“pasti telat ini Rez”
“Iya gue tau tapi kalem aja”, dua orang murid bergegas memasuki gerbang sekolah mengingat mereka datang terlambat diacara Masa Orientasi Siswa atau biasa disingkat MOS.
“HEH MAU KEMANA KALIAN MAIN MASUK AJA UDAH TELAT, KADIEU GEUWAT!”, Seorang panitia MOS pun meneriaki mereka. Dan pastinya mereka akan kena masalah.
“NATA SAMA REZA, MENTANG-MENTANG HARI TERAKHIR MOS KALIAN MAU LEHA-LEHA GITU?”, panitia itu memanggil nama mereka yang bisa dilihat lewat nametag mereka berdua.
“Eng-enggak ka”, mereka menjawab kompak.“PUSH UP SEKARANG!!”, kaka panitia itu menghukum mereka. “AYO CEPET YANG BENER PUSH UP NYA!”. Suara teriakan terus terdengar dari panitia MOS kali ini. Ada beebrapa murid yang dihukum karna telat datang pagi ini, salah satunya adalah Nata. Nata terpaksa ikut dihukum karna dia telat bersama temannya Reza.
“SUDAH CEPET BANGUN, SANA KE BARISAN!”, ucap kaka panitia itu.
“elu sih Rez! Gue jadi harus ikut-ikutan dihukum kan”, ucap Nata.
“Ya elah, cuman push up doang, sorry deh Nat, tadi gue bangun kesiangan”, jawab Reza. Mereka berdua pun kembali ke barisan kelompok mereka.
Ahmad Adinata Malik atau yang biasanya dipanggil Nata. Seorang murid baru di salah satu SMA favorit di Tasikmalaya. Dia bukan orang asli sana, dia asli pangandaran yang bisa dibilang dia anak pantai walaupun dia tidak bisa surfing setidaknya dia bisa berenang.
Dan Reza, teman baru Nata yang mereka baru kenal kurang lebih selama masa MOS ini. Anaknya memang agak bawel dan cerewet ditambah lagi ceroboh.
“Nat, beres acara ini main dulu yuk!, mau ga?”, tanya Reza.
“Ogah, gue banyak kerjaan, belum juga selesai ni acara”, jawab Nata ketus.
Reza hanya diam mendengar perkataan Nata. Mereka pun fokus ke arah panitia yang ada didepan. Panitia itupun menyampaikan agenda yang akan dilakukan hari ini. Biasanya sih hari terakhir tidak terlalu berat kebanyakan malah berupa game. Setelah pengumuman selesai para siswa MOS pun langung membubarkan diri melakukan agenda kegiatan hari ini.
• • ♪ • •
Sore datang, dan agenda terakhir berupa membersihkan lingkungan sekolah juga hampir selesai. Tidak heran sih kalo acara terakhirnya diperintahkan untuk bersih-bersih lingkungan sekolah, secara supaya bersih dan juga panitia tidak perlu repot juga untuk membersihkan, jadi kerjaan mereka tidak nambah.
“SEMUA KUMPUL KEMBALI DI HALAMAN SEKOLAH!”, ucap seorang panitia menggunakan sebuah pengeras suara. Semua peserta MOS pun langsung menuju halaman sekolah. Terlihat banyak wajah kelelahan terukir diwajah para peserta karna lelah melakukan kegiatan hari ini.
“Untuk menutup acara kali ini, marilah kita tutup dengan mengucap hamdalah bersama”., para peserta dan panitia pun mengcap hamdalah bersama kemudia berdoa.
“Sebagai agenda akhir, kami mengadakan acara penutupan berupa konser kecil, bagi peserta atau panitia yang ingin bernyanyi dipersilahkan menuju panggung”, ucap panitia tersebut.
Hadeuh, ga minat banget gue acara ginian, mending balik aja dah, gumam Nata dalam hati. Yah Nata memang tidak terlalu suka hal-hal yang teralu ramai dan bising, ia lebih baik melakukan pekerjaannya yang lain. Nata pun pergi menghampiri salah seorang panitia.
“Kak, kalo ga ikut acara yang ini ga papa?, saya masih ada urusan lain”, tanya Nata pada seorang panitia laki-laki.
“Owh, ya udah atuh kalo ada urusan lainmah pulang aja, lagian abis ini ga ada acara lagi kok.”, jawab panitia tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend Is My Senior
Teen FictionBeda umur? Iya Beda sikap? Iya Pola sikap kami pun berbeda Pernah ga sih kamu memiliki seorang wanita yang sebenarnya adalah kaka kelas kamu?, mungkin akan sulit *cerita ini murni ide sang penulis*