Langit dan Bintang

9 0 0
                                    

- Happy reading -

Komen di paragraf mana aja, jangan lupa vote juga hehe -🍡

"Bintang, lomba basket yuk!" Ajak seorang lelaki yang memegang sebuah bola basket.

"Ayuk! Siapa takut?!" Ucap Elly dengan muka meledeknya.

Mereka pun bermain beberapa pertandingan. Hasil akhirnya 5 : 5, alias seri. Mereka pun beristirahat karena sudah capek.

"Kau hebat juga!" ucap lelaki yang dipanggil Langit sambil mengelap keringatnya.

"Oh tentu saja!" Ucap Elly semangat.

"Elly!!" Teriak Laras, mamanya Elly.

"Iya, ma?" Ucap Elly sambik melihat ke mamanya.

"Yuk, pulang. Udh malem nih," ucap Laras

"Yahh, masih jam 4 loh mi.. Elly masih mau main sama Langit, boleh ya mi? Boleh ya?" Rengek Elly pada Laras.

"Lanjut besok aja ya sayang," ucap Laras dengan wajah tak tega.

"Yaudah deh ma, dadah Langit" ucap Elly pada lelaki itu.

"Dadah, Bintang!" Balas lelaki itu.

Besoknya
Elly pergi ke rumah lelaki tersebut dan mendapati kalau rumah itu kosong.

"Loh, kok rumahnya kosong? Tanya mama ah," ucap Elly, Elly pun kembali ke rumah.

"Maaa, kok rumah langit kosong?" Tanya Elly.

"Maaf mama ga bilang sebelumnya, mereka pindah ke Amerika Ly. Kemaren mama ajak kamu pulang karena mereka mau beres-beres barang," ucap mamanya. Elly yang terkejut mendengarnya dan tanoa ia sadari air mulai mengalir dari matanya. Laras memeluk anak satu-satunya yang ia sayangi, tangisnya pun semakin keras. Suatu hari Laras memberikan surat dari langit untuk Elly.

To : Bintang
Hai Bintang, apa kabar? Maaf ya, aku pergi tanpa kasi tau apa-apa ke kamu. Kemarin mama tiba-tiba bilang mau pindah ke Amerika karena pekerjaan papa, kamu jangan sedih karena aku pergi, papa bilang nanti akan balik kesini, aku yakin suatu hari kita pasti akan bertemu kembali.

Salam hangat,
Langit

Sejak hari itu, Elly terus menunggu kepulangan Langit. Dan hingga suatu hari Elly memutuskan untuk berhenti menunggunya, dan hari itulah cinta pertamanya berakhir. Ada lelaki baru yang hadir ke hidupnya, lelaki tersebut sangat baik saat awal kenal, namun seiring waktu berjalan, lelaki itu ternyata manipulatif.

Tet tet tet
Bunyi alarm Elly.

Elly bangun dari kasur, "Huft, ternyata cuma mimpi, udah 7 tahun.. gimana ya kabar si langit.. eh udah jam berapa?" Tanya Elly sambil melihat hpnya, betapa terkejutnya Elly saat melihat angka yang tertera di layarnya.

Anjir udah jam 7, gue bisa telat nih. Ah mana pelajaran pertama sama Bu Rod, skip sarapan aja deh, pikirnya. Ia mandi yang penting kena air dan langsung naik ojek ke sekolah.

Sesampainya di sekolah, Elly kebingungan kenapa sekolah begitu sepi. Tiba-tiba ia teringat kalau ia menyetel jam hpnya 30 menit lebih cepat karena tidak ingin terlambat.

Gue bego banget astaga, pikir Elly sambil menepuk jidatnya. Ah udahlah, ke kelas aja.

Elly pun berjalan ke kelas. Sesampainya di kelas, tidak ada siapa pun, Elly duduk di bangkunya dan memainkan hpnya. Kelas pun mulai ramai, lebih ramai lagi saat geng Alfa masuk.

ELLYWhere stories live. Discover now