Hari ini aku pun masih menatapnya dari kejauhan,dia berjalan dengan santai di koridor sambil tersenyum ramah pada setiap orang yang menyapanya.Dia adalah Alvin Ferlando,cowok yang kusuka sejak MPLS.Aku sudah menjadi pengagum rahasianya sejak dia memperkenalkan dirinya saat MPLS.
"Siapa yang mau ngenalin diri buat ngewakilin temen-temennya ?"tanya salah satu kakak OSIS.
Kami semua diam,tidak ada yang berani.Sampai seorang diantara kami mengangkat tangannya.Ya,dia adalah Alvin.
"Ya,kamu,ayo maju ke depan"Kata kakak OSIS itu.
Dengan percaya diri Alvin pun maju ke depan dan mengambil mic yang ada di atas meja.
"Hai temen-temen dan kakak-kakak,kenalin nama saya Alvin Ferlando dari SMP Galaksi.Saya memilih sekolah di SMA Angkasa karena sekolah ini bagus,dan lingkungannya juga bersih dan rindang.Saya berharap kita bisa berteman baik"Kata Alvin sambil tersenyum.
Simple tapi spesial.Bukan kata-katanya,tapi senyumannya saat itu yang tak bisa ku lupakan.Dan sejak itu rasa aneh di hatiku mulai tumbuh.
Berbeda denganku,Alvin adalah murid yang populer disekolah,semua orang menyukainya,tak hanya aku.Karena itulah aku hanya berani menatapnya dari kejauhan.Seseorang sepertinya tak mungkin mau denganku,bahkan dia saja mungkin tidak tahu kalau aku ada.Alvin itu bagai tokoh anime bagiku,seseorang yang tidak akan bisa ku raih.Kenapa Tuhan bisa menciptakan sosok Alvin dengan begitu sempurna ? Itu tidak adil bagaimana caraku jatuh hati padanya hanya dengan melihatnya.
Alvin adalah pemuda yang tampan,pintar,dan juga ramah.Tidak ada seorang pun yang tidak menyukainya,kecuali jika dia gila.Namun kurasa aku yang akan menjadi gila karena begitu menyukainya.Dia juga adalah kapten basket dan ketua OSIS di sekolah,aku beruntung karena aku juga OSIS,walau hanya anggota biasa,setidaknya aku bisa bebas menatapnya saat Rapat.
"Rachel ! Hel ! Woi budek !!"jerit Nanda tepat di telingaku.
"Apaan sih ?! Jangan teriak-teriak napa ntar gue jadi budek beneran gimana ?!"Tanyaku kesal karena temanku Nanda mengganggu acara berhargaku setiap istirahat,apalagi kalo bukan ngeliatin Alvin yang sedang nongkrong di kantin bersama teman-temannya,Dhimas dan Farel.Terkadang mereka bercanda lalu tertawa bersama,duh senyum Alvin manis banget.
"Abisnya loe sih dari tadi gue panggilin gak denger ! Itu loe gak nyadar apa udah ngabisin sambel sebotol mau mati loe ?"Omel Nanda.
Aku melihat ke bawah,kuah baksoku sudah penuh dengan sambal,bahkan udah gak bisa disebut kuah bakso lagi.'Ah,udah gak bisa dimakan lagi' karena sibuk menatap Alvin aku sampai lupa.
"Khilaf Nan"Kataku sambil tertawa.Dan dengan tanpa malu menusuk bakso dari mangkok Nanda dan memasukkannya ke mulutku.
"Idih.Lagian loe ngeliatin apaan sih dari tadi ?"Mata Nanda pun menangkap Alvin dan teman-temannya lalu menatapku dengan tatapan aneh.
"Loe...gak suka sama Dhimas kan ?"Tanya Nanda tiba-tiba.
Dhimas adalah salah satu sahabat Alvin sekaligus orang yang disukai Nanda.
"Ya enggaklah.Lagian gue tau kalo loe SUKA SAMA DHIM..."Aku sengaja mengeraskan suaraku dan mulutku otomatis langsung di bekap oleh Nanda.
"Rachel !"katanya kesal.
Aku tertawa dengan keras,aku sangat suka menjahili Nanda.Dan tanpa kusadari ada seseorang yang juga menatapku dan tersenyum saat melihatku tertawa...
Tak lama bel sekolah pun berbunyi,tanda bahwa jam istirahat telah usai.Aku dan Nanda pun kembali ke kelas dan mengikuti pembelajaran seperti biasa.Kusadari tak ada yang spesial di hidupku selain acara menatap Alvin.
'Ah padahal udah jam pulang,kenapa sih gue malah disuruh nyapu perpus ? Mana si Nanda kampret malah ninggalin gue pulang duluan,dih awas aja besok'omelku dalam hati sambil menyapu dengan setengah hati.
Dari kejauhan Bu Nina penjaga perpus menatapku tajam.Aku tersenyum sebagai tanda bahwa aku ikhlas mengerjakannya,lalu Bu Nina berhenti menatapku dan beralih ke komputer di depannya.
"Akhirnya selesai juga"Kataku lega lalu pamit kepada Bu Nina dan langsung pergi ke kelasku yang berada tak jauh dari perpus untuk mengambil tasku.
Sambil mengomel dalam hati dan mengutuk Nanda yang meninggalkan aku sendirian akan pun memasuki kelas yang sepi dan sedikit gelap.Dengan secepat kilat aku pun mengambil tasku dan keluar dari kelas karena tidak ingin berlama-lama di dalam kelas yang sepi,kalau tiba-tiba muncul sesuatu kan berabe.
Saat keluar dari kelas aku tidak terlalu memperhatikan keadaan sekitar dan tidak sengaja menabrak seseorang yang sedang lewat.
"Aduh"Keluhku yang terjatuh akibat menabrak tubuh yang lebih besar dariku.
"Sorry,sorry,aku gak sengaja.Kamu nggak papa kan?"Katanya sambil mengulurkan tangannya.Suaranya dan panggilan aku kamu yang begitu familiar di telingaku.
Aku menengadahkan kepalaku untuk melihat wajahnya.
'Ah....gue pengen pingsan aja'
KAMU SEDANG MEMBACA
Anata no Suki ni Natte ( Aku telah jatuh cinta padamu )
RomanceSetiap orang pasti pernah mengalami rasanya jatuh cinta.Sebuah rasa misterius yang datang tanpa diminta dan kepada siapa saja yang dia inginkan.Cinta itu indah,namun akan menyakitkan jika tak terbalas. Kisah ini menceritakan tentang Rachel Arsyanda...