NIKAH

39 1 0
                                    

     zahra menunggu bagas didepan fakultas bagas walau mereka berdua satu kampus namun beda jurusan bagas jurusan kedokteran dan zahra bisnis.

   Bagas membuang nafas berat mendapatkan zahra berdiri didepan fakultasnya."Ada apa?"

  "bagas kamu yakin akan melepaskan Aku begitu aja," sahut zahra dengan nada pelan sambil memegang tangan bagas.

   "zahra saya tidak bisa menanggung resiko,"bagas mencoba melepas tangan zahra.

  mata zahra sudah berkaca-kaca.bagas benar-benar pasrah begitu saja dengan hubungan yang mereka jalanin tiga tahun."Nikahin Aku!"

  "Aku ngak bisa zahra,Aku harus fokus sama kuliah Aku."jelas bagas sedikit meninggikan suaranya.

"oww begitu ternyata kamu pengecut yaa bagas."zahra melangkah pergi meninggalkan bagas yang masih berdiri ditempatnya.tidak ada harapan lagi untuk menolak perjodohan mamanya.

   "Zahra, ikut mama kepengajian,"bu fahmi menghampiri zahra di kamarnya.walau mendengar perkataan mamanya,zahra tidak berkata-kata dan  menutup badanya dengan selimut.

  "zahra''"bu fahmi menarik selimut zahra dan mendapatkan dibalik selimut itu zahra menangis.

  " kenapa sii mama pengen jodohin zahra?"sambil menangis zahra mencoba bertanya kepada mamanya.

  Melihat zahra menangis,bu fahmi sebenarnya tidak sanggup tapi mau diapalagi semakin hari sifat zahra semakin menjadi-menjadi Dia takut kalau tidak menkahkan zahra.anak perempuanya itu akan melakukan hal  yang merugikan dirinya sendiri suatu hari nanti.

   "Zahra mama dan papa sudah tua,mama tidak  bisa kan selalu ada bersama zahra ngingatin zahra kalau melakukan kesalahan.Maut bisa kapan saja mengahmpiri zahra."mendengar penjelasan bu fahmi,zahra perlahan-lahan mengehentikan tangisnya mencoba memahami ucapan bu fahmi.

  "Ayo ikut mama kepangajian siapa tau kamu dapat hidayah disana."bu fahmi mencoba membujuk zahra agar ikut denganya.

  "gitu dong."bu fahmi sangat senang melihat zahra beranjak dari kasurnya dan bersiap.Sekian kalinya zahra harus terpaksa ikut Dia tau mamanya akan terus memaksa dirinya untuk pergi.

   Mungkin hanya hitungan jari wanita seusianya ikut pengajian dan wanita seusianya itu ikut juga karena ingin cari perhatian dengan Ramadan karena ceremah sering dibawakan olehnya.

   "Ustaz zahra pengen nanya bagaiman sii pendapat uztas kalau orang tua mau jodohin anaknya terus si anak ini punya pilihan sendiri ustaz cuman pilihanya ini belum siap!"semua orang disana menatap zahra tanpa terkecuali bu fahmi.Dia tau zahra membicarakan dirinya mungkin zahra tidak menyadari bahwa selama ini Dia tau kalau zahra punya pacar dan alasan salah satunya dia menjodohkanya karena itu.

  "Saya akan menyinggung sedikit pertanyaanya.Hal yang tidak boleh dilakukan adalah membandingkan antara Halal dan haram sama halnya dengan memilih antara Menikah atau pacaran kalau laki-laki itu baik sholeh tidak ada ada alasan bagi kita untuk menolaknya karena
“Apabila seseorang yang agama dan perilakunya bisa kalian terima meminang putri kalian, maka nikahkanlah dengannya. Jika kalian tidak melakukannya, maka akan menjadi musibah di bumi dan kerusakan yang nyata.” (HR. Tirmidzi)."Ramadan tidak sedang membicarakan dirinya dia hanya mengatakan apa yang benar menurut islam.Dia berfikir mungkin zahra belum tau kalau dia dijodohkan denganya.

Niat untuk menyinggung mamanya kembali zahra kubur dalam-dalam setelah mendengar penjelasan ramadan.jawaban ramadan menyudutkanya kembali.

  Hari ini zahra akan dikhitbah dia tidak pernah bertanya dengan mamanya siapa yang akan dijodohkanya denganya supaya mamanya bisa tau dia sangat tidak mengingikan perjodohan ini walau Dia sebenarnya sangat penasaran.

    "Zahra,"panggil mamanya menghampirinya dikamarnya.

"Ayo sayang orang orang diluar sudah nunggunin kamu,"zahra menatap wajahnya dicermin memandangi dirinya yang menggunkan gamis dan jilbab syari'i menutup dadanya.ini pertama kalinya dia menggunakan pakaian seperti itu walau satu dua kali sebenarnya dia sudah menggunakan gamis namun jilbab syar'i adalah hal yang pertama.

   Rasanya zahra gugup sekali melihat semua orang memperhatikanya.Namun matanya mulai mencari-cari siapa laki-laki yang dijodohkanya tapi dia tidak mendapatkan laki-laki seumuranya semuanya sudah tua seperti ayahnya.

  "imut sekali,"zahra hanya tersenyum mendengar pujian yang dilontarkan perempuan seumuran mamanya yang  duduk didepanya.

   "Nak Apa kamu mau menerimah lamaran ini untuk anak saya Ramadan?"zahra sangat kaget ternyata mamanya menjodohkanya dengan ramadan.itulah alasanya kenpa mamanya sering mengikutkanya kepengajian.

  "ustaz ramadan?"tanya zahra mematiskan.

"iya,"jawab perempuan itu bukan lain ibu ramadan

  zahra menatap wajah mamanya.terlihat sebuah harapan yang jelas agar zahra menerimanya.zahra tidak sanggup memandangi wajah mamanya yang ingin menangis.

  "zahra terimah!"

"Alhamdulillah."ucap semua orang yang berada disana tanpa terkucuali mamanya.bu fahmi sangat bahagia mendengar perstujuan zahra.

   "Zahra permisi ke kamar mandi dulu!"zahra beranjak meninggalkan orang yang sibuk membicarakan pernikahanya nanti.

  Memutar full kerang air agar semua orang tidak mendengarkan tangisanya.Dia benar-benar akan menikah melepaskan mimpinya hidup bersama dengan bagas.

   Senakal-nakal zahra keluarga tetap nomor satu secintai-cintanya dengan bagas dia lebih mencintai orang tuanya dengan kata lain zahra menerimah lamaran itu hanya karena orangtuanya.

Assalamualaikum

  Makasih banyak buat pembaca setia Aku.

   Jangan lupa Saranya kalau ngak suka cerita ini

  Dan votenya supaya Aku semangat nulisnya
  

YANG DITINGGALKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang