PERTEMUAN

37 1 0
                                    

        
  Meninggalkan yang pasti atau yang tidak pasti?
 
  
                        🍁🍁

"Siapa yang datang?"tanya perempuan paruh baya bukan lain IBU Ramadan.

  "oww anak salah satu ibu yang sering ikut pengajian saya.Dia bawa makanan"Ramadan meletakan rantangnya diatas meja makan pas sekali saat itu dia dan keluarganya sedang makan.

  "Pasti perempuan kan,kenapa ngak suruh Dia masuk?"Ibunya terlihat menggombalin Ramadan.Semenjak ramadan ditinggal dengan perempuan yang akan dia nikahi Dia tidak pernah dekat dengan perempuan lain lagi.

  "Kalau mama jodohin kamu,kamu maukan?"Tanya ibunya sedikit serius.Ayahnya hanya menyimak.Ramadan hanya tersenyum menjawab pertanyaan mamanya.

   "Ma keadaan kak Rian betul semakin membaik kan?"tanya ramadan

  "emangnya kamu ngak komunikasi sama kakak kamu?"tanya mamanya balik.

  "komunikasi sii ma,tapi saya takut kak Rian bohong kalau keadaanya membaik!"

  "Dia semakin membaik kok,kakak kamu itu tidak bohong cuman Dia masih butuh istrirahat."Ramadan sangat khawatir dengan kakak satu-satunya.Kecelakaan Satu tahun lalu membuatnya harus berhenti dari segala aktivitasnya dan membuat Ramadan harus pisah rumah dari kakanya.

   "Hati-Hati yaa Ibu,Ayah"Ramadan mencium punggung tangan orangtuanya yang sudah siap kembali lagi kerumahnya.Kapan lagi Dia akan kumpul-kumpul dengan orang tuanya dan kakanya.hari ini juga hanya kebutulan karena orang tuanya ada bisnis di daerah tempat dia tinggal.

  "Jaga kesahatan kamu yaa."Ibu ramadan mencium pipi Anaknya itu dan naik dalam mobil yang sudah ada Ayahnya siap menyetir.

    Bagai burung dalam sangkar begitulah zahra yang tidak dapat keluar tanpa izin mamanya apalagi malam hari seperti ini.

  "Zahra mama pengen ngomong serius sama kamu."tiba-tiba bu fahmi memasuki kamar zahra.zahra hanya fokus kepada hpnya menghiarukan mamanya.

  "zahra kamu dengar mama ngak si'"bu fahmi langsung merampas hp yang zahra pegang sehingga membuat anaknya itu menatapnya.

  "Ada apa sii ma?"tanya zahra bangun dari tidurnya.duduk berhadapan dengan mamanya.

  bu fahmi diam sejenak memandang zahra."Zahra,mama ngak akan kulihin kamu kalau kamu ngak Nikah!"Ancam bu fahmi membuat zahra melotot.

  "Tapi maa zahra belum siap!"Jelas zahra sedikit merengek.

zahra menatap tidak percaya apa yang diucapkan mamanya.Dia tidak menyangka mamanya se egois itu."Ma,Zahra ngak mau dijodohkan ma,zahra sudah punya pa_"zahra tidak sanggup melanjutkan omonganya lagi kalau sampai mamanya tau Dia pacaran.mamanya akan murka.

   "mama sudah fikirkan ini dari jauh hari melihat sifatmu yang semakin hari semakin Nakal mama memutuskan akan menikahkan kamu secapatnya supaya ada yang selalu ingatin kamu karena mama sama papa kamu tidak bisa selalu hadir dekat kamu."bu fahmi melontarkan Alasanya  setelah itu keluar dari kamar zahra.zahra hanya diam Air matanya juga sudah berjatuhan.

   zahra langsung mengambil hpnya diatas meja tempat bu fahmi menaruhnya sebelum keluar tadi.zahra akan menceritakan semuanya dan meminta pendapat bagas.

    Setelah menceritakan semuanya zahra mendapatkan respon diluar dugaanya."Menurut Aku,lebih baik kamu menerimanya jika mama memang jodohin kamu."

  "Kok kamu ngomong begitu sii?"

"zahra bukanya Aku ngak cinta lagi sama kamu tapi ini juga kebaikan kamu jangan sampai kamu akan nyesal dikemudian hari kita tidak tau kan hati itu bisa berubah-berubah dan jangan kamu meninggalkan sesuatu yang pasti demi yang tidak pasti."zahra menekan bibir atas dan bahwahnya mencoba menahan tangisnya agar bagas tidak mendengarnya.

  "Tapi kan kamu tau Aku sayang sekali sama kamu!"

"Aku juga zahra tapi Aku ngak mau kamu menyesal mempertahan Aku jika penyesalan itu terjadi pada diriku  karena melepaskan kamu Aku akan mencoba menahanya."zahra tidak sanggup mendengar kata-kata bagas lagi Dia memutuskan telponya dan terus menangis hingga Dia tertidur.

Sebelum Ancman itu datang.

   "Ustas ramadan saya ingin minta waktu ustas sebentar!"sahut bu fahmi menghampiri ramadan bergegas pulang ke rumahnya sehabis melaksakan sholat isya berjamaah di mesjid.

  Ramadan menghentikan langkahnya menatap bu fahmi."Ada bu?"

   "lebih baik kita bicara di dalam mesjid saja,"saran bu fahmi dengan canggung.

  "begini ustaz dengan rasa malu saya pengen jodohin ustaz dengan zahra."ucap bu fahmi duduk berhadapan dengan ramadan.

   ramadan sedikit menunduk mendengar perkataan bu fahmi Dia sudah mengira-ngira sebelumnya bahwa bu fahmi ingin menjodohkanya denganya anaknya.

   "Saya tidak pantas buat zahra bu,mana usia kami sangat terpaut jauh saya dengar-dengar zahra baru pertengan semester kuliah sedangkan saya Sudah 30 tahun!"dengan rendah hati ramadan mengatakanya.

  "zahra anak saya satu satunya dan sifat semakin hari semakin liar jadi saya yakin ustaz bisa membimbingnya kejalan yang benar!"

   Ramadan terdiam sangat lama dia berfikir Sesuatu yang Halal sedang menghampirinya dan sangat ruginya jika menolaknya."Bismillahirohmanirahim,saya menerimah perjodohan ini bu saya akan menelpon orang tua saya untuk datang melamar."bu fahmi sangat senang mendengar perkataan ramadan.

   "bu terimah kasi karena mempercaya saya untuk menjadi imam zahra."

Assalamualaikum

  jangan lupa saranya teman-teman dan votenya jangan datang tanpa meninggalkan jejak😚😚

MAkasih banyak yang udah baca ceritaku🤗

  

YANG DITINGGALKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang