3

5 1 0
                                    

syeliana pov

jam sudah meunjukkan pukul 06.05 dan aku sudah siap untuk mandi karna aku terbangun oleh suara alarm yang aku pasang semalam,  hari ini aku harus benar - benar bersiap karna aku akan berangkat dengan kaka ku dan dia tidak suka menunggu ya begitulah dia  orang yang tepat waktu , setelah beberapa menit membersihkan seluruh tubuhku dengan air aku berjalan menuju lemari untuk mengambil seragamku setelah itu menyiapkan peralatan sekolah dan  setelah semuanya siap aku turun ke bawah untuk sarapan dan kini jam menunjukan pukul 06.45 
aku melihat ke arah meja makan dan kak arkara sudah duduk manis di sana bersama kedua orang tua ku

"pagi mom, yah,  dan pagi kak" ketika aku menyebut nama kakak ku aku sedikit tertunduk karna ia menatapku dengan tajam,  ya aku tau dia kesal karna untuk beberpa hari dia tidak bisa membawa motor kesayangannya ke sekolah terlebih lagi dia harus berangkat dan pulang dengan ku, selama ini kak arkara selalu saja kesal dengan ku sepertinya dia membenci ku tapi apa kesalahanku, tapi bagaimanapun sikapnya aku sangat menyayanginya karna dia adalah kakakku

" pagi sayang " jawab kedua orang tua ku serempak dan kak arkara?  jangan di tanya dia hanya diam dan fokus memakan makanannya  sabar kok aku:)

setelah selesai sarapan kami berdua berpamitan eh lebih tepatnya semua orang memang sudah bersiap ayah ke kantor dan momy juga dan di rumah hanya menyisakan penjaga dan bibi yahh sudah biasa seperti itu , mobil kami melaju menuju sekolah tercinta setengah perjalanan tiba tiba kak arka memarkirkan mobilnya di tepi jalan, perasaanku mulai tidak enak :(

"turun" satu kata dari dia yang membuat ku terdiam,  bayangin aja sekolah masih jauh dan dia menyuruh aku turun kakak macam apa dia

"tapi kak ini masih jauh"

dia tiba - tiba mendekatkan dirinya dan aku bisa merasakan nafasnya di wajahku, aku menutup mataku dan tiba - tiba

"buka mata lo dan turun"

piuhh..  ternyata dia membuka pengaman ku, tapi ya ampun apa dia benar - benar tidak punya sedikit rasa kasian pada adiknya? hmm bagaimana lagi aku terpaksa turun dan menahan kesal, aku tidak bisa melawannya antara takut dan tidak berani :))

aku sampai di kelasku dan untungnya aku tidak terlambat, aku menduduki bangku ku dengan wajah kesal,cape, arghhh pokoknya rasaku benar benar campur aduk

"heh ngapain tuh muka di gitu - gitu in?  lagi pms ya lo? " tanya andin  sahabatku dari smp aku dan andin memutuskan untuk sekolah sma di sekolah yang sama jadi sampai sekarang kita selalu bersama dan aku  selalu bercerita tentang kakakku kepada andin dan satu sahabatku lagi untuk menghilangkan bebaan meski mereka terkdang tidak memberi solusi dan hanya mendengarkan tapi itu cukup untukku, untuk menghilangkan rasa kesalku  di sekolah ini tidak ada yang tau bahwa aku dan kak arkara adalah sepasang saudara kecuali sahabat ku dan sahabat kak arkara karna mereka juga sering main ke rumah kami dan yang pastinya mereka akan menjaga rahasia bahwa aku dan kak arkara itu adalah saudara

" kesel gw tu, masa di tengah jalan di turunin terus sialnya gak ada kendaraan umum yang lewat sekalinya ada, penuh" ucapku  sambil menahan amarah yang meronta - ronta di jiwaku

" hah, supir lo nurunin di tengah jalan syel?  " tanya dia yang kini sudah duduk di sampingku

"iya supir ngeselin,  tapi sayangnya gw gak bisa marah" 

" ya ampun syel berani banget supir lo baru kali ini gw liat majikan di kerjain supirnya wahahha"

" ini bukan supir sembarangan tau,  dia kakak gw, dan mungkin kayanya gw harus siap siap buat jalan kaki untuk beberapa hari ke depan" ya itu akan sangat menyebalkan

"what,  kok bisa??  "  tawa andin seketika terhenti medengar jawabanku

" iya supir kepercayaan ayah ijin buat beberapa hari "

my home my soul mateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang