sambungan telpon syeliana merasa tidak enak dengan arkan

" siapa? " tanya arkara yang terpokus pada layar ponsep syeliana dan mendapati tidak ada nama di sana

"kak arkan , kaka mau kemana udah rapih? "

"modus si arkan jangan ngobrol lama lama kalo dia nelpon lagi langsung intinya paham?" ucap arkara datar tanpa menjawab pertanyaan adiknya itu karna akara terlanjur kesal denga syeliana mau maunya dia mengobrol panjang lebar dengan lelaki lain

"ehh tunggu tunggu emang salah kalo syeliana ngobrol? itu kan manusiawi wah jangan jangan kamu cemburu ya arkara ngaku aja udh" ucap author dengan polosnya

"gk udah lanjut nulisnya author" jawab arkara dingin

" yey gengsinya mas kurangin, nanti syeliana nya author kasih sama yang lain bau tau rasa " ucap author otw kabur
" AUTHORRR!!!!!! "

oke kembali pada mereka

" iya kak jangan marah" ucap syeliana lembut dan hanya kepada kakaknya la dia akan bersikap seperti ini begitupun sebaliknya juga dengan arkara dia akan ngomong panjang lebar hanya kepada adik perempuannya ini

tanpa menjawab sepatah kata apapun arkara menyimpan ponsel syeliana di atas meja makan dan berjalan menuju pintu luar

" kakak mau kemana padahal bentar lagi malem" gumam syeliana yang hanya menatap kakaknya tidak berani bertanya lagi

arkara kini telah menaiki motor sport hitam yang berpolet biru laut ia melajukannya dengan kecepatan penuh menuju apartment yang ia dapatkan dari neneknya sebagai hadiah ulang tahunnya saat arkara berusian 17 tahun ya neneknya sangat menyangi cucuk nya itu

kini ia telah sampai di apartment nya arkara menekan lift untuk mencapai lantai 17 sesuai dengan usia saat ia mendapatkan apartment ini tidak ada yang tau karna arkara meminta neneknya untuk merehasiakannya terutama dari orang tuanya tapi yang pasti hanya sahabat arkara yang tau bahkan password nya saja mereka sudah di beritahu oleh arkara makannya ketika salah satu dari mereka suntuk di rumah mereka sering datang ke apartment arkara bahkan terkadang menginap di sana

arkara mebuka pintu dan terpadat lah rangga, dimas dan arkan di sana
arkan sedang mengobati dimas karna dia baru saja mendapat serangan dari seseorang yang sedang mereka cari selama ini

"sial!!!!! mereka benar benar syetan " ucap arkara geram melihat sahabatnya yang babak belur karna di serang

" tenang ar gw gak papa kok, yang penting sekarang lo harus lebih waspada lagi, terutama syeliana kalo sampai mereka tau syeliana dalam bahaya " ucap dimas sambil meringis kesakitan ada banyak darah yang keluar dari hidung dan mulut dimas serta sedikit goresan di pipi dimas

" kita harus cepat nemuin brengsek itu" ucap rangga sambil menyimpan minuman yang ia ambil dari kulkas

"oh iya ar siapa aja yang tau lo sama syeliana itu saudara" lanjut rangga

" kalian sama temen temennya syeliana, dan.."
arkara menggantung kalimatnya

"dan apa?? " kata dimas yang mulai penasaran begitupun dengan yang lain

" gw rasa satu cowok tengil itu tau, atau mungkin belum tapi kayanya syeliana akrab sama dia" ucap araka dengan datar

" siapa? " ucap dimas

" gw gk tau namanya tapi yang pasti dia junior kita "

" lo harus lebih ketat lagi jaga syelian ar kita gk tau kan mungkin ada mata mata yang mengintai kita" kini arkan membuka suaranya

arkara hanya mengangguk mendengar ucapan arkan Sejujurnya arkara selama ini masih benci dengan syeliana kesal pokoknya rasa yang campur aduk, tapi bagaimana lagi dia adalah seorang kakak dan harus menjaga adiknya karna dia tidak ingin di cap sebagai seseorang yang tidak bertanggung jawab

"kita harus membuat rencana, supaya si brengsek itu keluar dari kandangnya" ucap arkara yang di angguki oleh dimas,rangga , dan arkan

tidak terasa jam menunjukkan pukul 22.30

















ada apa iniii, partnya kek gini ya bosenin wkakkak maaf pin abisnya masih takut, takut pada gk suka sama ceritanya

tapi semoga lama kelamaan kalian nyaman , kan kalo udh nyaman bisa lanjut ke jenjang selanjutnya:v

gak komen? gk papa tapi setidaknya like :))



¤¤ sebenarnya komen juga mau biar jadi pemasukan juga:) ¤¤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my home my soul mateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang