6. Huang

13K 910 22
                                        

Ada typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ada typo...
Gue mager cek ulang 🐒

_________________________________________________

Akhirnya, sampailah Sunny dan rombongan dikediaman nya.

"Eomma, aku ingin langsung makan pukis yang tadi sudah ku beli." Seru Renjun dengan semangatnya lantaran ia mendapat teman baru sekarang ini.

"Iya eomma letakkan dimeja makan, makan bersama sama Haechanie ya" Sahut Sunny dari arah dapur.

"Ayo Chan, kita keruang makan." Ajak Renjun sembari menarik tangan Haechan.

Sementara yang ditarik hanya mematung kikuk lantaran ia merasa tidak enak. Bagaimana tidak ? Ia bahkan ditemukan dipinggir jalan dan dibawa kerumah mewah dengan orang yang bahkan tak ia kenal.

"Ini Chan, makanlah" Kata Renjun sembari memberikan kue yang ia beli tadi dipasar.

"I-iya Jun, terimakasih ya." Balas putra Jung itu.

Mereka asyik menyemili kue yang Renjun beli, tak lupa diselingi sedikit pembahasan ringan dan tawa canda yang melengkapi bocah bocah kecil itu.

Taklama, Sunny datang menghampiri mereka
Yang tengah asyik dimeja makan. "Hayoo lagi pada ngomongin apa nih ?" Ucap Sunny dengan wajah cerianya.

"Ih, eomma ini urusan anak anak." Kata Renjun.

"Lhoo, eomma juga kan pernah muda dan merasakan masa kanak kanak seperti kalian." Timpal Sunny.

"Haechanie, maaf kalo eomma menyinggung. Tapi eomma ingin bertanya. Orang tuamu kemana ? Ada apa dengan keluargamu sampai kau ada dipinggir jalan dengan kondisi seperti tadi nak ?" Sunny mencoba menggunakan bahasa dan kata yang ia buat sedemikian rupa hingga terdengar halus dan tidak menyakiti perasaan putra Jung itu.

Putra Jung itu pun sedikit menunduk, raut wajah sedih mulai terpahat diwajah manis dab lucu itu. Aura sendu mulai menyelimuti sekeliling Haechan.

"Haechanie, maaf ya. Bukan maksud eomma untuk menyinggungmu. Baiklah, kalau Haechanie tidak mau menjawab tidak apa." Kata Sunny.

"Aku punya keluarga eomma~" Ucap Haechan.

Sunny mengangkat kedua alisnya, dan Renjun pun tak kalah terkejut. Dimana perasaan orang tua Haechan, bisa bisa nya titipan dari tuhan semanis Haechan dibuang dipinggir jalan.

"Lalu, kemana orang tua mu nak ? Apa sesuatu terjadi dengan kalian ?" Tanya Sunny.

"Sedari kecil aku tinggal bersama dengan appa, aku sangat menyayangi appa. Dia appa yang baik, dia selalu menuruti permintaanku, dia sangat menyayangi ku juga. Aku tidak tahu dimana keberadaan eomma, aku tidak tahu siapa eomma ku. Appa pun tidak pernah membahas tentang eomma sekalipun. Tapi kupikir tidak masalah untukku, karena memang aku sudah terbiasa tinggal dengan appa. Aku biasa memanggil appa dengan sebutan 'daddy'. Hingga pada akhirnya sesuatu terjadi dan aku melihatnya langsung dengan mata kepalaku sendiri, detik setelah aku melihat kejadian itu, dada ku sangat sakit sekali, rasanya seperti diremuk besi panas. Setelah itu aku pergi dari rumah" Jelas Haechan yang tanpa sadar sudah menumpahkan air matanya.

DAD - (Jaehyuck) ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang