❲ DEMON // 세 번째 ❳

979 104 22
                                    

Jung wooyoung , siapa yang tidak mengenali pria ini? Pemuda berambut hitam ini dikenal sebagai kutu buku dan selalu dimanfaatkan dan dibully oleh teman sekelasnya di Busan

"Haha.. lihatlah, sampah memenuhi mejanya, sangat pantas dengannya"

Aku bisa melewati semua ini, aku sudah banyak melalui hal sulit, ini tidaklah seberapa

Satu lagi sampah terlempar ke arah wooyoung. wooyoung hanya bisa diam, menunduk, dan menahan tangis, sudah 4 setengah tahun dia mengalami hal ini

"Kalian sudah kelas 11 masih saja bisa bermain main" teriak eunbi ssaem

"Eunbi ssaem tidak mau membuang sampah juga?"

"wooyoung itu sampah ssaem, jadi ssaem bisa membuang sampah ke tempatnya wooyoung"

"Kalian ini, ada ada saja" Ucap eunbi ssaem

Bahkan gurunya pun tidak pernah memberi tindakan kepada anak anak yang mengganggu wooyoung

wooyoung segera meninggalkan sekolah setelah kelas dibubarkan, dia berjalan menuju rumah ahjumma yang merawatnya selama ini.

"Aku pulang"

Selalu tidak ada yang menjawabnya. wooyoung tidak pernah bertemu ibunya, ibunya meninggal ketika wooyoung lahir, dan ayahnya dibunuh ketika wooyoung masih sangat kecil

wooyoung juga hampir terbunuh namun entah kenapa ia berhasil selamat, ia dibesarkan oleh salah satu keluarganya di Busan

"Aku ingin bertemu eomma, apakah eomma tenang disana? wooyoung disini mengalami kesulitan. Appa, appa pasti kecewa karena telah memiliki anak yang tidak bisa membela dirinya ketika diganggu" wooyoung tidak bisa membendung air matanya lagi. wooyoung pun tertidur karena dia kelelahan.

Setelah wooyoung terbangun, dia membasuh badannya dan memutuskan untuk ke supermarket. Malam tidak menghentikan wooyoung berjalan menyusuri jalanan sepi.

wooyoung berjalan melewati gang kecil yang sangat sepi tersebut, dan siapa sangka jika dia akan bertemu mayat yang terdapat di jalanan dan seorang lelaki yang berdiri melihat mayat tersebut.

Namun, sepertinya lelaki tersebut menyadari kehadiran wooyoung karena lelaki itu membalikan badannya untuk melihat wooyoung

"Kau siapa?" Lelaki itu berucap dengan wajah datarnya

Tiba tiba wooyoung merasa nyawanya terancam dan wooyoung berlari hingga dia mencapai rumah

"wooyoung , ada yang ingin aku katakan" Ucap seorang wanita dengan wajah datar yang berjalan dari dapurnya

"Ada apa ahjumma? Dan untuk apa koper koper itu?"

"Aku ingin kau keluar dari rumah ini, aku sudah muak melihat mukamu. Karena kau, adikku meninggal, aku membesarkanmu karena kasihan denganmu, tapi sekarang kau sudah cukup besar untuk merawat dan melindungi dirimu sendiri, aku juga tidak ingin kau tinggal di Busan, jadi aku mengirimmu ke Seoul. Aku akan mengirim uang tiap bulannya untuk keperluanmu, aku sudah menyiapkan bajumu, besok pagi kau akan berangkat" Ucap bibinya wooyoung

Cobaan apa lagi yang kau berikan padaku, tadi aku bertemu mayat dan seorang lelaki, sekarang aku diusir oleh bibiku sendiri

wooyoung berjalan naik ke kamarnya, ia memandang banyaknya foto keluarga yang pernah diambil pada wooyoung belum lahir.

Ibunya sangatlah cantik.
wooyoung membanting dirinya keatas kasurnya dan dia hampir saja tertidur jika saja tidak ada bunyi jendela balkon dikamarnya yang terbuka
wooyoung pun berjalan menghampiri balkonnya.

"Kau telah melihatku, jadi sekarang kuberi kau 2 pilihan, menjadi pendamping yang akan kuubah abadi, atau kau mau menjadi mangsaku?"

wooyoung menoleh ke arah dimana suara itu berasal dan itu berada di belakangnya. Itu lelaki yang berdiri didekat mayat

Mata hitam pekat

Rambut hitam kecoklatan

Rahang tegas

Tinggi

Putih pucat

"Siapa kau? Bagaimana kau bisa masuk kesini? Makhluk apa kau?" Tanya wooyoung kepada sosok itu

"Akan kuberi tau jika aku sudah memutuskan apakah kau cocok menjadi mangsa atau pasanganku"

Dan setelah itu dia berjalan ke balkon dan hilang begitu saja

"Oh Tuhan, siapa dia? Apa aku akan mati dengan naas seperti mayat tadi? Eomma, mengapa hidupku semakin sulit, apakah aku harus menjadi mangsanya?"

Inilah hari pertama wooyoung akan masuk disekolah barunya yang terletak di Seoul, sekolah yang cukup ternama.

Bibinya ternyata masih sayang dengan wooyoung, dia membiarkan wooyoung tinggal di daerah yang tidak terlalu kumuh dan apartemennya juga tidak terlalu kecil bahkan dia membiarkan wooyoung bersekolah di sekolah yang cukup ternama.

wooyoung pun telah mendapat pekerjaan paruh waktu di minimarket dekat apartemennya

Sesampainya disekolah, wooyoung berjalan ke kantor kepala sekolah untuk menyerahkan beberapa berkas yang tertinggal, dan sekarang wali kelasnya sedang memandu wooyoung ke kelas barunya

"Ya anak anak, jadi hari ini kita kedatangan murid baru, kuharap kalian berperilaku baik terhadap dia"

wooyoung pun berjalan masuk dan dia dapat merasakan tatapan dari orang orang.

"Namaku Jung wooyoung , aku berasal dari Busan. Mohon bantuannya"

wooyoung mengharapkan akan ada respon seperti 'dasar culun' dan semacamnya, tapi siapa sangka jika respon yang didapatkan adalah

"Wah, bukankah dia sangat menggemaskan?" Ucap seorang murid dengan senyum bodoh namun terbilang tampan

"Iya dia sangat lucu"

"Apakah dia hebat diranjang?"

"Hei sudah, jangan membuat dia tersipu lagi. Kau bisa duduk dibangku kosong yang terletak di paling belakang bersama dengan choi san ." ucap Mino ssaem

wooyoung berjalan menuju tempat yang dimaksud, dan siapa sangka dia akan bertemu dengan lelaki yang memberinya 2 pilihan itu?

"Sekarang kau sudah tau namaku, apakah kau sudah memilih? Aku akan menentukan apakah kau pantas dengan pilihanmu" Bisik san dengan seringai tipisnya

───────────────────────
Don't forget for vote and comen !
───────────────────────

see next chapter !

─ nenglilis
~Adios !

DEMON ៸៸ WOOSANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang