Teman Baru

24 1 0
                                    

~ hidup ga selalu soal cinta, tapi masih banyak hal yang harus berjalan ~

Setelah liburan semester akhirnya aku kembali sekolah, antara senang dan kesal, senang bertemu dengan sahabatku dan kesal karena orogram baru dari kepala sekolah. Hari ini aku berniat untuk berangkat lebih awal untuk mendapatkan bangku.

Program barunya adalah sistem roll in, setiap anak diacak dari kelas lain dan ini dikhususkan untuk kelas 11 jurusan Mipa, jadi satu kelas ada anak dari Mipa 1 sampai 7 . Dan yang membuatku kesal aku tidak sekelas sama Lia. Aku mendapat kelas Mipa 6, sedangkan Lia Mipa 2.

20 menit berlalu, sudah banyak siswa yang datang, dan hanya beberapa siswa yang ku kenal, 4 siswa dari kelas lamaku.

Pak Damar masuk dengan diikuti seorang siswa dengan seragam berbeda, sepertinya dia siswa baru. Segera dia memperkenalkan diri “hai namaku Jiya Nanda Permata, panggil aja Jiya, pindahan dari SMA Malang”, dia langsung duduk di sebelahku karena bangku kosong yang tersisa di sebelahku. Pelajaran pun berlangsung, setelah 2 jam berlalu bel istirahat berbunyi. Kulihat Jiya sedang mengeluarkan sesuatu, ternyata bekal. Aku bangkit menuju kantin.

Sebenarnya aku ingin mengajaknya, namun gagal karena banyak cewek yang mengerumuninya untuk berkenalan. Aku menghampiri kelas Lia mengajaknya makan di kantin. Sampai di kantin segera kita memesan bakso kesukaan kita berdua.

“gimana anak anak di kelasmu ?” tanya Lia

“yah hanya beberapa yang kukenal, dan ada siswi baru di kelasku”

“ohh.., siswi baru yang dari Malang itu”

“tau darimana ?”

“Pak Damar lewati kelasku, jadi tau dan siswi itu lumayan cantik jadi ya banyak yang ngomongin”

“ohh”

Kuyahanku terhenti saat ada anak yang berdiri sebelah mejaku

“aku boleh duduk sini ?” tanyanya

Aku pun segera melihat, ternyata siswi baru itu. Aku melirik Lia untuk meminta jawaban, dan Lia pun mengangguk.

“ohh boleh kok” tutur ku

Segera dia duduk disebelahku, kulihat Lia berkenalan dengannya.

“eh kita kan duduk sebangku tapi gw belum tau nama lo” sambil menjulurkan tangannya

“keyana”
“Jiya”
“lo dari Malang, jauh banget pindah ke Solo” tutur Lia
“ya karena kerjaan bokap, jadi pindah deh”

“kenapa milih sekolah ini?, kan ada SMA paling bagus”
“kepo banget” ucapku
“serah gw”
“soalnya sepupu gw alumni sekolah sini”
“ohh gitu”

Setelah selesai menghabiskan makan, segera kami kembali ke kelas karena bel sudah berbunyi.

“ehh Key jangan lupa nanti ke rumah gw” tutur Lia
Aku hanya menjawab dengan jariku
“aku boleh ikut ?” tanya Jiya
“boleh” jawab Lia

Aku melongo menatap Lia, dan Lia hanya mengerlingkan matanya.
Pelajaran selanjutnya berlangsung...

“em.. Key boleh pinjam stipo ?” ucap Jiya
“ambil aja”

Aku tau kalau Jiya berusaha mengobrol denganku, tapi aku tidak menanggapinya, apa aku keterlaluan ya?. Aku kesal karena saat istirahat pertama Lia asik ngobrol dengan dia, bahkan istirahat kedua mereka asik mengobrol, dan sekarang di rumah Lia mereka asik membahas hal yang disukai Lia, ternyata mereka mamiliki kesukaan yang sama.

Saat aku ke dapur untuk mengambil jajan, Jiya menghampiriku.
“Key maaf kalau aku SKSD sama Lia” ucapnya

Saat dia ngomong gitu rasanya aku ingin menjawab “ya lo SKSD, baru sehari masuk udah gitu”

Tapi tertahan karena perkataan Lia
“lo ga SKSD kok Ya, gw tau lo sebenarnya berusaha berteman sama kita”
“iya bener, tapi sebenarnya aku takut soalnya Key kayak risih sama aku”
“Key gimana sih lo, jangan cuek gitu lahh”
Segera aku peluk Jiya dan berkata
“maaf kalau sikap gw kayak gitu, tapi gw seneng kok kalau lo jadi temen gw, tapi ya sebenarnya kesel juga, lo  SKSD”

Kami bertiga tertawa bersama, dan ternyata aku salah, Jiya orangnya seru, punya hobi yang sama denganku, dan kesukaan yang sama dengan Lia.

Dan sudah sebulan berlalu, Jiya masuk dalam lingkaran pertemananku.

Love, Fall and HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang