"Sorry,sorry,aku gak sengaja.Kamu nggak papa kan?"Katanya sambil mengulurkan tangannya.Suaranya dan panggilan aku kamu yang begitu familiar di telingaku.
Aku menengadahkan kepalaku untuk melihat wajahnya.
Oh...ternyata Alvin...Alvin?...tunggu...ALVIN?
'Ah....gue pengen pingsan aja'
"Kamu gapapa?"Tanyanya untuk yang kedua kalinya,tangannya tetap terulur kearah ku.
Aku langsung berdiri tanpa menerima uluran tangannya dan anehnya dia malah tersenyum.
"A..aku...aku gapapa"mendadak kayak orang gagu,bego banget sih gue.
"Sorry,aku lagi buru-buru ada berkas penting ketinggalan di ruang OSIS"Kata Alvin sebelum berlari meninggalkan ku.
Setelah dia pergi aku baru sadar apa yang barusan kulakukan.
"Bego banget sih gue.Kenapa tadi kek gitu coba,pake nolak uluran tangannya lagi,kan lumayan padahal"Rutukku kesal.
Aku terus berjalan menuju parkiran,melalui koridor yang sepi.Saat sampai di sana parkiran sudah benar-benar sepi,aku berjalan ke depan sekolah berharap ada angkutan umum yang lewat.Tapi setelah menunggu cukup lama tidak ada satupun ojek maupun angkot yang lewat,aku mulai sedikit gelisah.
'Mana kakak gak jemput lagi hari ini.Punya temen satu malah pulang duluan,terus gue pulangnya gimana?! Gini deh nasib kalo sekolah gak boleh bawa hp'gerutuku dalam hati.
¶
Setelah memasuki ruang OSIS Alvin langsung menemukan berkas yang dicarinya,Map berwarna biru cerah.
"Untung ada"kata Alvin lega.
Setelah itu dia langsung berlari lagi ke parkiran karena Farel dan Dhimas pasti sudah menunggunya.Setelah sampai di parkiran Alvin langsung masuk ke mobilnya yang didalamnya sudah ada Farel di kursi pengemudi dan Dhimas di kursi sampingnya,Alvin duduk di kursi belakang.
"Ada Vin?"Tanya Farel begitu Alvin masuk ke mobil.
"Ada kok,untung ga ilang,bisa-bisa dibunuh sama mama aku"jawab Alvin sambil tertawa.
"Lagian loe ngapain sih bawa yang begituan ke sekolah ?"Tanya Dhimas sambil membenarkan letak kacamatanya.
"Kan aku mau tanya pendapat kalian"Jawab Alvin.
"Lagian ngapain sih mama loe buat daftar yang begituan ?"tanya Farel sambil menyalakan mesin mobil.
"Gak tau,emang apa salahnya coba kalo orang ganteng ga pernah pacaran"jawab Alvin.
"Mama loe takut loe gak normal kali"jawab Dhimas asal.
"Yeee,sembarangan aja.Aku normal tau"Alvin tertawa di akhir kalimatnya.
Saat mobil melewati gerbang,Alvin melihat Rachel yang sedang berdiri dengan gelisah di dekat gerbang.
"Eh,stop.Kita anter Rachel pulang dulu ya"kata Alvin yang menerima anggukkan dari Farel.
¶
"Lho ? Belum pulang ?"Tanya Alvin dari dalam mobil.
Suara itu sontak membuatku menoleh ke arah Alvin yang berada di dalam mobil.
"Lagi nunggu ojek"jawabku sekenanya.
"Bareng aja yuk"Tawar Alvin.
"Gak,takutnya ngerepotin"Tolakku padahal aku ingin cepat pulang.Tapi aku enak hati,apalagi jika orang yang menawari itu adalah orang yang kusuka.
"Gapapa bareng aja"Kata Alvin sambil membuka pintu mobil untukku."Daripada kamu disini sendirian,mana sekolah sepi,ntar ada apa-apa gimana?"Sambungnya.
'Gak Vin,sebenernya kamu yang bahaya buat kesehatan jantung dan hatiku'
Aku berfikir sebentar,yang dikatakan Alvin benar,aku juga takut kalau harus sendirian disini.Dengan ragu aku pun masuk kedalam mobil itu.
"Rumahmu dimana?"tanya Alvin.
"Di ****** ******"jawabku.
"Tuh dengerkan pak supir ? Ayo jalan"Kata Alvin pada Farel.
"Dih sejak kapan gue jadi sopir loe ? Untung ini mobil loe dah kalo enggak dah gue turunin juga nih dipinggir jalan"jawab Farel tak terima dan di balas tawa oleh Alvin dan Dhimas.
Tubuhku mendadak membeku karena berada di samping Alvin.Orang yang hanya bisa ku tatap dari jauh sekarang malah sedekat ini.Setelah itu kami tidak berbicara sepatah kata pun,aku juga canggung untuk memulai pembicaraan jadinya kami hanya saling diam dan sibuk dengan kegiatan masing-masing.Farel fokus menyetir,Dhimas dan Alvin sibuk membaca buku sedangkan aku hanya menatap jalan sambil sekali-kali melirik ke arah Alvin,tentu saja dia tidak tahu.Dan tidak terasa sudah sampai rumah,aku pun harus mengucapkan salam perpisahan pada pemandangan indah di sampingku.
"Mau..mampir dulu?"Tanyaku setelah turun dari mobil sebagai kesopanan karena telah mengantarku sampai ke rumah.
"Lain kali ya"jawab Alvin lalu mobilnya pun pergi menjauh.
Aku langsung oleng dan hampir terjatuh,untungnya tertahan oleh gerbang rumahku.
"Hahahaha"Aku tertawa sendirian seperti orang gila.
Sumpah seneng banget dianter sama doi.Makasih Nanda udah ninggalin gue sendirian.
"Udah gila loe dek?"Kata kakakku yang tiba-tiba muncul entah darimana."Please,gilanya di tahan dulu ya,kita masuk dulu,trus loe gue pasung di gudang,baru deh loe bisa lanjutin gilanya"sambungnya.
"Siapa yang gila?!"Jawabku sambil memukul tangan kak Bram,kakakku satu-satunya yang paling nyebelin sejagat raya.Tapi dia malah tertawa sambil meringis kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anata no Suki ni Natte ( Aku telah jatuh cinta padamu )
RomanceSetiap orang pasti pernah mengalami rasanya jatuh cinta.Sebuah rasa misterius yang datang tanpa diminta dan kepada siapa saja yang dia inginkan.Cinta itu indah,namun akan menyakitkan jika tak terbalas. Kisah ini menceritakan tentang Rachel Arsyanda...