Vote dulu ya... Biar autornya rajin nulis٩(๛ ˘ ³˘)۶♥
Maksih udah baca crita ini
Semoga kalian suka...
Komen juga ya(^.^)Typonya dimana manaಥ_ಥ
Song:
Halsey-sorrySelamat membacaaa٩(♡ε♡ )۶
🍭🍭🍭
Hari ini gema selalu mengumpat sepanjang jalan. Gema pastikan gerbang sekolah sudah ditutup dan gema akan membersihkan toilet lagi. Ini semua gara gara jisung yang mengajaknya bermain game hingga ia pulang larut malam.
Dan tebakan gema tak pernah salah. Kini Gema sudah pasrah pada takdirnya. Setelah memarkirkan mobilnya Gema berlari ke arah gerbang.
"Gema albert kau terlambat lagi!!"
Gema hanya nyengir kuda.
"Mrs.Bell yang cantik baik hati dan suka menolong bahkan rajin menabung Gema minta maaf ya. Gema nggak bakal gini lagi deh janji"
Mrs.bella menatap muridnya itu. Oh ayolah ini sudah menjadi rutinitas seorang gema albert.
"Gema albert bersihkan seluruh toilet siswi tidak ada negoisasi"
Gema hanya mendengus kesal dan pergi untuk menjalankan hukumanya.
🍭🍭🍭
Gema menyandarkan tubuh tingginya dipintu toilet terakhir.
Ini sudah lewat jam istirahat tapi gema belum juga selesai membersihkan toilet.
Hanya satu toilet lagi maka penyiksaan ini akan selesai.
Gema berjalan gontai menuju kamar mandi terakhir namun langkahnya terhenti ketika mendengar suara rintihan dari arah gudang dekat dengan kamar mandi yang baru saja gema bersihkan.
"Ahhhh....maaf"
"Tolong lepas"
"Hiks aku mohon jangan lakukan itu"
Gema berjalan pelan kearah gudang.
Gadis berambut biru terang itu perlahan membuka pintu tua yang bodohnya tidak terkunci.
Mata coklatnya membulat sempurna melihat pemandangan yang ada didepanya.
4pria dan satu gadis yang diikat dikursi dengan baju yang sudah terbuka.
Gema semakin mendekat. Langkahnya dibuat pelan agar tidak menimbulkan suara.
"Hahaha makanya jadi cewe nggak usah jual mahal!"
Ucal salah satu pria itu.Gema mengepalkan tanganya kuat hingga...
Bugh....bugh...
Semua yang ada disana terkejut dengan kedatangan gema. Ayolah siapa yang tidak tau gema? Gadis yang paling ditakuti disekolah ini.
Kini tiga pria itu menatap temanya yang tersungkur lemah akibat tendangan jia dipunggungnya.
"Tunggu apa lagi hajar dia!"
Dua pria lainya mencoba memukul gema namun bukanya memukul malah mereka yng dipukuli dan sekarang nasib mereka sama dengan temanya yang tersungkur tadi. Kini hanya tersisa satu pria. Gema mendemat dengan seringai dibibirnya.
Dia tau siapa pria itu. Bobi Hadert anak kepla sekolah. Gema melayangkan tendangan tepat diarea privasi sang pria hingga tersungkur tanpa toleransi gema menarik kerah seragam Bobi kemudian mendorongnya keras hingga kepala bobi berbenturan dengan tembok. Tak sampai disini gema tanpa perasaan menendang perut Bobi. Gema tau berapa banyak siswi yang berakhir tragis digudang ini oleh ulah mereka. Kini keadaan Bobi bahkan lebih mengenaskan dari ketiga temanya. Dahi hidung dan sudut bibirnya mengeluarkan darah bahkan wajahnya penuh luka lebam.
Gema memandang siswa didepanya itu dengan tatapan meremeh.
"Kalo sampe ada korban lagi gue nggk yakin lo bakalan selamat dari pistol gue"
Siapapun akan bergidik ngeri mendengar perkataan gema yang semua tau itu bukan main main.
Gema melepas hoodienya kemudian melemparbya kearah siswi yang sedang terisak.
"Ter-terimakasih Gema"
Gema melangkah pergi meninggalkan gudang terkutuk itu.
🍭🍭🍭
Langit dangat cerah bewarna jingga. Namun tak secerah gadis yang tengah duduk dikursi taman.
"Huh... Dasar bapak botak masa mukul cowo aja diskors sih! Sialan!"
Umpatan demi umpatan keluar dari mulutnya.
"Cih...cowo banci dikasarin gitu aja ngadu kebokap! Lembek!"
Hingga tak sadar langit sudah berubah gelap. Gema melirik jam tanganya 19.00 dia belum pulng kerumah dan masih memakai seragam acak acakan. Menghela nafas panjang. Entah apa yang akan terjadi.
Gimana part ini???
Udah mulai main sama masa lalu(˘❥˘)
Jangan lupa komen follow dan vote ya...
See you....
Taena🐯💜
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMA
Teen FictionGema albert dan Damian smith Gema gadis misterius penuh teka teki Damian pria dingin namun satu sifat yang hanya diketahui gema Pria yang disegani seluruh siswa adalah pria sangat mesum dan cerewet Cuplikan part "Em main kuda kudaan yok. Gue yang nu...