menyebalkan!

20 3 0
                                    

"Huh, akhirnya selesai juga" deva menyeka dahinya yang mengeluarkan banyak keringat selepas membersihkan gudang

"Iya ni kak aku jg udah selesai" tanpa sadar hira memanggilnya dengan sebutan 'kak' lagi.
Deva menatapnya sebal

"Udah gue bilang manggilnya deva aj"

"Oh iya, lupa k-dev, abisnya gk biasa
manggilnya" ucap hira sambil menyenderkan punggungnya ke dinding.

"Yaudah ayo pulang udah jam berapa ini, pasti umi bakal marah lagi" deva berjalan mengambil tasnya jg tas hira lalu melemparkannya pada cewek itu.

TAK!

"Aduh! Bisa gk si gk usah dilempar kalo gk mau ngambilin biar aku aj yang ambil" hira memegang dahinya yang memerah sambil menatap deva tajam, memang dia berhasil menangkap tasnya tapi sebelum tertangkap olehnya tas itu terlebihdahulu mengenai keningnya

" sudah untung diambilin" deva berjalan keluar gudang tidak menghiraukan hira yang masih memegangi dahinya.

"Awas aja nanti" dia memang harus ekstra sabar dalam menghadapi kakak kelasnya yang super nyebelin

Hira berlari menyusul deva mensejajarkan langkahnya dengan cowok tersebut yang sepertinya sedang terburu buru.

"Hah..hah..bisa pelan dikit gk si" hira ngos ngosan bagaimana bisa ia menyeimbangi langkah cowok itu dengan kaki kecilnya.

"Makanya punya kaki jangan pendek pendek banget"

Hira menganga tidak percaya sambil menahan emosi
(dia memang sangat sensitif jika disinggung soal kakinya)

Sudah dikatain pendek pake banget lagi oh ayolah kakinya tidak sependek itu kok kenapa semua orang selalu mengatainya seperti itu(memang dia yang nggak nyadar guys 😂)

Hira menghentikan langkah kakinya lalu menarik tangan deva, deva yang merasakan tarikan ditangannya seketika berhenti berjalan.

'Kenapa ni cewek' deva menatapnya bingung kenapa dia tiba tiba berhenti.

saat ia ingin bertanya tiba tiba sesuatu menarik kepalanya hingga kebawah tidak lebih tepatnya rambut kepalanya.

Deva meringis saat merasakan tarikan dirambutnya

"Aaaaarkh! Apa-apaan lo?!" deva bertanya sambil memegangi rambutnya yang dicengkram oleh tangan mungil cewek didepannya

"Lo yang apa apaan! Udah gue bantuin bersihin gudang sampe baju gue kotor, udah gue sabarin pas lo lempar tas kemuka gue dan gue udah berusaha jalan buat nyeimbangin kaki raksasa lo sekarang lo ngatain gue pendek!" hira memperkuat cengramannya pada rambut deva mengeluarkan unek uneknya yang sudah dia tahan sejak tadi

"Akkkh! Iya iya maap maap aj nih bukan kaki gue yang raksasa tapi kaki lo emang pendek, pendek!" deva membalasnya ia menarik rambut hira hingga mereka sama sama tertunduk sambil mencengkram kuat rambut masing masing.

Jangan kira deva akan mengalah dia tidak akan mengalah pada siapapun entah itu cowok atau cewek dalam peperangan dia tidak kenal kata mengalah dia haruus menaaang!Menaaang!

"Aarkh! Dasar cowok cemen beraninya lo jambak rambut cewek hah! cowok macem apa lo? Dan apa lo bilang tadi pendek! Dasar dugong gk tau diri!" muka hira memerah karena marah ah cowok ini benar benar tidak ingin mengalah

"Hah! Bodoamat lo pikir gue bakal ngalah sama cewek? Gk bakal! Dasar pendeek!" deva berteriak antusias dia sudah lama tidak bertengkar dengan cewek akhirnya dia bisa merasakannya lagi setelah sekian lama hahaha!

Cengkraman mereka semakin kuat membuat keduanya menjerit bersamaan

"Aaarkhhh!"

Seseorang mendengar jeritan itu lalu langsung berlari ke sumber teriakan itu

"WOY, siapa disana!"

My Beloved EnemiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang