Bel pulang sekolah adalah suatu hal yang dinantikan semua murid karena sudah lelah menahan penat. Begitu pula dengan Audrey dan kedua temannya.
"Drey balik ikut ga gue sama viola mau nongkrong dulu nii??" Tanya Melvi.
"Ga dulu dehh gue ada janji sama Acen hehe babayy bitch" jawabnya dengan cengiran tak berdosa lalu langsung meninggalkan kedua temannya.
Audrey berjalan ke parkiran dan mencari keberadaan Arsen yang tak nampak. Karen ia tidak juga menemumannya langsung saja ia mengambil ponselnya untuk mengabari Arsen. Tetapi sebelum itu tak lama sebuah mobil berhenti didepannya.
Karena ia sudah tau itu mobil siapa jadi langsung saja ia membuka pintu lalu memasukinya.
"Gue kira lo lupa, eh iya kita ganti baju dulu yaa nanti lo jemput gue lagi oke??" ucapnya yang tidak di sauti.
Tak butuh waktu lama mereka sampai di depan rumah Audrey.
"Gue tungguin lo aja ganti cepet gue make baju salinan ini gampang" ucap Arsen sebelum turun.
"Yaudah ayo masuk dulu kalo gitu" ucap Audrey
"Gue disini aja sekalian ganti baju" jawabnya.
"Yaudah tungguin gue bentar"
Tak lama setelah Arsen berganti baju audrey mengetuk jendela pintu mobilnya. Arsen membukanya lalu Audrey masuk dan duduk manis disampingnya.
Sepanjang perjalanan hanya ada keheningan dan kesibukan masing masing. Audrey sibuk dnegan ponselnya Arsen sibuk dengan konsentrasinya menyetir.
Taklama mereka sampai di sebuah supermarket yang tak terlalu jauh dari rumah Audrey.
Saat mereka memasuki supermarket tersebut banyak pasang mata yang melihat mereka dengan kagum karena ketampanan dan kecantikan masing masing tak sedikit pula yang merasa iri melihat mereka yang begitu serasi.
Saat Audrey menyadari bahwa mereka menjadi pusat perhatian ia mengelayuti tangan Arsen yang dimasukan kedalam saku celananya.
"Acenn gamau gandeng audrey aja??" Ucap Audrey memohon yang
Entah mengapa saat bertemu Audrey ia selalu menuruti saja perkataannya padahal sebelumnya ia bisa dibilang cuek terhadap wanita kecuali mamahnya.
Mereka bergandengan sepanjang mencari semua kebutuhan Audrey dan tak lupa keranjang belanja yang berada di tangan kanan Arsen.
Setelah semua terbeli mereka memutuskan untuk mampir kesebuah kedai eskrim sebenarnya Audrey yang memaksanya untuk mampir ke kedai tersebut. Lagi lagi Arsen tak bisa menolak semua permintaan Audrey entah ilham mana yang merasuki tubuhnya untuk mengikuti semua yang Audrey katakan dan berusaha untuk menjaga Audrey.
"Acenn gamarah kan Audrey ajak mampir??" Ucap Audrey memecahkan keheningan.
"Hmm" jawabnya singkat.
"Yah kan marah tau gitu mending gausah mampir kan bisa bilang!" Ucap Audrey kesal.
"Engga gue gamarah" jawabnya
"Yess!! Oiyaa Acen kan kita udah pacaran kenapa sii ga manggil aku kamu ajaa elahhh" jelas Audrey.
"Kan pacaran lo yang mau!" Ucap Arsen sedikit kesal.
"Jadi lo gamai pacaran sama gue?? Jahat banget sii jadi orang astagaa" bentak Audrey.
Lagi lagi Arsen hanya bisa menghela nafas panjang pasrah.
"Iya iya" ucapnya sembari melahap eskrimnya. Sebenarnya ia tak terlalu suka eskrim entah kenapa saat Audrey yang mengajaknya ia langsung suka.
Audrey benar benar membawa sedikit perubahan dalam hidupnya. Padahal baru beberapa hari bertemu dan kenal dengannya. Entah bagaimana dirinya kedepam saat Audrey tetap bersamanya. Dia hanya bisa membaca bahwa ia harus menjaga Audrey. Entah fikiran dari mana itu terlintas saat pertama kali melihat Audrey.
Saat Arsen sedang melamun lamunannya di terhempas karena Audrey memintanya untuk bergaya dengan dia yang siap memotret.
"Acenn gaya yang bener kek elahh" begitu ucapnya.
Arsen lagi lagi hanya menurut saja. Setelah drama foto tersebut taklama suara notifikasi dari ponsel Arsen berbunyi.@audrytsbt_ mention you in a story
"Acennn repost snapgram Audrey yaaa jangan lupa ahahahhaha" ucap Audrey memamerkan sederet giginya yang rapih.
"Hmm" ucapnya dan lalu merepost snapgram Audrey dan langsung saja banyam pesan dari instagram yang menotice story tersebut. Ia tidka menanggapinya karna itu membuang buang waktu.
🌱🌱🌱
Hanya keheningan yang menyelimuti perjalan mereka ke arah rumah Audrey. Tetapi Audrey tak lama mengangkat bicara menghentikan keheningan tersebut.
"Acen sejak kapan satu sekolah smaa Audrey??" Ucapnya.
"Dari kelas 10" jawabnya singkat.
"Hah?masa iya?? Ko audrey gapernah tau ada makhluk kaya acen di sekolah sii?? Tapi acen tau audrey??" Tanyanya meyakinkan.
"Tau kan suka buat heboh sekolah" jawabnya.
"Ihh nyebelin banget kenapa sii" ucap Audrey kesal.
"Sekarang gantian gue yang nanya. Kenapa lo bisa percaya kalo gue orang baik?? Padahal kan kita baru ketemu beberapa hari lalu" tanya Arsen.
"Ya karna first impresionnya aja acen nolongin audrey
Sesampainya di depan rumah Audrey mereka turun tak lupa belanjaan yang tadi mereka beli.
"Thanks yaa btw udah mau anter audrey" ucapnya dengan nada yang sengaja dimanis maniskan.
"Gue balik" pamit Arsen yang langsung memasuki mobil dan melajukannya.
"Bilang sama sama ke apa ke elahh" umpat Audrey kesal.
Sedangkan di dalam mobil Arsen sedang gelisah kenapa ia bisa menuruti semua yang Audrey katakan. Padahal ia sendiri sudah berjanji bahwa ia tidak akan berurusan dengan perempuan di waktu SMA nya.
Saat Audrey ingin membuka pintu rumahnya suara dering telpon menghentikan niatnya untuk membuka pintu.
Mba Dira is calling...
Lalu ia mengangkatnya dengan malas.
"Halo kenapa?!" Ucapnya
"Orang maa salam bego!! Islam bukan si lo?! Gaada sopan santunnya banget sama kaka sendiri!!" Ucap Mba Dira disebrang telpon.
"Monmaap nii emang lo perbah yaa contohin gue sopan santun?? To the point deh kenapa nelpon?!" Ucapnya geram.
"Mau ngingetin bulan depan ponakan lo 1 taunan dateng lo !! Awas aja gadateng." Ucapnya yang langsung memutuskan sambungan sepihak.
"Astaga maunya apa si ni orang aduhh" umpatnya.
🌱🌱🌱
Aduhh bab ini random banget:'(
Sumpah yaa lagi mentok aku lagi gafokus kemana mana:(Typo masi bertebaran:))
Makasi banget untuk vote dan comentnya💖💖💖
Janji dehh next part ga seramdom ini🙌🙌
KAMU SEDANG MEMBACA
Audrey
Random"Lo semalem ngapain si mabok mabokan kek orang sinting. Lo itu cewe gabaik mabok. Mana nyusahin orang lagi." Ucapnya sedikit ketus menutupi rasa gengsinya. "Uwuuuu mas Acen perhatian banget.. gemoyyy ishhhh.. aku jadi baperr tauu... huaaaaa.." jawab...