PMS

49 11 6
                                    

"Cika kenapa belom turun ya? Masa Iya telat?" Tanya Sandi saat Tiba di meja makan.

"Gak Tau masih tidur Kali, paling semalem begadang nontonin oppa oppanya" jawab Dave sambil menggigit roti nya.

"Biar Gua cek deh" tawar Brian yang langsung menuju Ke kamar Chika.

Tok.. Tok.. Tok..

"Cika.. Cika" panggil Brian.

"KALO LU MANGGIL NYA KAYA GITU, DIA GAK BAKAL DENGER" Teriak Dave Dari bawah.

Dug... Dug... Dug..

Kali ini Brian menggedor pintunya.

"Cika bangun dong, udah kesiangan nih"

Clek..
Ternyata pintunya gak di kunci.

"Kebiasaan deh kalo tidur gak pernah di kunci pintunya" kata Brian seraya Masuk Ke kamar adiknya, masih gelap.
Gorden belom di buka bahkan Chika masih terlihat meringkuk di bawah selimut. Kaya nya belum bangun, pikir Brian.

"Cika bangun yuk, udah siang Tau" kata Brian sambil membuka gorden kamar Chika.

Setelah sinar matahari masuk Ke kamar Chika, Brian kaget dengan apa yang diliatnya.. Ada darah di selimut dan sprei Chika. Itu bikin Brian ketakutan Dan panik.

"CIKA... CIKAAAAAA... CIKA BANGUN CIK" Brian goncang goncangin badan Chika.

"Kak perut Cika sakit" Chika merintih Dan itu bikin Brian Makin panik.

Brian lari ke bawah Mau minta Tolong Sama kakak kakanya yang lain.

"Ngapain si Lu lari larian" Tanya Dave yang lagi Mau nyeruput kopi.

"San, Dave, TOLONGIN.. Cika... Cikaaaa berdarah" katanya dengan panik.

Sandi Dan Dave yang lagi Sama Sama minum kopi langsung menyembur kopinya terus lari Ke kamar Chika

"HAH! KO BISA SI" kata Sandi yang panik setengah mati sambil lari keatas di ikutin Dave Dan Brian.

Setelah sampe dikamar Chika Sandi, Dave, dan Brian langsung deketin Chika. Muka Chika pucet banget. Tapi gak panas jidatnya.

"Kak perut Cika sakit banget" Chika ngerintih kesakitan.

"Cika Lu boker darah?" Tanya Dave spontan.

Brian nginjek kaki Dave Tanda di suruh diem.

"Sakit galskskskskke" Dave nampol kepala Brian.

"Diem njir" kata Brian.

"Aduh gimana ini... Telpon polisi.." kata Sandi dengan panik.

"Hah ko polisi?!" Tanya Dave.

"Eh apaan si ambulance" kata Sandi Kali ini bener.

"Kayanya dia cuma boker di kasur.. jorok banget dah lu cik" kata Dave santai sambil nutup idung.

"TELPON AMBULANCE DAVE!!" Bentak Sandi Dan Brian barengan.

"Iya Iya buset dah" Dave menelpon ambulance..

5 menit kemudian ambulancenya dateng.

Chika di bawa pake tandu ke ambulance. Tanpa basa basi Sandi, Dave, Dan Brian masuk juga KE ambulance.

"Perwakilannya siapa?" Tanya suster yang Ada di ambulance.

"SAYA" jawab mereka bertiga.

"Hmmm.. yang bisa ikut kerumah sakit sebagai perwakilan siapa?" Tanya suster ya lagi.

"SAYA" Jawab mereka bertiga.

"Dahlah kalo kaya gini gak Jalan Jalan" kata susternya frustasi. susternya nyuruh sopirnya Jalan.

Sesampainya dirumah sakit, Chika langsung di bawa ke IGD. Kaya di film film Sandi, Dave, Dan Brian Jalan di pinggir kasur rumah sakit dengan panik.

"Kalian Gak bisa Masuk" kata suster yang jaga di IGD.

Mereka bertiga nurut Dan nunggu dengan panik.

Gak sampe 10 menit dokter keluar dengan Muka yang susah di tebak.

"Gimana Adik Saya dok?!" Tanya mereka bertiga kompak.

"Hmmmmmmm.. kalian ikut keruangan Saya" kata dokter tersebut.

Mereka liat liatan sambil panik takut Ada yang serius Sama adiknya. Dengan perasaan khawatir mereka ikut dokter keruangannya.

"Jadi gimana Adik Saya dok" kata mereka bertiga lagi.

"Adik kalian baik baik Aja ko. Gak Ada yang serius. Gak Ada yang perlu di obatin" kata dokternya dengan tenang sambil senyum senyum.

"Maksudnya gimana dokter? Adik Saya berdarah terus dia ngeluh sakit perut sampe sakit banget kayanya soalnya dia Kaya Mau nangis" kata Sandi bingung.

Dokternya ketawa "Adik Kalian kan perempuan. Perempuan itu istimewa.." kata dokternya.

Mereka bertiga Makin gak ngerti.

"Jadi gimana? Dia bukan boker darah kan dok" Tanya Dave.

Dokternya tertawa lagi "Gak Ada masalah apa-apa dia cuma menstruasi" jelas dokternya.

"Menstuasih?" Ulang Brian.

"Menstruasi itu wajar di alami Sama perempuan. Biasanya perempuan akan mengalami menstruasi sebulan sekali. Adik kalian cuma menstruasi. Sakit perut yang dia alami sepertinya baru di rasakannya. Tapi itu Hal yang wajar ko" dokter itu menjelaskan.

"Jadi dia gak meninggalkan kan dok?" Tanya Brian dengan panik.

"SSSSTTTT" Dave dan Sandi ngeliatin Brian nyuruh dia diem.

"Hahahahah enggak ko. Dia udah bisa pulang sekarang" kata dokter itu sambil tersenyum.

"Huft.. syukurlah" kata mereka bertiga kompak.

"Makasih ya dok udah bantuin Adik saya" kata Sandi sambil menjabat tangan dokternya. Dokternya Hanya mengangguk sambil tersenyum. Terus mereka bertiga keluar dari ruangan dokter.

"Segitu sayangnya Sama adiknya ,adiknya sakit menstruasi sampe nelpon ambulance" kata dokter itu pelan sambil tersenyum.


"Segitu sayangnya Sama adiknya ,adiknya sakit menstruasi sampe nelpon ambulance" kata dokter itu pelan sambil tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bukan Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang