🐰05🐰

541 74 11
                                    


Nayeon masih memfokuskan netranya pada layar komputer dan sesekali melirik ke arah berkas yang ada di hadapannya. Ia masih menyibukkan diri menginput data penghasilan yang akan diterima karyawan di bulan ini. Ya, karena sebentar lagi awal bulan tentu saja inilah yang ditunggu-tunggu para karyawan termasuk dirinya yang selalu sengsara di kala tanggal tua.

Suara ketukan pintu ruangannya langsung membuatnya mengalihkan pandangannya, setelahnya dua orang laki-laki yang dikenalnya memasuki ruangannya.



"Lah kalian ngapain kesini?" tanya Nayeon heran dengan kehadiran Seongwoo dan Dowoon.

"Lu bawa bekel gak?" tanya Seongwoo.

"Enggak, makan di cafetaria kayanya." jawab Nayeon.

"Gak, jangan di cafetaria. Rencananya kita mau makan di restoran all you can eat yang ada di seberang kantor kiri dikit." ujar Seongwoo.

"Tumben amat makan di restoran begituan pas makan siang." ujar Nayeon mengernyit.

"Katanya sekalian buat ngerayain gua yang baru kerja disini, mbak." timpal Dowoon yang langsung membuat Nayeon meliriknya tajam.

"Apa? Mbak? Enak aja lu! Kan gua udah bilang kita seumuran, panggil gue Nayeon aja." amuk Nayeon.

"Ya kan tetep aja, mbak Nayeon kan senior sekaligus atasan. Gak enak aja kalo manggil nama." jawab Dowoon dengan cuek.

"Terus lu manggil Seongwoo pake embel-embel abang juga?" tanya Nayeon.

"Enggak, nama doang.."

"Ooo~ Dasar semprull! Sekali lagi lu manggil gua pake embel-embel bu atau mbak kalo lagi ada di situasi yang gak serius, gua potong gaji lu." kecam Nayeon dengan raut masamnya. Dowoon hanya mengerling lalu menganggukan kepalanya dengan malas.

"Btw, ini kan masih jam kerja. Lu kesini cuma buat nanya itu doang apa gimana?" tanya Nayeon.

"Emang mau nanya itu doang sih sebenernya, sekaligus ngasih tau itu." jawab Seongwoo dengan santai.

"Kan bisa lewat hp, anjir. Ini masih jam kerja, emang kerjaan lu udah pada beres? Ntar kalo Pak Seokjin liat gimana, pada kaga takut lu gajinya dipotong. Apalagi elu Dowoon, ini masih belom ada seminggu lu kerja jadi jangan ngikut-ngikut senior lo yang gak bener ini." cecar Nayeon.

"Kerjaan udah beres koq, lagian 5 menit lagi waktu istirahat. Bentar lagi juga Jimin Taehyung nyusul." tukas Seongwoo.

"Yaudah lu pada duluan aja gua mau ngeluarin ini dulu, sekalian pesenin ramen udon ya. Gua lagi pengen makan ramen udon juga soalnya." ujar Nayeon.

"Ya nanti gue pesenin."

"Gak sekalian dibayarin juga?"

"Jahanam!"



Nayeon hanya tertawa pelan melihat raut wajah kesal Seongwoo dan Dowoon. Mereka pun pergi dari ruangan Nayeon lebih dulu karena harus memesan makanan lebih awal sebelum semakin ramai.


Setelah menyelesaikan tugasnya, Nayeon pun melangkahkan kakinya memasuki restoran itu dan mengedarkan pandangannya mencari para lelaki itu. Senyumnya melebar saat menemukan teman-temannya yang duduk di pojok, tempat favoritnya. Ia pun langsung menghampiri mereka dan duduk di kursi yang kosong.


"Lama banget, abis ngapain sih lu!" keluh Taehyung.

"Lebay amat, cuma bentar koq. Nginput data gajian doang." jawab Nayeon sambil melahap daging shabu-shabu yang ada di hadapannya.

Bunny Honey ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang