🍃🍃🍃
Jangan lupa vote dulu sebelum dibaca ya guys. Yg belum follow silahkan di follow dulu biar langsung masuk update notifikasinya.
🍃🍃🍃
Saka menggeliatkan badannya dan membuka matanya dengan pelan.
"awhh." Saka meringis sambil memegang kepalanya yang berdenyut dan terasa berat. Saka meraba kening dan lehernya yang terasa Panas, bahkan kemeja nya juga basah karena keringat. Sepulang dari kantor tadi Saka memang langsung tidur tanpa melepas pakaiannya.
Saka memang sudah merasakan gejala tidak enak badan. Tetapi, Saka tidak menduga dirinya bakal terserang demam seperti ini. Saka melihat keadaan kamar yang gelap. Mungkin sudah malam. Saka berdiri dan berjalan tertatih untuk menghidupkan saklar lampu.
Suasana kamar langsung terang benderang. Saka langsung mengernyit karena silau. Kepalanya terasa menjadi-jadi. Saka melihat jam di pergelangan tangannya yang menunjukkan jam delapan malam.
"oh shit apakah aku tidur selama itu?" gumam Saka. Teringat dengan keadaan Aya yang sendiri di rumah, sedangkan dia masih berada di apartement. Saka langsung panik dan cemas. Pak Sarmin dan Bibi Ratna belum kembali.
Saka hampir oleng karena berjalan, Saka merasakan tubuhnya benar-benar lemas. Saka mengambil handphone nya yang terletak di atas nakas. Mengabaikan kepalanya yang terus berdenyut, Saka mencari kontak Aya kemudian langsung menghubungi Gadisnya.
Panggilannya masuk, kemudian terdengar suara lembut Aya yang menentramkan jiwa dan hati Saka.
"hallo Ayah." Sapa Aya dengan riang, mungkin gadis nya sedang tersenyum disana, pikir Saka
"hallo sayang." Jawab Saka serak dan lemah.
"Ayah kenapa? Kok suara nya beda, kedengaran lemas gitu." Tanya Aya terdengar panik. Saka tersenyum ketika mendengar kepanikan Aya akan dirinya.
"Ayah ngak papa Sayang. Sebentar lagi Ayah pulang ya. Kamu tungguin Ayah bentar."
"Ayah sekarang dimana? biar Aya yang kesana!"
"ngak usah sayang. Udah malam."
"bilang aja Ayah dimana?" desak Aya dengan suara yang mulai meninggi. Kepanikan terdengar jelas pada suara Aya.
"ayah ada di apartemen, sayang..."
"yaudah kirim alamatnya, Aya kesana."
Setelah mengatakan itu, Aya langsung mematikan panggilan mereka. Saka mendesah pasrah mendengar keras kepala Aya. Gadis nya itu benar-benar membuat Saka hilang kendali jika terus-terusan seperti ini.
Saka dengan cepat menshare lokasi nya kepada Aya sekalian mengatakan nomor Apartemen sekalian passwordnya. Saka memutuskan untuk tidur lagi karena kepalanya sungguh terasa sakit dan berdenyut. Saka melepas kemejanya dan celana bahannya, menyisakan bokser pendek.
***
Aya menekan password apartement yang diberikan Saka.
"beep..beep." Aya membuka pintu apartemen Saka dengan cepat. Sejak berbicara dengan Saka di telpon Aya sudah merasakan panic dan cemas yang luar biasa. Aya langsung masuk dan mngedarkan pandangannya mencari dimana Saka. Aya tidak sempat mengagumi Apartemen Saka.
Aya melihat sebuah pintu yang terbuka dan langsung berderap ke dalam kamar tersebut. Aya melihat Saka yang berbaring hanya menggunakan bokser tanpa baju. Aya langsung menghampiri Saka yang terlihat gelisah dalam tidurnya.
Tubuh Saka berkeringat padahal AC sudah hidup dalam kamar ini.
"Ayah." Bisik Aya lirih. Matanya berlinang melihat Ayahnya yang sakit, tidak berdaya diatas kasur. Aya langsung menghapus keringat yang menempel pada wajah Saka.

KAMU SEDANG MEMBACA
ayah angkatku suamiku
ChickLitFollow dulu sebelum dibaca ya!!! Cerita sudah ada di ebook google play!! Saka asy syaufiq, nama yang berjabat tangan dengan bapak sebelum meninggal. Dia menerima aku sebagai anak angkatnya atas permintaan terakhir bapak. Seiring waktu berjalan dan p...