Kau tau?
Dulu aku pernah berkompromi dengan diriku sendiri.
Kalau aku tidak boleh terlalu bahagia dengan perlakuan istimewa mu terhadap ku.Aku hanya takut.
Suatu saat nanti rasa bahagia itu hanya akan menjadi racun dalam sebuah daun yang tidak mempunyai tangkai.
Racun itu akan membuat si daun menjadi mati.
Merasakan rasa sakit dari racun itu.Seperti itu pula kebahagiaan.
Tidak ada yang abadi di dunia ini.
Semuanya hanya sementara.
Kita sebagai manusia hanya menjalankan hidup ini.
Semuanya sudah mempunyai bagian nya masing-masing.
Sedih secukupnya.
Bahagia secukupnya.Dua bagian itu juga ada batas ekspayet nya.
Kita harus tau porsi dalam setiap halaman yang akan kita buka selanjutnya.
Begitu pula di halaman sebelumnya.Jadi sekarang kamu ngerti?
Aku hanya memikirkan konsekuensinya.
Konsekuensi yang jika aku lanjutkan.
Akan membuatku semakin bahagia.
Dan tanpa sadar.
Kebahagian itu hilang.Jika aku bahagia terlalu banyak.
Maka otomatis selama 2 tahun itu.
Sudah banyak kebahagiaan.
Dan..
Juga kesedihan yang akan bertumpu dalam satu jari.
Bisa kau bayangkan.
Satu jari dalam sehari saja bisa berganda tumpukan nya.
Apalagi ini. 2 tahun.Hei. Aku tidak melarang kalian untuk bahagia.
Karena bahagia itu ada versi nya masing-masing dalam setiap pribadi seseorang.
Hanya saja.
Kita harus tau versi kebahagiaan mana yang akan menjadi sisi paling terbaik diri kita.
Emm misalnya kebahagiaan bersama seseorang yang amat sangat berharga bagi hidup kita.
Seperti keluarga (Ayah, ibu, Adik, Kakak, kakek, nenek, saudara, teman) dan juga orang yang kita sayangi.Kebahagiaan seutuhnya dan sejatinya hanya ada dalam diri kita sendiri.
Orang lain hanya perantara.
Bahagia sewajarnya.
Sedih juga secukupnya.
Jadi sekarang kamu ngerti, kenapa aku berkompromi seperti itu?
Aku hanya tidak mau terlalu bahagia.
Kalau nantinya harus ada rasa sakit di antara kita.
KAMU SEDANG MEMBACA
19:19
PoetryTidak ada yang spesial. Hanya sepotong kata. Sepotong hati. Sepotong perjuangan. Sepotong harapan. Sepotong perasaan. Mimpi. Cita-cita. Yang ku rangkai menjadi sebuah puisi.