~ seharusnya aku tidak menerima tantangan itu, karena aku baru saja memulai hal yang rumit ~
Hari Minggu pagi kami bertiga berencana jogging. Dan tentu yang namanya Lia ya dia pasti pelupa, dan kita berdua mau tidak mau menjemput Lia. Sampai di rumahnya ternyata Lia masih tidur, rasanya ingin ku tinju saja wajahnya.
Jiya punya ide untuk membangunkan Lia, segera Jiya mengeluarkan serangga palsu dan di taruhnya di wajah Lia, sedangkan aku siap siap menyalakan hp untuk memotret wajah Lia. Segera aku goyang badannya agar dia bangun. Saat Lia membuka mata dia terkejut dan bangun seketika. Kami berdua pun tertawa.
Aku dan Jiya menunggu Lia di bawah, setelah itu kami bertiga segera menuju alun – alun untuk jogging. Setelah jogging kami bertiga mampir di suatu toko ice cream dan duduk bersantai menikmatinya.
“eh kemarin temenku buat challenge, ayo kita juga” ucap Jiya
“emang apa challenge nya” tanya Lia
“jadi kemarin temenku bilang kalau challenge nya terbawa ke mimpinya”
“emang se ekstrim apa?”
“main sambung kata, yang kalah minum kecap campur mayonaise”
“njirrr, wekk gimana rasanya itu”
“gamau ahh, itu udah mainstrem”
“ya aku ada ide lain, kita bertiga kan jomblo gimana kalau challenge nya nembak cowok”
Mendengar hal itu aku pun tersedak, dan Lia tertawa melihatku.
" eh Key lo gapapa ?" tanya Jiya
“kayaknya lo belum mengenal jauh Key deh Ya”
“emang kenapa” tanya Jiya polos
Lia pun menjelaskan, dan tentu saja Jiya pun tersedak.
“APA!!, LO JOMBLO UDAH 17 TAHUN, ASTAGAA, BERARTI LO BELOM PERNAH PACARAN” teriak Jiya
Aku hanya memutarkan mataku
“hahahaha santai dong ngomongnya mbak”“bukan gitu, aku baru tau ada orang yang belum pernah pacaran”
“emang salah dengan hal itu” tanyaku
“jangan cemberut dong”
“gimana ga cemberut, kalian meremehkanku, yaudah aku terima challenge nya”
Dan perkataanku membuat Lia tersedak
“haduh ini jadi lomba sedak – sedak an deh” ucap Jiya“wehh, emang lo berani Key,yang gw tau Keyana adalah seseorang yang membenci cowok”
“emang kenapa benci cowok” tanya Jiya
Sebelum Lia membeberkan hal memalukan segera ku bungkam mulutnya. Dan Lia tentu saja memberontak, dan aku melepaskan bungkamanku sebelum Lia kehabisan nafas.
“njerr lo mau bunuh gw”
“haha”
“udah kalian berdua, aku pingin tau plisss” tutur JiyaLia menatapku, dan aku menghela napas yang artinya boleh, segera Lia menjelaskan dan Jiya pun tertawa. Aku kesal, segera aku beranjak, namun dicegah Jiya.
“maaf deh kalau aku tertawa, aku heran masa gara gara cowok ga sengaja megang dadamu pas mau nolong kamu tersandung” ucap Jiya disertai tawa
“haduhh kan sudah kubilang, aku pulang aja lah” ucapku kesal
Lia dan Jiya meminta maaf, dan tentu saja aku memaafkannya. Lalu kami bertiga pulang kerumah.
Malam ini aku tidak bisa tidur, seharusnya aku tidak menerima challenge dari Jiya. Aku masih inget kalimat yang diucapkan Jiya saat perjalanan pulang.
“kamu sudah janji dan terima challenge loh... Key, jadi jangan beralasan untuk membatalkan”
“nah.. bener, kan sudah adil challenge nya” tutur Lia
“jadi apa hukumannya kalau gagal” tanyaku
“ga ada hukuman” ucap Jiya
“ohh, yaudah aku gausah ngelakuin itu” ucapku tersenyum
“ehh ada Ya, masa lupa”
“emang apa”
“bukan hukuman sih, pokoknya yang
berhasil foto card buat kamu deh Key” ucap Lia“Kenapa harus foto card, aku bisa beli lah” ucapku meremehkan
“lah, bukannya kamu udah ratusan kali berusaha dapet foto cardnya ya, foto cardnya kan cuma ada 5 setiap album”
“foto card apa sih” ucap Jiya kebingungan
“ini lohh” ucap Lia meberi tau
Mengingat hadiah dari challenge tentu saja aku tertarik, aku sudah berusaha untuk dapet foto card. Sepertinya Lia ingin mempermainkanku. Karena dari menabung bahkan menjual album untuk bisa dapet foto card.
Semoga aja challengenya berjalan dengan baik dan aku akan memenangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Fall and Hurt
RomanceAku beruntung mengenal yang namanya jatuh cinta, karena tanpanya aku takkan pernah merasakan jatuh dan sakit.