➵𝙷𝚊𝚛𝚒 𝚊𝚙𝚎𝚜

63 7 0
                                    

   lokasi// sekolah_

   Terdengar bel masuk sekolah di pagi hari sudah berbunyi. Kerumunan siswa siswi pun langsung bergegas menuju ke kelasnya masing-masing sembari berbincang ria (maupun bergibah ria) di lorong kelas.

Disebuah ruang kelas tertentu yang rusuh; terlihat dua bangku bersebrangan yang masih kosong tanpa ada penghuninya.

   "Pasti dua sejoli ini bakalan kena apes lagi deh. Tiga hari berturut-turut isinya telat doang. Gangerti gue," Keluh seorang siswa berambut hitam dengan kemerahan itu.

Dia menghela nafas, menatapi kursi disebelahnya yang kosong milik temannya itu.

"Hah? Sejoli? Apaan? Permen? Betewe Junghwa sama Hansung belom dateng ya?" Sahut siswa lain yang duduk di depan pria berambut hitam kemerahan itu.

   Setelah mendengarkan pertanyaan dari makhluk- maksudnya manusia tersebut, remaja berambut hitam kemerahan itupun dengan kesal mulai menampakkan senyuman mau-gue-gampar nya ke arah siswa berambut pirang di depannnya itu.

    Namun, dengan usaha, amarahnya dia tahan. Hari ini masih pagi, menurutnya, memulai hari di pagi hari dengan amarah tidak cukup bagus.

Ia pun menghela nafas, berancang-ancang untuk merespon dengan baik pertanyaan si bocah pirang.

   'Harus sabar, ini cobaan, kalo sabar nanti dapet pacar' pikir benaknya.

  "Myungjae sayang, kan tadi sini ngomongin mereka berdua. Gimana sih,, dan kalo kamu tanya di mana mreka, mreka pasti telat. Kenapa telat? Karena pasti mereka bertengkar lagi di perjalanan menuju sekolah. Sekian dan terima kasih"

   Dengan singkat padat dan jelas, siswa itu berhasil menjawab sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh seorang manusia yang menatapinya dengan mulut membentuk huruf o, yang artinya dia paham. [Paham ato paham nih?:v]

  Ring ding dong~ Dipersilahkan para siswa siswi duduk di tempatnya masing-masing. Lima menit sebelum pelaksaanaan doa pagi. Ring ding dong~

   Kira-kira seperti itulah bel di pagi hari yang sudah berbunyi. Diikuti dengan suara pintu kelas yang terbuka, menampkakkan pria botak- maksudnya pria berseragam guru berdiri.

Terlihat tangan kirinya yang membawa beberapa berkas-berkas siswa; lebih tepatnya hasil ulangan dadakan yang diadakan lima hari yang lalu.

  Melihat hal tersebut, ruang kelas terdegar lebih sedikit rusuh. Mereka sepertinya sedang mendiskusikan nasib mereka berikutnya; setelah nilai ulangan dadakan dibagikan.

  Tiba-tiba, tatapan guru botak tersebut teralihkan oleh dua bangku yang tidak berpenghuni. "Kenapa ada dua kursi yang kosong? Dimanakah gerangan dua makhluk gaib berada? Daeho?" Tanya si bot- guru tersebut.
 
  Mendengar nama Daeho disebut, siswa yang berambut hitam kemerahan itu pun terlihat terkejut. "H-hah? Saya pak?" Sahut Daeho, si rambut kemerahan.

  "Maaf pak, kayaknya Junghwa sama Hansung telat lagi pak," jawab Myungjae si rambut pirang yang duduk di depan Daeho sambil mengangkat tangannya.

   Setelah mendegarkan penjelasan itu, pak guru menggelngkan kepalanya dan menghela nafas. "Dasar sepasang sejoli. Yasudalah. Ayo ayo, semuanya jaga kondisi tenang. Sebentar lagi doa pagi," katanya, menyuruh semua siswa di kelas bandel tersebut untuk diam.

Di sisi lain, //depan gerbang utama sekolah_

  "Yaelah pak cuma telat 5 menit doang, plis biarin kita masukkkk" keluh Junghwa yang memohon ke pak satpam yang susah sekali untuk diajak berkompromi.

"Lima menit apanya, delapan menit! Udah sana, hush hush!" Kata pak satpam, mengkoreksi kesalahan Junghwa.

  Terlihat Junghwa dan Hansung yang terlambat kesekolah sedang berusaha untuk nego ke pak satpam.

Jika saja, di perjalanan ke sekolah Jung dan Han tidak banyak mengoceh dan bergibah ria, pasti mereka (setidaknya) hanya telat 2 menit.
 
  Diseblah Junghwa, berdirilah Hansung yang sedaritadi hanya menghela nafas, menyaksikan pertarungan antara kucing dan anjing yang sangat kekanak-anakan itu. Ia sangat benci kerusuhan ini.

Maka, tanpa aba-aba, dia langsung berjalan perlahan kearah si pak satpam.

   Pak satpam yang kalah tinggi menatapi Hansung dengan bingung; namun juga ketakutan. Ia seperti bisa merasakan hal buruk yang akan
terjadi di balik tatapan tajam milik Hansung.

   Mulut milik Hansung perlahan terbuka dan berkata,

"Pak, kita izin masuk, ya? Bolehkan?"

  Perkataan itu yang diikuti dengan wajah sikopat milik Hansung membuat pak satpam perlahan mundur dengan bulu kuduk yang berdiri.

  Entah kenapa, ia merasakan ada aura misterius- bukan, lebih tepatnya aura mendominan dari siswa berambut coklat ini.

Karena satpam itu hanyalah seorang beta, ia pun mengalah dan membukakan pintu gerbang sekolah untuk Junghwa dan Hansung.

  Fix, pasti dia Alpha.

✦❘༻༺❘✦


  "Boleh minta daging gak?" Tanya Daeho yang mengangkat sumpitnya ke arah lauk daging milik Hansung.

   Hari sudah siang dan saat ini adalah jam istirahat yang terakhir. Terlihat sebuah meja di kantin yang di duduki oleh makhluk-makluk halus: Jaehwa, Daeho, Hansung, dan Myungjae.

   Sepanjang hari tadi, Junghwa dan Hansung selalu saja di beri omelan oleh Pak Ho, si guru botak.

Pak Ho dengan seenaknya menyuruh mereka berdua untuk piket berish-bersih ruang kelas setelah pulang sekolah. Padahal, seharusnya bukan mereka yang piket.

   Hal itupun membuat kedua wajah mereka galau sepanjang hari tiada tara. Tapi, mereka tidak ada pilihan lain, kan?
 
   "Udahlah, gausa dipikirin. Piket sedikit won't hurt, right?" Seru Myungjae yang mencoba untuk menerangkan suasana meja makan mereka yang suram. Terkecuali untuk Daeho, yang sedang melahap sisa makan milik Hansung.

  "Kamu tuh gangerti perasaanku. Gabisa. Aku gak trima disuruh-suruh," rintih Junghwa yang bisa dibilang agak berlebihan dan alay.

Klak.

   Hansung yang sedaritadi hening menaruh sumpitnya dan lalu menatap tajam ke arah Junghwa.

 "Kamu nggak sendirian y'know, disini ada aku,"

tanggap Hansung dengan suara serak dalamnya yang lembut.

   Tanpa ada angin atau badai- Hansung, si pria cuek, tiba-tiba berkata seperti itu; membuat Junghwa tersedak dan salah tingka.

-ˋˏ *.·:·.⟐.·:·.* ˎˊ-

P.s choose ur fighter! Pak satpam vs pak botak>:v betewe gais, ini blom terlihat omegaversenya karena nanti akan dijelaskan di chap berikut berikutnya(?)

[Paan si ngomong aja belibet:"]

𝙒𝙝𝙮 𝙮𝙤𝙪? || 𝙾𝚖𝚎𝚐𝚊𝚟𝚎𝚛𝚜𝚎◑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang