01. Pergi

378 36 14
                                    

Sarada POV

Aku berjalan dilorong sekolah bersama seorang cewek gendut, berambut coklat, dan sedang memakan keripik kentang. Dia sahabatku sejak awalan masuk kesekolah ini, namanya Chocho.

Hari ini benar benar sangat cerah, mungkin akan ada peristiwa baru yang akan kuhadapi hari ini.

Kami masuk ke kelas yang ternyata masih sepi, aku tau kemana semua orang pergi hingga membuat kelas menjadi sepi yaitu lapangan Bola basket.

"Kemana semua orang?" tanya Chocho.

"Aduh apa kau lupa yang terjadi kemarin?"

"Apa?" tanya Chocho.

"Kelas kita kan ditantang lawan basket bukan?"

"Aduh aku lupa. Baiklah aku kesana ya?" Chocho berlari keluar ruangan menuju lapangan basket meninggalkan aku sendirian.

Aku kini sendirian dikelas jadi aku hanya duduk sambil membaca novel favoritku.

Beberapa menit kemudian orang orang mulai masuk kelas bersamaan dengan suara bel pertanda masuk.

Sesosok berambut kuning pisang membuat pandanganku teralihkan, dia Boruto Uzumaki mantan sahabatku. Kenapa aku menyebutnya "Mantan Sahabat" itu karena dulu kami bertiga bersahabat sampai salah satunya menghilang. Karena itulah kami tidak bersahabat lagi.

Tentang sahabat kami yang satunya? Maaf ya aku tidak ingin membicarakannya. Aku benci persahabatan kami hancur karena dia. Entah hal pribadi apa yang membuat dia pergi, aku kecewa padanya dan juga Boruto.

Setelah kepergiannya, aku dan Boruto selalu bertengkar entah itu hal kecil maupun hal besar. Setelah beberapa lama kami sepakat untuk tidak saling mengenal untuk sekolah berikutnya.

Orang tua kami yang sudah bersahabat sejak lama, menginginkan kami selalu bersahabat tapi itu mustahil karena tidak ada pihak ketiga yang bersikap dewasa untuk melerai kami saat bertengkar.

Apakah kata kataku sulit untuk dipahami? Maaf saja itu karena aku benar benar tidak ingin membicarakan masa lalu kami. Sebagai info saja, disekolah besar ini tidak ada yang tau kalau Sarada uciha dan Boruto uzumaki pernah bersahabat. Benar tidak ada yang tau walau sahabat baru kami sendiri.

Ok kembali ke cerita, Boruto membalas pandanganku. Kami bertatap muka agak lama hingga beberapa orang menyadari kami saling terkunci pandangan termasuk Chocho sahabat baruku.

Sesuatu telah menyadarkan kami untuk tidak saling memandang lagi. Dia duduk bersama sahabat barunya yaitu Sikadai yang menyaingi nilaiku dalam pelajaran.

Guru Shino masuk seperti biasa dan memulai pembelajaran. Dia memiliki cara aneh untuk mengajari kami, terkadang sikapnya aneh saat pembelajaran seperti berbicara pada serangga dijendela, suka menyambut siswa baru disekolah dengan cara yang imut, dan sebagainya. Walaupun begitu dia tetap guru kami yang sangat ramah dan baik dibandingkan guru lain.

3 jam materi dan tugas telah diberikan oleh guru Shino. Beberapa dari kami sudah mulai mengantuk karena materi membosankan, contohnya Boruto Uzumaki. Dia murid paling payah yang aku kenal, tapi nilainya lumayan untuk menjadi murid idola kelas lain khusunya para cewek.

Bel jam istirahat berbunyi, aku dan Chocho makan siang bersama dikantin. Ketua kelas juga ikut bersama kami, namanya Sumire Kekai. Dia juga sahabatku tapi tidak terlalu dekat.

Kami saling mengobrol tentang pertandingan basket yang dimenangkan kelas kami. Sebenarnya aku tidak terlalu peduli dengan kemenangan itu, tapi apa boleh buat.

"Sarada," ucap Chocho memanggilku dari lamunanku.

"Apa?"

"Tadi saat dikelas kalian saling memandang bukan?" tebak sekaligus pertanyaan Chocho.

Sahabat Selamanya: MitsuSaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang