05 | Chatting

3 2 0
                                    


Malamnya, Andra terlihat sibuk mengotak-atik ponselnya, entah apa yang dilakukan pemuda itu dengan ponselnya, yang jelas setiap kali ponselnya berbunyi, Andra selalu menyunggingkan senyum manisnya.

Ting!

Kembali ponsel Andra berbunyi pertanda pesan whatsApp masuk.

Agatha
'Gak mau dibales kalo masih ngomongin nikah:D'

Andra terkekeh membaca chatt dari calon pacarnya itu. Dengan cepat ia kembali mengetik balasan untuk Agatha.

Andra
"Kan persiapan buat kita nanti, kita sama-sama fitting baju pengantinnya ya"

Agatha tersenyum seraya menggelengkan kepalanya, Pipinya terasa panas saat membaca chatt dari Andra. Ah, Andra bisa saja membuatnya merona walaupun hanya lewat pesan. Agatha kembali mengetik balasan untuk Andra.

Sebenarnya, sedari tadi Agatha sedang mengabaikan puluhan chatt dari Nino. Sengaja ia abaikan karena ingin terbebas dari chatt Nino yang tidak jauh membicarakan Andra.

Agatha
"Bodo gak mau dibales!"

Andra terkekeh membaca balasan chatt berikutnya dari Agatha, pasti gadis itu kebingungan harus menjawab apa, sehingga balasan seperti itu yang Andra dapati. Karena penasaran ingin melihat wajah Agatha yang pasti sedang merona itu, ia pun mendial Agatha lewat video call di aplikasi whatsApp nya.

Agatha terkejut karena tiba-tiba mendapati vc dari Andra. Dengan cepat ia menuju cermin merapikan rambutnya dan sedikit mengoles bedak pada wajahnya. Setelah itu Agatha kembali menyenderkan kepalanya di atas pembaringan dan menghela napas sebelum menjawab panggilan vc dari Andra. Kenapa ia serempong ini hanya karena di-vc Andra?

"Lama banget si jawabnya? Dandan dulu yaa" Agatha terbelalak karena ucapan Andra baru saja. Kenapa dia sangat mudah menebak?

"A-apaan, sih, orang aku abis dari kamar mandi," jawab Agatha berbohong. Melihat Andra terkekeh membuatnya terdiam menatap wajah Andra dalam-dalam, kenapa Andra terlihat semakin tampan dengan rambutnya yang berantakan?

"Hey kok bengong?" Tanya Andra. Agatha tersentak.

"Eh , iya, apa? Enggak kok gak bengong," jawab Agatha setengah gugup.

"Kenapa gak mau bales chatt aku?" tanya Andra membuat Agatha menahan senyumnya.

"Males, ngomongin nikah mulu!"

"Emang kenapa?"

"Pacaran aja belum, udah ngomongin nikah"

"Yaudah kita pacaran sekarang!"

Pipi Agatha terasa memanas mendengar ucapan Andra Sementara Andra terkekeh melihat wajah merona gadis itu, sangat menggemaskan hingga Andra harus menggigit bibir bawah sendiri karena menahan gemas.

"Gimana? Mau pacaran sama aku?" Andra menggoda dengan menaik turunkan kedua alis nya membuat pipi Agatha semakin merona.

"Apaan, sih, aku kan pacar Nino."

"Emang Nino pacar kamu?"

"Aku sih gak nganggep dia pacar aku. Tapi sama aja aku ngerasa terikat sama Nino"

"Kapan kamu lepasin ikatan itu?"

"Secepatnya! Lagian aku gak mau terus-terusan bohongin perasaan aku," jawab Agatha membuat Andra, mereka sama-sama tersenyum, saling menatap lewat layar ponselnya masing-masing.

¤¤¤

Keesokan paginya, Renata tak henti-hentinya memerhatikan Andra yang sedari tadi memperlihatkan senyum manisnya. Saat sedang sarapan pun Andra tak henti-hentinya tersenyum.

"Kamu kenapa sih, Ndra? Dari tadi senyum-senyum terus?" tanya Renata penasaran.

"Andra lagi bahagia, Bun"

"Bahagia?"

"Andra berangkat sekolah sekarang ya." Andra mencium punggung tangan Renata dan meninggalkan Bundanya. Renata tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Hatinya terasa tenang melihat Andra tersenyum bahagia seperti saat ini, semoga kebahagiaan putranya tidak hanya sesaat.

¤¤¤

"Andraaaaaaaa!"

Langkah Andra terhenti karena Farel memanggilnya dari belakang, ia membalikkan badannya menatap Farel yang kini sudah ada di hadapannya.

"Kenapa, Rel?" tanyanya.

"Lo tau kan besok lusa Rani ultah? Lo diundang kan ke acara pestanya?"

"Iya, baru aja Rani ngasih undangannya ke gue" jawab Andra.

"Bagus. Lo harus bantuin gue nyiapin kejutan buat Rani." Farel menepuk bahu Andra dengan senyum manisnya. Dan senyuman Farel melebar saat Andra mengangguk menyetujui.

Andra & AgathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang