Sunwoo Point of View.
Saat itu aku memasuki umur 7 tahun, dimana ayah dipindah tugaskan dan membuat kami sekeluarga pindah rumah.
Hari dimana hari kepindahan kami adalah hari yang sibuk, papah dan mamah sibuk membereskan rumah. Padahal saat itu aku ingin bermain bersama mereka, mereka menghiraukan ku karena sibuk sendiri. Akhirnya aku bermain mobil-mobilan dan robot dihalaman depan sendirian hingga aku lupa dengan waktu. Mamah memanggilku untuk masuk dan makan, setelahnya mereka kembali bebersih rumah.
Aku begitu masa karena mamah dan papah sama sekali tidak menghiraukan ku, aku pun memasuki kamar sambil membanting pintu.
Bosaaan, benar-benar membosankan. Aku berguling-guling dikasur untuk mengusir rasa bosan yang melanda, tapi rasanya tak kunjung mereda. Aku malah semakin bosan. Lalu aku terdiam dikasur, mencoba memejamkan mata.
Hingga aku membuka mata, mamah dan papah masih membereskan rumah. Aku melihat mereka yang mondar-mandir memasang perabot atau menyapu dan mengepel rumah.
Aku bosan, bosan, bosan, bosaaaaaan sekali. Aku kembali ke kamar dan menjelajahi kamarku. Aku melihat box mainanku yang disimpan dipojokan kamar dekat lemari dan sebuah pintu.
Aku tidak tau pintu tersebut menuju kemana, aku penasaran lalu aku membukanya yang aku lihat pertama kali adalah pemandangan diluar. Apa ini pintu akses pergi kemana saja? Pikirku sambil terkagum-kagum.
Lalu aku melihat pintu yang sama ada disebelah rumahku, jarak kamarnya dengan kamarku tidak jauh. Aku yang penasaran akan pintu tersebut melompati pagar pembatas dan turun di lantai tepat di depan pintu yang ada disebelah rumahku.
Aku membuka pintu tersebut dan membuatku terkagum, sepertinya aku pergi ke dimensi lain. Sekarang aku ada ditempat yang sama sekali tidak ku ketahui melalui pintu tersebut.
Aku mengedarkan pandanganku aku melihat seseorang sedang duduk di dekat jendela dan menghadap keluar. Rambutnya berantakan karena angin malam yang berhembus melalui jendela yang ia biarkan terbuka. Ia dengan wajahnya yang murung seolah menatap dunia dengan penuh ketidak-adilan.
Aku tertegun melihatnya, apa dia adalah tuan putri yang sering mamah ceritakan melalui buku dongeng?
Aku mencoba menyentuh punggungnya, membuatnya menatapku. Aku menggaruk tengkukku yang tak gatal, tatapannya yang sedikit mengintimidasi membuatku mundur selangkah.
Mamah pernah bilang jika tuan putri itu baik hati, lembut, dan ramah. Lantas mengapa tuan putri yang ini berbeda? Aku merasa ia adalah orang yang dingin dan tak tersentuh.
Suasana canggung menyelimuti kami, tuan putri menatap ku bingung.
"Hai, aku ehm... namaku Kim Sunwoo. Ayo kita main?" ucapku sambil menatapnya dengan penuh binaran, mamah pernah bilang kalau tuan putri adalah orang yang asik di aja bermain.
"Kamu aneh, kenapa kamu ngajakin aku main? Emangnya kamu ngga takut?" tuan putri berkata dengan nada dan muka yang datar pula.
"Aku takut, tapi aku mau main sama kamu. Jadi aku ngga takut."
Tuan putri dihadapanku menatapku, secara perlahan aku dapat melihat ekspresinya yang berubah menjadi berseri-seri. Ah, dia ternyata tuan putri sungguhan.
"Yaudah ayo main!"
aku dan tuan putri pun bermain semalaman dengan robot, mobil, dan juga boneka barbie. Aku pura-pura menabrakan mobilku ke barbie milik tuan putri, lalu menyelamatkannya dengan robot yang ku punya.
Aku dan tuan putri tertawa bahagia, alu sudah tidak merasa bosan karena aku punya teman seperti tuan putri.
Hingga aku merasa kantuk menghampiriku, lalu tanpa sadar aku tertidur sambil memeluk tuan putri.
"Sunwoo mau jadi tuan ksatria supaya bisa melindungi tuan putri"
KAMU SEDANG MEMBACA
You and I | Sunwoo [1]
FanfictionSangat disarankan untuk membaca buku ini terlebih dahulu sebelum membaca buku Restare - Hyunjin, tapi ngga masalah kalau mau baca ini setelah buku Hyunjin. "Kamu tau bedanya kamu sama putri malu?" ucap Sunwoo sambil menatap sang puan. "Apa?" "Putri...